Chapter 22: Blueprint

268 36 11
                                    

—Masih pada malam yang sama...

"Kyaa~! imut sekali! Ruflya, makan yang banyak, yah, biar kamu sehat!"

"Um~ makanan ini sangat enak, Mika-san. Terima kasih banyak telah memberiku makan."

Setelah aku kembali, aku dan Ruflya disambut hangat oleh Mika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah aku kembali, aku dan Ruflya disambut hangat oleh Mika. Tentu saja Mika langsung mempertanyakan soal gadis yang ku bawa, Ruflya.

Karena mungkin Ruflya bisa mengenalkan dirinya cukup dewasa, aku membiarkannya bersama Mika. Sementara aku berbicara dengan Drohej dibalik pintu ruangan meja bundar sembari melihat Ruflya.

"Jadi, gadis yang bernama Ruflya itu adalah pelaku pembunuhan yang terjadi di kediaman keluarga Vampir Morganite?"

Drohej menanyakan hal intinya kepadaku. Tentu saja aku tidak akan berbohong, Ruflya lah pelakunya.

"Benar, tapi tidak sepenuhnya."

"Apa maksudmu?"

"Biar ku ceritakan apa yang terjadi."

Aku menjelaskan dari awal bagaimana keadaan kondisi keluarga Morganite, bahkan memberitahu kalau Ruflya adalah jiwa dari dunia lain.

Mulai dari kehidupan Ruflya sebelumnya, sampai bagaimana Ruflya kehilangan kendali.

Aku juga menceritakan kekuatan Ruflya yang diwariskan dari leluhurnya, hingga menjadi perebutan antar kedua saudaranya yang menjadikan mereka tega membunuh ibu kandungnya sendiri hanya untuk kekuatan.

"Ras Vampir memang sangat haus akan kekuatan. Tak salah juga, tapi bagi keluarga Morganite itu adalah salah satu hal yang tak terduga, karena keluarga Vampir itu sangat ramah."

"Yah... begitulah ceritanya. Apa sekarang dia bebas dari hukuman?"

"Ruflya Morganite, bisa jadi dinyatakan tidak bersalah karena dia bisa menjadi seperti itu karena kedua saudara mereka. Terlebih lagi kau sendiri sudah menghukumnya dengan sangat luar biasa, Q."

"Baguslah. Tapi aku masih khawatir."

"Apa yang kau maksud tentang kekhawatiran pada masyarakat yang tidak setuju tentang ini?"

Tentu saja ini adalah masalah. Bagi keluarga atau seseorang yang terlibat terhadap yang korban terbunuhnya oleh Ruflya akan menjadi pertentangan terhadap hukum yang telah ditetapkan.

Mereka bisa saja akan menentang ketetatapan Ruflya yang telah dimaafkan. Yang lebih parah lagi, bisa saja mereka memburu Ruflya demi balas dendam.

"Sangat menyusahkan sekali....."

"Jadi, apa yang akan kau lakukan, Q?"

Aku telah mendapat sebuah ide untuk menuntaskan masalah ini dengan cepat. Tapi sebelum itu, aku bertanya kepada Drohej.

"Apa nama Ruflya dikenal banyak orang?"

"Nama Ruflya tidak banyak yang tahu, tapi nama keluarga Morganite telah dikenal luas."

« Re;Advanced Fantasy » Vol.2: U.N. Fair Vampire GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang