Chapter 23: True MVP (Bagian 1)

327 40 6
                                    

Hari ke-30 Musim Panas ke-3 Tahun 1537, jam 6 pagi.

"Namaku, Sakura Ruflya? kenapa namaku dirubah? dan penempatan namaku menjadi di belakang? ne ne~ Quasar-kun!"

"Karena nama keluarga Morganite untuk saat ini sedang berbahaya untuk dipakai. Terlebih lagi, kamu ini orang Jepang, jadi penempatan nama keluargamu ada di depan. Dan nama Sakura, ku pikir cocok dengan warna rambutmu saat ini."

"Begitu yah. Tapi ku pikir ini lebih baik, terima kasih Quasar-kun!"

Sebelum aku meninggalkan markas Enforcer, kami berdua mendiskusikan tentang perubahan identitas Ruflya untuk saat ini. Karena di dunia ini belum ada sistem data resmi seperti Kartu Keluarga, KTP, dan lain sebagainya, sehingga aku hanya perlu mengkonfirmasi kepada Ruflya mengenai hal ini dengan mudah.

Di samping itu, sekarang aku berjalan di tengah kota menuju ke penginapan di mana yang lain berada.

Karena penampilan Ruflya sebelumnya seperti seorang gadis dari keluarga Vampir Morganite, jadi aku mengubah penampilan Ruflya.

Mulai dari matanya yang sekarang ia mengenakan lensa kontak berwarna biru. Dan tentu saja, pakaiannya yang sekarang lebih segar dipandang..... lebih tepatnya gaya modern yang biasa lebih enak dilihat. Kameja putih polos yang sedikit lebih panjang dengan rok selutut berwarna pink dan stocking putih. Sepatunya pun terbilang kekinian dan ukurannya lumayan besar berwarna putih dengan garis berwarna pink.

Ruflya seperti gadis sekolah jepang yang ada pada serial Anime, atau lebih tepatnya seperti ber-cosplay.

Alasan Ruflya ikut karena dia juga akan masuk sekolah pada besok hari, tanpa mengikuti tes sebelumnya.

"Apa tidak apa-apa aku masuk sekolah besok? padahal aku belum mengikuti tes, apalagi membayar pendaftaran yang bisa dibilang lumayan mahal."

Wajar kalau dia sedikit cemas tentang itu, karena bagaimana pun juga hal itu terdengar tidak adil juga. Tapi entah bagaimana, Drohej sebelumnya bilang kalau dia akan menghubungi Xerka secepat mungkin dan memberikan tempat untuk Ruflya.

Tanpa sadar, aku menghela nafas dalam hati. Banyak yang terjadi ketika aku berada di kota ini walaupun terbilang masih sebentar.

Aku merasa lebih lelah karena kurang tidur. Aku beruntung bisa mengganti energi tubuh dengan mana yang pernah diajarkan oleh Kuro, tetapi rasanya juga sedikit aneh untuk tubuhku. Sepertinya lama kelamaan aku akan jadi Makhluk seperti Roh.

"Jangan khawatir Ruflya, Drohej pasti sudah memikirkan hal ini."

"Tapi aku merasa bersalah..... uang sebanyak itu, dan aku bisa masuk tanpa tes, bukankah itu terlalu tidak adil?"

"Benar juga..... kalau dipikir-pikir uang sebesar itu cukup sulit dicari untuk orang-orang pada umumnya. Tapi jika itu aku, mungkin hal itu akan sepele."

"Ya! itu Quasar-kun!"

Entah kenapa, aku memasang wajah polos seperti biasa ketika Ruflya sedikit membentakku. Yah, mungkin karena keadaan dan kemampuan kami berdua berbeda jauh sekali.

"Ok, ok! tapi bagaimana pun juga, rejeki itu jangan ditolak, lebih baik dimanfaatkan daripada mubazir, bukan?"

"Baiklah..... kalau Quasar-kun sudah ceramah begitu. Tapi, bagaimana pun juga, terima kasih banyak."

"Hai, hai."

Selama kami berdua dalam perjalanan, aku menceritakan tentang teman-temanku yang lain yang sedang berada di penginapan.

Aku menceritakan juga tentang identitasku yang sudah terbongkar. Walaupun begitu, aku tetap menjelaskan kepada Ruflya kalau aku mengganggap diriku sama seperti mereka.

« Re;Advanced Fantasy » Vol.2: U.N. Fair Vampire GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang