24. Takut kehilangan (18++)

5.8K 196 19
                                    

Jangan Lupa vote and comment
.
.
.
.
Selamat membaca





Satu bulan lebih Suzy dan Sehun tinggal di Bandung. Hari ini mereka akan pulang ke Jakarta, pamit kepada sang nenek yang selama sebulan lebih di repotkan dengan cucu dan cicit laki-lakinya.

“Nek Sehun sama Suzy pamit, makasih ya nek!” ucap Sehun pada sang nenek.

“Nenek seneng kalian disini, rumah nenek rame.” Jawab sang nenek.

“Nenek jangan lupa sering-sering tengok cicit nenek ini.” Perintah Suzy pada sang nenek.

Mereka pamit, tidak lupa memeluk sang nenek. Sehun dan Suzy masuk ke dalam mobil mereka melambaikan tangan ke pada sang nenek.

“Hati-hati.” Teriak sang nenek pada saat melihat mobil melaju mengantarkan cucu dan cicitnya pulang kembali ke Jakarta.









Dalam perjalanan Bandung-Jakarta membutuhkan waktu sekitar 3 jam setengah, namun karena Suzy dan Sehun beristirahat di restauran untuk mencari makan jadi waktu tempuh yang di butuhkan sekitar 4 jam.
Sampainya di rumah, mereka langsung istirahat.

Masuk ke dalam kamar yang sedikit direnovasi untuk menempatkan keranjang untuk anak semata wayang. Menidurkan sang anak di ranjang bayi, sedangkan Sehun langsung merebahkan tubuhnya di ranjang king size.

Setelah dirasa sang anak tidur lelap Suzy ikut menidurkan tubuhnya di sebelah sang suami.

Merasa disebelah ranjangnya sudah terisi, Sehun membuka matanya, melirik melihat wajah sang istri yang memejamkan matanya.

Dan entah kenapa Sehun mendekatkan bibirnya pada bibir sang istri yang sedikit terbuka. Niatnya hanya ingin mengecup, namun sekarang yang dilakukannya bukan mengecup melainkan melumat.

“Enghhh...” Suzy mengerang dalam tidurnya, mencoba mengabaikan seseorang yang sedang melumat bibirnya dan mencoba untuk tertidur saja. Namun Sehun menelusupkan lidahnya mengajak Suzy untuk berperang.

Suzy membuka matanya karena terganggu, melihat Sehun yang ada di atasnya menelusupkan wajahnya ke celuk leher Suzy. Sungguh Suzy sedang tidak mood dan lelah ingin istirahat. Mencoba menjauhkan tubuh Sehun beberapa kali namun nihil tenaganya tak sebanding.

Geram? Tentu saja Suzy geram, ia ingin istirahat! Tapi suaminya malah mengganggunya. Dengan sekuat tenaga Suzy mendorong Sehun dan—

BRUKKK

Berhasil! Sehun sedikit terpental ke sisi ranjaang.

“Sayang!” Sehun merenggutkan ekspresi wajahnga.

“Aku cape SEHUN ANGGARA.” Suzy menekatkan nama Sehun, lalu menutup mulutnya mengingat sekarang di kamarnya ada pangeran kecil yang sedang tertidur pulas.

“Sekali ya kita main.” Bujuk Sehun.

“GAK.” tolak Suzy yang kembali merebahkan tubuhnya di ranjang.

“Sekali sayang, ya!” Sehun masih membujuk sang istri, mendekatkan tubuhnya pada Suzy sambil mengusap-usap sensual punggu sang istri yang membelakanginya.

“No!” Suzy mengangkat satu tangannya, memberi tanda tidak pada Sehun.

“Aku udah nahan selama 1 bulan 5 hari 18 jam.” Dramatis Sehun.

“Sehun aku cape, besok aja ok.” membalikan tubuhnya menghadap pada Sehun yang duduk di sisi ranjang. Suzy kembali ikut membujuk sang suami untuk tidak meminta jatah malam ini.

Entah kenapa Sehun tiba-tiba, “Ya udah gak usah.” Berdiri dari ranjang.

“Jangan marah dong.” Ucap Suzy.

Nikah Muda✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang