Chapter 23: True MVP (Bagian 2)

243 29 4
                                    

—Tengah hari, aku dan lainnya terpisah karena suatu hal tertentu.

Mereka semua pergi ke kamar asrama (khusus peserta terbaik) duluan. Sementara aku pergi ke ruang di mana sebagian besar para guru pengurus sekolah berada.

Aku pergi bersama Dirgnis, karena tentu saja dia satu-satunya yang tidak punya tempat sekarang, tapi aku sudah mempunyai rencana untuk itu. Maka dari itu, daripada dia nganggur, lebih baik aku membawanya ke tempat yang sekiranya aman, mungkin.

"Sebenarnya, kenapa kamu membawaku ke tempat ini? maksudku, ruang guru..... Quasar?"

Dirgnis bertanya dengan nada bingung, tentu saja aku memberi jawaban seadanya.

"Ku kira daerah ini tidak berbahaya untukmu, banyak guru di sini."

"Dan apakah itu termasuk semacam orang-orang tadi pagi?"

"Tentu saja, ku dengar sebagian dari mereka berprofesi sebagai guru."

Aku memberi jawaban itu dengan senyuman meyakinkan, tapi ekspresinya malah sedikit canggung tapi juga lega karena itu tak terduga.

"Mendengar hal itu, ku harap itu berita yang baik."

"Jika memang akan terjadi hal yang buruk, apa kamu masih ragu dengan keberadaanku?"

"Ahh... benar juga, Quasar pasti tidak akan diam. Mendengar hal itu, aku jadi lebih tenang sekarang."

"It's ok, my brother."

Setelah berjalan ke tempat tujuan sambil berbicara dengan Dirgnis, akhirnya kami sampai di depan bangunan, yang katanya, adalah ruang guru dan kantor yang mengurus sekolah.

Aku tidak pasti kalau Dirgnis diperbolehkan masuk. Tapi beberapa saat aku ingin memberikan perintah kepada Dirgnis, aku melihat seseorang berkepala kelinci keluar dari bangunan tersebut.

Yep, itu adalah seorang guru yang pernah menjaga di bagian pendaftaran, pak Rennis. Dia seketika melihat ke arahku dan langsung menghampiriku, dengan ekspresi sedikit terkejut.

"Ahh... Quasar Cyberion, Senior..."

"Hah?"

Yang pertama kali keluar dari mulutku adalah hah, karena entah kenapa dia menyebut Senior yang rasanya diarahkan kepadaku.

Tapi dengan cepat aku langsung menyapanya.

"Em... selamat pagi pak Rennis, apa kabar?"

"Selamat pagi juga, Seni— tidak, maksudku Cyberion, um....."

"Senior? kenapa anda memanggil Quasar dengan itu?"

Bahkan saat ini juga, dia seperti kebingungan terhadapku sampai-sampai Dirgnis pun menyadari akan hal aneh terhadap kata Senior.

Tapi aku langsung menebak kemungkinan yang ada, di sisi lain setelah aku diberitahu ada sebagian besar agen yang mempunyai profesi ganda seperti Xerka saat ini.

"Biar ku tebak, anda adalah seorang agen juga, kan?"

"Eh? a-apa? maksudku— bagaimana kamu mengetahuinya?"

Sontak, dia sedikit panik setelah aku menebak bahwa dia seorang agen Enforcer.

"Aku hanya menebak saja, kok. Lagi pula, kenapa anda terlihak panik? itu membuat anda tidak terlihat seperti profesional."

"Bukannya apa-apa..... memang tuan Xerka dikenal oleh para guru tentang sisi agennya, tapi ada juga beberapa guru di sini yang berprofesi sebagai agen tetapi tetap mengrahasiakan itu. Yah... salah satunya, saya."

« Re;Advanced Fantasy » Vol.2: U.N. Fair Vampire GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang