[2019] 'THE LAST' SERIES 🔜

VOL.9 THE LAST STORY (Part 1)

Im Woo Shik masih berkutat dengan layar komputer di hadapannya. Itu tampak membosankan ketika ia menyadari bahwa dirinya adalah satu-satunya orang yang masih berada di ruang kerja ini. Tidak. Ia tidak melakukan apa pun sejak tadi sore kecuali menatap layar komputer dan menikmati cerita webtoon yang dibacanya secara maraton. Woo Shik merasa bahwa ia lebih baik sendiri meski di ruangan lain banyak orang yang sedang bercengkrama, berbincang, dan ngopi bersama. Kadang, hal terbaik yang bisa kaulakukan untuk kebahagiaan dan ketenangan diri adalah berdiam kala berada di antara keramaian. Tak perlu munafik, banyak yang berpikir demikian dan banyak pula orang yang tak peduli dengan hal ini. Itu realita.

Ini sudah dua jam. Im Woo Shik membaca webtoon selama itu dan agaknya ia memang tak pernah bosan. Cerita-cerita yang ada di sana membuai, menerbangkan jiwa-jiwanya yang penuh beban, melambungkan cita-citanya yang tak pernah tercapai, sekaligus mengerangkeng pikirannya dalam sangkar fantasi, keindahan, dan misteri.

Menjadi seorang detektif tak membuat Woo Shik menanggalkan kesukaannya terhadap kisah-kisah fantasi, fiksi yang tak masuk akal, lebih-lebih supranatural. Ia suka, lebih dari siapapun. Masalah pekerjaan yang membutuhkan intelektual tinggi, kesadaran, dan berdasar pada ilmu pengetahuan, itu urusan belakang. Ia tak sebercanda itu mencampuradukkan kisah-kisah fantasi dengan realita meski perbedaan keduanya setipis kulit ari.

Judulnya Paralel. Im Woo Shik tengah mengurai kisah-kisah yang disuguhkan dalam webtoon berjudul Paralel. Webtoon itu ditulis oleh sepupunya sendiri, Il Soo. Keduanya tak pernah bertemu sejak Il Soo pindah ke Seoul dan menempuh studi di sana. Barangkali, tanpa Soo ketahui, Woo Shik adalah fans setia yang bahkan ada sebelum nama pemuda itu dikenal sebagai salah satu author cerita webtoon misteri terbaik tahun lalu. Beberapa kali Woo Shik menghubungi Il Soo, tapi sebanyak itu juga panggilannya tak terjawab.

Ada rumor. Woo Shik akhir-akhir ini mendengar rumor dari para penggemar Paralel bahwa Jung Cakka, sepupunya, tak sedang dalam kondisi baik. Beberapa kali cerita webtoonnya dikritik meski banyak orang begitu menyukai cerita yang disuguhkan. Kisah Paralel dianggap sebagai halusinasi berlebih dari seorang author terbaik webtoon dengan genre misteri. Beberapa dari mereka mengatakan bahwa ide-ide itu terlalu kuno untuk disuguhkan dalam kemasan cerita kekinian. Terlalu memaksa. Berawal dari rumor inilah Woo Shik akhirnya membaca ulang Paralel, kisah webtoon yang belum selesai.

Paralel berkisah tentang kehidupan seorang anak jenius bernama Han Kang yang tiba-tiba dicap aneh oleh orang-orang di sekitarnya. Suatu pagi, Han Kang berbisik pada teman yang duduk di sebelahnya, mengatakan bahwa seseorang yang persis dirinya tengah menjambak rambut anak itu kuat-kuat. Tidak ada tanggapan apa pun dari si bocah. Sebaliknya, ia mencoba memaklumi jalan pikiran Han Kang yang kadang tak bisa mereka mengerti. Namun, anak itu mengatakan hal yang sama pada rekan klub renang. Ia tiba-tiba berbisik pada mereka, mengatakan bahwa orang-orang dengan paras serupa tadi menunggangi punggung-punggung yang berada di permukaan air. Muncul dan tenggelam.

Sejak itu, banyak orang menjauh dari pandangan Han Kang. Ia ditinggalkan sendiri. Ia dianggap gila. Beberapa kali, guru-guru dan sebagian keluarga besarnya menyarankan agar ia mendatangi psikolog. Mereka bilang, mereka berusaha memahami kesulitan yang Han Kang alami, pun tekanan orang-orang di sekitarnya. Namun, nyatanya seiring bergantinya hari, pemuda itu mengaku melihat jauh lebih banyak orang berwajah sama—orang-orang yang serupa dengan kita, tapi tak sama. Mereka berkutat dengan dunianya sendiri meski sesekali bermain dengan dunia kita yang aneh. Han Kang merasa dunia yang dipijakinya jauh lebih sesak, lebih sempit, dan tak membuatnya leluasa bergerak.

"Han Kang, berhentilah mengatakan hal yang tidak tidak. Kau harus konsultasi dengan psikolog. Gwaenchana, pergi ke psikolog bukan berarti kau..."