Be a good Readers
>>>><<<<
Gue sama Elvan lagi sarapan bareng. Gue kayaknya butuh jasa Santet online deh. Elvan itu jadi dingin lagi, astaga gak tahu lagi sama sifat Elvan yang satu ini. Walaupun dia agak perhatian dari pada biasanya, tapi tetap aja sok cool! Lama-lama pengen gue tampol juga.
"yank mau tambah nasi gak?"
"hm, kamu juga"
"enggak udah kenyang"
"makan!"
Ya 'kan dia itu sebenarnya perhatian, tapi sok dinginnya itu bikin jengkel. Btw kita sarapannya makan rendang bikinannya mama Elvan. Jadi waktu kita pulang kemaren mamanya Elvan ternyata nunggu dirumah. Mama juga sempat kaget karena kita berdua basah-basahan. Untung aja enggak sakit, mama datang dan kasih kita rendang yang baru dia buat. So, pagi ini gue panasin dah itu rendang dan kita sarapan pake rendang. .
Stop bahas rendang. Sekarang kita lagi siap-siap mau berangkat. Elvan lagi panasin mobil dan gue masih pake sepatu.
"ay cepat!"
Eh genks, kalian dengar gak siapa yang ngomong tadi? Masa Elvan sih? Enggak mungkin, dia mana pernah manggil gue kayak gitu.
Selesai pake sepatu gue langsung kunci pintu rumah dan pintu gerbang baru setelahnya masuk kedalam mobil. "yank tadi kamu manggil aku?"
"iya"
"kamu tadi panggil aku ay?"
"iya"
"astaga yank!!! Kepala kamu habis kebentur apa?!"
"enggak ada, gak usah lebay"
Gue gak bisa nahan senyum lihat ekspresi Elvan yang datar tapi telinganya udah merah. Dia malu, aduh ucul banget sih.
Mobil mulai jalan. Gue mandang jalanan sambil senyum-senyum. Dari ujung ekor mata gue, Elvan juga lagi senyum. Kalau ada Gieska nih pasti dia bilang. Kiyowo!!!
Gue gak nyangka aja bisa punya hubungan kayak gini sama ketua Osis gue sendiri.
Gak lama kita sampai di parkira. sekolah, gue turun dari mobil begitu juga dengan Elvan. Dia nganterin gue sampai ke kelas. Sebelum pergi ke kelasnya seperti biasa dia cium puncuk kepala gue.
"belajar yang rajin a—"
"aku gak mau punya istri yang bodoh" lanjut gue yang ngebuat dia tersenyum tipis.
Setelah dia pergi ke kelasnya, gue masuk kedalam kelas gue. Ini masih pagi banget kelas juga masih sepi cuman ada Nanda dan Oca. Tapi Oca lagi pergi, cuman ada Nanda doank dikelas.
"pagi nan"
"pagi juga rin. Eh lo udah ngerjain tugas prakarya belum?"
"tugas apa?"
"yang disuruh buat tatakan gelas"
"belum, lagian itu 'kan tugas perkelompok masa gue sendiri yang buat"
"memangnya siapa aja sih kelompok lo?"
"enggak tahu"
"yeee bodo"
Gue duduk dibangku gue. Gak lama Nanda pergi keluar terus Oca datang. "dari mana aja lo?" tanya gue.
"hp gue batrainya mati, makanya gue nyari chargeran di motor nyatanya gue enggak bawa"
"o bulat" tiba-tiba hp gue bunyi, ternyata ada pesan masuk. Gue bukalah itu kotak pesan. Nomor yang tidak dikenal lagi. Dan lo tahu apa yang dikirim itu nomor?
Foto. Foto Elvan lagi ciuman sama Mawar. Hati gue seketika remuk! Gue gak nyangka Elvan berani main dibelakang gue kayak gini. Oca yang ngelihat tatapan kosong gue langsung nyamperin gue. "lo kenapa? Kesurupan?"
"Elvan dia-dia"
"apasih? Kalau ngomong yang jelas donk!"
Gue tunjukin foto yang dikirim ke gue. Oca kaget kayak gue. Dia langsung ngabsen nama-nama binatang. "kayaknya gue harus ngasih pelajaran deh buat si Mawar"
"ini bukan salah Mawar aja ca, ini juga salah Elvan. Biarin aja mereka gue udah capek. Baru kemaren gue baikan sama dia dan sekarang dia malah..."
"lo tenang aja, serahin masalah ini sama gue"
Gue diam aja. Tiba-tiba mata gue berair gue nangis. Gue raba-raba laci gue, karena gue ada simpan saputangan disitu. Tapi gue malahan ngerasa tangan gue ikutan basah. Gue ngelihat tangan gue.
Darah! Tangan gue kena darah.
"da-darah?" tanya Oca yang juga kaget lihat tangan gue.
Dia langsung meriksa laci gue dan benar aja, laci gue berlumuran darah. Ada pisau dan kertas di dalamnya. Dengan hati-hati Oca ngambil barang-barang itu dari laci gue.
Dikertas itu ada tulisan.
Mati lo jalang!
"ini gila!! Kayak di novel-novel tahu enggak! Astaga Rin, lo harus ngelaporin ini kepolisi! Orang yang ngelakuin hal ini bisa aja ngelakuin hal yang lebih buruk lagi!"
"gue gak tahu siapa yang ngelakuin ini"
"orang yang pertama datang ke kelas"
"maksud lo?"
"kayaknya Nanda"
"gila! Enggak mungkin!" gue keluar dari kelas dan nyuci tangan gue di westafel. Nanda lewat dan gue langsung nanya sama dia. "nanda, siapa yang pertama kali datang ke kelas?"
"gue"
Dan saat itu juga kaki gue mendadak lemes.
.
.
.
.
.
Jangan lupa voment ya genks, besok update lagi jadi ditunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Ketos [TELAH TERBIT]
Novela Juvenil[PROSES PENERBITAN] Jadi istri ketos itu enggak enak apalagi ketosnya kayak Elvan orang yang sensitif, jutek, pemarah dan posesif. (ganti judul, awalnya my ketos my husband) Warning!!! Banyak typo mohon bersabar akan segera diperbaiki. Peringkat; 1...