Prolog

652 57 1
                                    

Hari ke-24 Musim Panas ke-3 Tahun 1537.

—Sudah sekitar 6 bulan, aku telah berpisah dengan Quasar.....

Hari itu, aku meminta untuk berjanji kepada Quasar. Tapi entah aku akan ingat janji atau tidak, padahal Quasar waktu itu adalah seorang yang baru ku kenal.

"Hah....."

Aku menghela nafas sambil duduk di jendela dengan memandang jauh kota yang ramai.

Entah aku benar-benar akan mengingat Quasar.....

Padahal aku sendiri perlahan-lahan mulai tidak ingat kepadanya lagi.

Apa aku ini bodoh?

Tapi, aku sudah berjanji. Aku tidak akan melupakannya begitu saja. Dia sudah menyelamatkanku waktu itu.

Aku memiliki perasaan kepadanya waktu itu, bahkan aku sampai terang-terangan menyampaikan perasaanku kepadanya.

9 tahun.....

Apakah aku akan ingat kepadanya?

Apa yang aku pikirkan!? aku tidak perlu menunggu selama itu!

Aku bisa saja berkunjung ke desa itu lagi saat liburan atau aku akan mengirim surat kepada Quasar agar dia bisa mengunjungiku.

—Tapi terdengar egois juga sih kalau aku yang meminta Quasar untuk mengunjungiku. Dan aku juga tidak bisa begitu saja meminta ayah yang selalu sibuk untuk mengunjungi Quasar.

Di kamar luas untukku ini, aku terus memikirkan hal itu. Aku mencoba melakukan hal-hal lain yang membuat pikiranku tenang.

Berbaring di kasur, membaca buku, berputar-putar di ruangan tersebut.....

Aku seperti orang yang tidak ada kerjaan kalau seperti ini. Tidak ada hal yang bisa aku lakukan dan itu membuatku berpikir tentang Quasar lagi.

"Ahhhhh....!"

Rasanya sedikit kesal juga sih. Tapi setelah aku berpikir tentang hal yang ku sukai pada diri Quasar, aku senyum-senyum sendiri dan tertawa kecil.

T-tunggu dulu, aku seperti orang aneh. Aku memang suka kepadanya, tapi aku rasa aku terlalu berlebihan.

Aku penasaran.....

Apa yang dilakukan Quasar sekarang dan apakah dia juga masih mengingatku?

"Aku harap, kita memikirkan yang hal sama....."

"Yang sama apanya loh~?"

"Aaa—!? eh?"

Tanpa ku sadari, dari pintu yang terbuka sedikit sudah ada seorang yang mengintipku.

Dia adalah seorang gadis Manusia seumuran dengan diriku, tapi dia adalah Manusia seutuhnya, tidak sepertiku.

Dia memiliki mata indah berwarna hijau seperti Emerald. Rambut blonde (pirang) yang sangat panjang diikat dengan sebuah pita yang lucu.

Bukan hanya itu, dia memakai gaun putih dengan corak bergaris emas yang indah layaknya seorang purti raja.

Kenyataannya dia memang seorang anak raja di kota ini, atau bukan hanya kota tapi hampir seluruh kota di benua ini.

"Ara~ kamu pasti memikirkan tentang Quasar lagi yang pernah kamu sebut, iya kan Eveine~?"

Dia masuk ke kamarku dengan memasang muka genit, lalu dia duduk di kasur, lebih tepatnya di sampingku.

"Umm~ seharusnya kamu ketuk dulu pintunya terlebih dahulu sebelum masuk, Rena..."

Aku cemberut kepada putri raja yang tidak sopan ini, Rena.

« Re;Advanced Fantasy » Vol.2: U.N. Fair Vampire GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang