07 - Exagorá

46 6 0
                                    

Satu hari setelah penyerangan yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Xosova ke pihak Treaston, Raja Valddhor dibawa menuju istana besar Faemley yang terletak di ibukota Arespolis—jauh dari peperangan yang sedang terjadi—yang berada di belakang wilayah Treaston. Valgard menugaskan Oure dan Falcon untuk mencari informasi mengenai kerajaan Korrona yang merupakan target penyerangan berikutnya. Sedangkan Valgard, ia secara personal mengantar sang raja yang sedang ditawan langsung menghadap ke Magnus Isstyr.

Siang itu hawanya tidak panas. Lorong-lorong gelap dengan obor di sisi-sisinya menerangi jalan lurus menuju aula besar ke tempat singgasana sang raja yang sedang menanti kabar gembira. Valgard berjalan di belakang tawanan yang tangan dan kakinya diborgol dengan besi-besi dingin. Kalung di lehernya kini sudah memberi bekas luka karena sisi-sisinya yang cukup tajam dan erat mengapit leher. Meski tidak menunjukkan tanda-tanda berbahaya darinya, Valgard tetap harus waspada.

Sampai di tempat yang mereka tuju, Valgard dan Valddhor disambut oleh sang raja yang langsung berdiri. Magnus tidak menduga kehadiran Valddhor di sini namun tetap memasang wajah yang cukup gembira.

"Raja," Valgard menunduk sebagai tanda penghormatan. Magnus kemudian memberi isyarat untuk Valgard agar menarik tundukkannya dan menanti penjelasan apa yang akan dia sampaikan dengan membawa seseorang daripada benda yang ia cari.

"Siapa tamu kita ini? Kukira aku menginginkan sesuatu, bukan seseorang," tanya sang raja mengawali perbincangan. Valgard dengan tegas mendorong bahu Valddhor agar maju sedikit ke depan.

"Dia Valddhor," kata Valgard, "Raja Xosova," tambahnya.

"Oh!" mata sang raja terbuka cukup lebar menatap raja malang yang ada di depannya, terikat oleh benda yang membuatnya tidak dapat bergerak bebas. "Di mana sopan santunmu terhadap seorang raja! Lepaskan ikatan rantainya!"

Valgard dengan sigap melepas rantai-rantai yang mengikat Valddhor di kaki dan tangan. Valddhor kemudian meregangkan tubuhnya sejenak sembari melemparkan pandangannya dari Valgard menuju Magnus.

"Magnus Isstyr," ucap sang raja memperkenalkan diri disertai tundukkan canggung yang biasa dilakukan oleh kaum berbulu. "Raja muda dari kerajaan termegah di dunia, Treaston." Sebuah senyuman ia lempar kepada Valddhor yang sedang menatapnya balik dengan jijik bercampur benci.

"Valddhor Agvith," Valddhor berganti memperkenalkan dirinya meskipun tahu bahwa sudah diperkenalkan oleh Valgard. "Raja tunggal Xosova."

"Sungguh sebuah kehormatan besar bisa berjumpa dengan raja yang kerajaannya baru saja kutaklukkan," Magnus memberi seringai dominasi yang ditujukan kepada Valddhor, kemudian beralih sejenak ke arah Valgard. "Jadi, ksatriaku, kenapa kau membawa orang ini ke depanku?" tanyanya, kemudian duduk kembali ke singgasananya yang terlihat kaku dan tidak terlalu nyaman.

Valgard menunduk sekali lagi dengan singkat sebelum menjelaskan, "Sebelumnya saya minta maaf, Raja," ia memulai, "Tetapi saya tidak bisa mendapatkan apa yang Anda inginkan darinya karena raja ini meminta tiga syarat sebelum mau memberikan apa yang Anda inginkan dari dia."

"Tiga syarat?" Magnus mengulangi dengan nada yang cukup penasaran dan dibarengi dengan ekspresi yang demikian pula. "Lalu apa yang membuatmu dia akan menepati janjinya untuk memberikan apa pun yang kuinginkan?"

"Sebagai raja, aku tidak akan berbohong, terutama kepada sesama raja," Valddhor menjawab terlebih dahulu sebelum dapat dijawab oleh Valgard. Magnus menoleh tipis ke arahnya dan menyipitkan kedua matanya menatap Valddhor. Dalam hati Magnus berpikir bahwa raja ini sepertinya memiliki hal-hal menarik dan tak terduga, yang mana membuatnya sedikit lebih bersemangat.

Tatapannya ia lempar kepada Valgard dan kembali ke Valddhor. "Lalu apa tiga syarat itu?"

"Syarat pertama sudah dipenuhi oleh ksatriamu," kata Valddhor. "Yaitu membebaskan ketiga Kingsmen-ku yang ikut ditawan bersamaku."

The Runaway ChosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang