23. Sehun sabar

3K 213 20
                                    

Jangan Lupa Vote & Comment
.
.

Selamat Membaca




Setelah satu minggu Suzy beristirahat di rumah sakit, hari ini Suzy meminta pulang ke Jakarta. Dengan menyakinkan ia sudah kuat diperjalanan, namun sang nenek melarang. Mengingat sang cucu yang baru genap seminggu, ang nenek meminta Suzy dan Sehun untuk tinggal di Bandung selama satu bulan, dan mereka menurut.

Sampai di rumah sang nenek. Orang tua Sehun dan Suzy akan menginap dua hari. Mereka mengatar Suzy dan sang bayi ke kamar. Rumah sang nenek yang biasanya sepi, hanya dua asisten rumah tangganya dan satu supir pribadi dan satu penjaga rumah. Tapi sekarang rumah nenek ramai.

Bunda Suzy dan Mama Sehun sudah duduk di tepi ranjang sang bayi melihat cucu lali-laki mereka yang tampan. Sedangkan para suami sedang berbincang di ruang tamu. Dan Sehun yang sedang menyiapkan makanan untuk sang istri yang manja sekali, ingin makan disuapi oleh Sehun di atas ranjang.

“Aaaa...” Sehun menginstruksikan Suzy supaya membuka mulutnya.

“Kan aku udah bilang aku pengen makan yang pedes-pedes Sehun, contohnya masakan padang yang pedes.” Omel Suzy pada sang suami yang memasak telor dan ayam goreng.

“Nggak boleh! Kamu itu lagi menyusui dan dokter bilang jangan makan-makan yang pedes. Mau anak aku nanti mules-mules!” Suara Sehun sedikit meninggi.

“Loh kok kamu marah sama aku, pake bentak-bentak segala, terus kamu bilang anak aku. Padahalkan itu anak aku juga, seharusnya kamu bilang anak kita. Kamu gak tahu aku seminggu yang lalu itu bertaruh nyawa dan dengan seenaknya kamu bilang itu anak aku.” Tiba-tiba Suzy emosi.

Padahal Sehun hanya kelepasan dan salah berbicara. Sehun mengacak rambutnya, Suzy seharusnya tahu kalau Sehun salah berbicara dan tidak usah seemosi ini karena masalah Sehun salah berbicara. Ini perasaan Sehun atau memang setelah Suzy melahirkan, kalau berbicara Suzy suka ngegas. Atau mungkin hormon ibu-ibu cerewetnya mulai keluar stelah melahirkan? Entahlah Sehun tak tahu. Ia lebih memilih mengalah. “Maaf, maaf istriku tercinta yang cantik dan seksi ibu dari anak-anakku. Tadi aku salah bicara sayang.” Sehun mengusap-usap tangan Suzy yang di silangkan didepan dada.

"Kok kamu bawa-bawa seksi, ngejek ya!"

"Kamu emang seksi kok." Ucap Sehun.

"Gak usah bohong! Aku tahu sekarang aku emang bengkak, banyak lemak di mana-mana." Ucap Suzy.

Kenapa Sehun salah ngomong terus, dan maksud Sehun tidak ada maksud mengejek Suzynya tercinta yang memang saat ini sedang melar sehabis melahirkan. "Sumpah! Maksud aku gak gitu, aku suka kamu walau sekarang emang kamu sedikit melar. Tapi, kamu buat aku makin gemes. Beneran!"

"Beneran?" Suzy melihat kejujuran di mata sang suami.

"Serius! Jadi kamu maafin aku yak."

“Aku maafin, a...” Suzy membuka mulut mengintruksikan sang suami untuk menyuapkan nasi.

Sedangkan Bunda Suzy dan Mama Sehun yang seruangan dengan mereka menggeleng-geleng kepala melihat Sehun yang selalu digas oleh sang istri yang emosian.

















“Sehun!” Suzy memanggil sang suami yang sedang membereskan berkas di kamar sebelah. Tempat kerja dadakan Sehun di Bandung.

Sehun berlari ke kamar sebelah,

“Apa?”

“Remote tv di mana ya?”

“Nih.” Setelah mencari sekeliling ternyata remote tv berada di bawah bantal Suzy. Dan Sehun kembali ke ruang kerja.

Nikah Muda✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang