05 - Kingsmen

48 7 1
                                    

Igvir tiba di Felcrest siang hari menjelang sore. Disambut oleh Guardian yang menjaga benteng Felcrest, ia mendapati dirinya memperoleh sebuah hadiah berupa kuda putih yang dititipkan oleh Widgrim kepadanya.

"Selamat datang di Felcrest Fort, benteng ketiga Korrona yang berada di sisi timur laut kerajaan. Saya Kyna Hunwyn, Guardian ketiga Korrona," sambut Guardian tersebut dengan memperkenalkan diri ketika Igvir turun dari kereta yang dinaikinya. "Bagaimana perjalananmu?"

Kesan pertama Igvir adalah sedikit terkejut. Guardian yang sedang berdiri di depannya ini adalah seorang cantra—yang mana ini adalah hal yang sangat jarang ditemui, biasanya cantra* paling tidak akan menjadi mágissa karena bakat alami yang mereka miliki akan ilmu sihir. Sebaliknya, caine dan mistra adalah ras yang paling banyak ditemui sebagai tentara, seperti Igvir contohnya.

"Igvir Eldstin, salah satu dari empat jenderal besar Xosova," Igvir memperkenalkan dirinya pada Kyna. "Aku menikmati perjalananku dengan pemandangan indah Korrona."

"Kingsmen?" tebaknya. Kingsmen adalah sebutan untuk empat jenderal perang Xosova yang melindungi raja secara langsung. Secara kasar, Kingsmen adalah bodyguard terpercaya dan terandal milik raja. Kingsmen memiliki kemampuan perang yang sangat hebat dibandingkan dengan jenderal-jenderal biasa, mereka juga sangat mematikan dengan senjata maupun tangan kosong. Serta, mereka menguasai berbagai jenis senjata yang dapat mereka manfaatkan dalam peperangan.

"Ya," jawab Igvir dengan singkat. "Tapi aku tidak biasa memperkenalkan diriku sebagai Kingsmen."

"Baiklah," Kyna tidak mencoba untuk bertanya mengapa kepada Igvir, ia justru berbalik badan dan mulai berjalan ke arah dia datang. Di belakangnya, Igvir mengikutinya. "Widgrim menitipkan seekor kuda untukmu."

"Oh ya?" Igvir mengernyit. "Kapan dia menitipkannya?"

"Tadi pagi, melalui sebuah surat," jawab Kyna. "Ia memberimu kuda terbaik miliknya yang dititipkan di Felcrest."

"Dititipkan? Dia sering berkunjung kemari?"

"Tidak juga, ia hanya sesekali pasti berkunjung."

Tidak jauh dari sana, mereka sampai di tempat di mana terdapat dua kuda dititipkan. Keduanya berwarna putih, lengkap dengan baju besi yang membuat kudanya terlihat gagah. Meski berbahan besi, baju tersebut ternyata cukup enteng ketika disentuh.

"Ini kudanya?" tanya Igvir.

"Ya," jawab Kyna. Pertama, ia melepaskan ikatan dari kuda yang berada di sebelah kanan dan memberikannya pada Igvir. "Ini kudamu." Kemudian ia melepaskan ikatan kuda kedua yang berada di sebelah kiri.

"Kuda ini punya nama?" tanya Igvir, ia menepuk-nepuk leher si kuda dan meringkik dengan nada yang cukup nyaring. Menamai seekor kuda menjadi tradisi bagi setiap orang yang mempunyai kuda, itulah sebabnya Igvir bertanya apakah kuda itu mempunyai nama atau tidak.

"Namanya Arther."

"Nama yang bagus."

"Benar, kan? Widgrim memang punya selera yang bagus ketika menamai seekor kuda," ia beralih ke kuda yang ada di depannya, menepuk-nepuk lehernya seperti yang dilakukan oleh Igvir. "Kalau dia namanya Tetra, Widgrim juga yang menamainya."

"Tetra? Kuda betina? Pasangannya Arther?"

"Bukan," Kyna memasang kuda-kuda sebelum menaiki Tetra, dan ketika siap, dengan gerakan sedikit melompat ia sudah berada di atas kudanya, Igvir mengikutinya namun dengan gerakan yang lebih santai karena secara fisik Igvir lebih besar dan tinggi daripada Kyna. "Tetra adalah adiknya Arther."

Walaupun kuda itu baru diperkenalkan kepada Igvir, dia sudah bisa merasakan koneksi yang tercipta dengan si kuda. Kudanya tidak memberontak sedikit pun kepada Igvir, bahkan wajah Arther justru terlihat sedikit lebih riang dari sebelumnya.

The Runaway ChosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang