Chapter 15: Malam Yang Penuh Warna (Bagian 2)

469 48 3
                                    

Malam itu—

"Jangan bilang....."

Kami secara langsung menyaksikan bintang yang telah mendarat ini.

Tanah dan pohon sekitarnya rusak dan menciptakan sebuah lubang yang cukup besar. Di tengah-tengahnya terdapat sebuah bintang yang membuatku merasa nostalgia.

—Ini sangat mirip dengan malam itu, dimana aku menemukan sebuah bintang jatuh yang sama persis dengan ini.

Atau bukan persis, melainkan.....

"Bintang yang sama....."

Aku bergunam, itu membuat yang lain bereaksi.

"Hah? apa yang kakak maksud?"

"Bintang yang sama? apa kamu pernah mengalami hal yang sama seperti ini?"

"Biarku tebak. Ini terjadi di kehidupanmu sebelumnya, bukan?"

Lui dan Fireus masih kebingungan, tetapi Kuro sudah selangkah lebih menduga hal tersebut. Mengingat Kuro adalah salah satu yang terpintar, dia bisa menebak diriku lebih dari siapapun.

Aku pun menjawab Kuro dengan jujur.

"Yah..... aku pernah mengalami ini. Dan aku yakin, bintang ini adalah bintang yang sama pada waktu itu....."

Aku tetap melihat kearah bintang itu tanpa melirik sedikit pun. Aku merasa sedikit gemetar dan ketakutan mengingat hal itu. Karena bintang inilah, aku bisa hidup di Dunia ini.

"Ho..... apa kau yakin? sangat mustahil jika ini benar-benar bintang yang sama dengan yang pernah dialamimu di kehidupan sebelumnya."

Tetapi aku tetap yakin dan membantah pernyataan dari Kuro.

"Tidak. Aku benar-benar yakin kalau bintang itu sama dengan waktu itu."

Mendengar hal itu, aku tahu kalau Kuro mulai memasang wajah kebingungan didengar dari nadanya.

"Hmmmm....? apa yang membuatmu yakin?"

Aku pun menunjuk bintang itu. Tepatnya kearah sebuah simbol besar yang terdapat di permukaan bintang tersebut yang tak asing bagiku. Sebuah simbol menyala berwarna biru.

Aku tahu betul dan sangat jelas kalau bintang itu sama dengan waktu itu karena tak ada satu bintang yang seperti ini selain yang aku saksikan sekarang dan waktu itu.

Bintang yang entah darimana dan unik karena memiliki simbol On/Off di permukaannya dan itu menyala. Bukan hanya itu, retakan-retakannya juga mengahsilkan cahaya biru yang sama dan menghasilkan asap biru tersebut.

"Cyber Meteoroid..... Bukan..... Meteorit....."

Di waktu bersamaan pada saat itu, aku menamai bintang jatuh itu dengan nama Cyber Meteoroid karena ciri khasnya yang memiliki simbol unik dan mengandung zat berwarna biru.

"Hah? apa tadi kamu bilang.....? Saiba— meteor.... apa dah?"

"Siber meteorod— apa gitu? kakak, tadi itu apa?"

Bagi Fireus dan Lui yang asing akan bahasa pengucapan yang gunakan untuk nama bintang jatuh tersebut sulit diucapkan dan terdengar asing bagi mereka.

Sudah wajar karena aku mengucapkannya dengan bahasa Inggris yang tak pernah ada di dunia ini.

Sementara itu, aku melihat kearah Kuro yang semenjak tadi diam melulu. Mungkin dialah yang paling serius mengamati hal ini, itu bisa dilihat dia tidak bicara dan terus memerhatikan bitang jatuh ini.

Aku juga sudah tentu sangat tertarik dengan hal ini karena aku pernah mengalami kejadian seperti ini.

Bintang ini sekali lagi mengingatkan aku pada kematianku saat aku mulai mendekatinya.

« Re;Advanced Fantasy » Vol.2: U.N. Fair Vampire GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang