Lee Han Seob memutuskan untuk tidak mencabut pecahan kaca yang tertancap di sisi perutnya. Ia berpikir bahwa jika nanti ia bertemu dengan Ah Rin, ia tak ingin membuat anak itu takut dan khawatir karena ayahnya terluka. Namun sampai detik ini pun Han Seob belum juga berjumpa dengan putri semata wayangnya.
Tertatih, menembus kerumunan asap yang semakin mengepul, lelaki itu pun kemudian sampai di meja makan kantin tempat ia menginstruksikan Ah Rin untuk menunggu. Kosong. Tidak ada siapapun di sana. Tidak ada reruntuhan yang berarti di tempat itu. Tidak ada seorangpun yang terlihat. Tidak juga Ah Rin, tapi mata Han Seob merekam seonggok jeruk yang masih belum tersentuh: jeruk yang ia berikan pada putrinya beberapa waktu lalu.
"Ah Rin-ah...?" Sambil merasakan perih di sekitar perutnya, Han Seob sekali lagi mengedarkan pandangan ke kanan dan kiri, barangkali ia menemukan sosok putri kecilnya tengah ketakutan di suatu tempat.
"Ah Rin-ie, eodisseo? Appa di sini, Nak. Ah Rin-ah?" Lagi. Laki-laki itu memanggil nama putrinya.
.
.
.
.
.
.(Ditulis versi sedikit berbeda. Selengkapnya dalam Kumpulan Cerpen "Penghuni Kastel dan Para Tamu")
- E. N. D -
KAMU SEDANG MEMBACA
[2019] 'THE LAST' SERIES 🔜
Fanfiction(Sebagian Part Sudah Dihapus Untuk Kepentingan Penerbitan) Vol. 15 The Last Christmas Greeting berkisah tentang Shin, seorang pemuda yang tidak mempercayai keberadaan Sinterklas. Ia memiliki pengalaman misterius sejak umur 10 tahun. Pengalaman itu t...