PART 25

167K 6K 120
                                    

Gue sama teman-teman gue, lagi ngumpul di tribun lapangan basket. Gieska yang ngajakin ngumpul di sini karena anak basket lagi latihan. Kalau kata diasih sekalian cuci mata. Yang lain mah setuju-setuju aja ngikutin maunya tuh anak ayam.

Suasana diantara kita berenam itu akward banget parah! Mengingat kecurigaan gue sama Nanda dan Oca, makanya gue diam aja dari tadi. Nah yang lain juga pada ikutan diam. Apalagi Oca yang ngelirik Nanda tajam. Sedangkan Nanda masang tampang polosnya.

Tiba-tiba si anak ayam teriak-teriak sendiri. "yeeeeey kak Iki dapat three point! Unch-unch love you kak"

Bahkan semua anak yang ada di tribun ngelihatin Gieska aneh. Tapi Gieska mah bodo amat gak ada malunya. Yang malu itu malah kita karena duduk paling dekat sama kita.

"maaf mas-mba bukan teman saya"

"enggak kenal"

"enggak lihat lagi pake masker"

"saya gak kenal"

Begitulah kata-kata yang gue, anya, Gita, Oca, dan Nanda ucapin.

"gue malas disini ada orang munafik"

Lah-lah kenapa Oca tiba-tiba ngomong kayak gitu?

"maksud lo apaan?" tanya Nanda.

"udahlah gak usah munafik!"

"apaansih ca?" ini gue yang tanya.

Si Oca malahan jalan pergi.

"dia kenapasih? Aneh banget" ucap Nanda.

"OCA!" teriak gue, yang ngebuat satu lapangan jadi memperhatikan kita.

Oca berhenti jalan terus balikin badanya menghadap kita.

"lo kenapa sih ca?!" tanya gue yang udah emosi.

Anya, Gita dan Gieska cuman ngelihatin kayak orang bego. Oca jalan kearah gue, sampai di tepat berada disebelah gue.

"lo buta! Dia itu munafik rin! Ngapainsih lo masih mau berteman sama tuh cewek yang udah neror lo?!"  Oca nunjuk-nunjuk Nanda.

Nanda yang gak terima juga ngebuka suaranya. "maksud lo apaan? Gue neror Karin? Lo gila? Memang ada buktinya? Jangan asal ngoming donk lo!"

"lo mau bukti? Kalau gitu gue nanya, kenapa belakangan ini lo menghindar dari kita semua disaat Karin lagi punya masalah?"

Nanda diam enggak ngejawab. Dia cuman nunduk, seakan menandakan dia memang salah.

"gue minta maaf"

Mata gue langsung membulat sempurna. Jadi bener Nanda yang neror gue?

"jadi lo nan?"

"enggak rin! Gue minta maaf bukan berarti gue pelakunya, gue minta maaf karena enggak nemenin lo disaat lo butuh temen"

"alah alasan lo! Kayak kita gak tahu aja" ini bukan gue yang ngomong tapi Oca.

"eh ca, lo kok nuduh gue terus sih? Jangan-jangan lo yang neror Karin? Lo nuduh gue buat nutupin kedok lo doang 'kan"

Kedua anak ini jadinya perang mulut dengan gue yang ada diantara mereka berdua. Makin lama lapangan basket makin rame sama anak-anak entah kelas 10, 11, 12. Secara, bukannya sombong ya tapi gue sama teman-teman gue ini tenar gak tahu karena apa, tenar aja kita.

Anak-anak basket juga udah enggak latihan lagi, malahan mereka ikutan nontonin Oca sama Nanda yang perang mulut.

"DIAM!" teriak gue.

"lo berdua bukannya bantuin gue malah kelahi! Gak malu apa dilihatin?! Gue tanya sama lo Nan, apa betul lo yang neror gue?"

"huh, sekarang lo juga gak percaya sama gue? Oke, gue cabut" Nanda pergi ninggalin kita.

Giska langsung teriak. "pergi lo semua! Apa lihat-lihat? Mau gue colok tuh mata"

Gue langsung ngejatuhin badan gue. Bukan Nanda, terus siapa? Oca.

"ca itu lo?"

"maksud lo gue yang neror lo? Lo gak tahu diri rin gue udah berusaha bantuin lo, sekarang lo malah nuduh gue"

Oca pergi disusul sama Gieska. Anya dan Gita ngehampirin gue dan duduk disebelah gue. "gue salah, bukan mereka berdua"

"maafin kita rin gak bisa bantu lo" ucap Anya.

"gue minta maaf juga ya rin"

Habis itu mereka juga pergi. Gue sendirian di tribun. Mata gue udah berair, karena kebodohan gue teman-teman gue ninggalin.

Siapa yang dimaksud Nirelda sebenarnya? Orang pertama, orang pertama yang gue kenal disekolah ini? Orang pertama yang gue ketemu hari gue diteror?

Gita?

.
.
.
.
.
Tbc

Yeeeey sudah update guys maaf ya buat hari ini agak lama updatenya. Aku ada urusan tadi jadi begitu. Kalau ada typo maafkan ya genks.

Pokoknya jan lupa voment ya. See you at next part!

My Husband Is Ketos [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang