#1 (ALVANIA)

253 29 2
                                    

BAGIAN SATU

Awalan hanya khayalan. Yang terpenting masa depan tanpa adanya halangan.

°°°

Seorang laki laki paruh baya sedang mengantarkan cewe dengan rambut di kepang dua ke sekolah baru dengan menaiki mobil. bahagia rasanya bisa pergi ke sekolah baru, sangking senangnya cewe itu tersenyum bahagia di setiap menitnya.

"Pa, bisa cepet dikit ga pa? Vani udah ga sabar ketemu temen baru pa" kata cewe itu sambil melebarkan senyumnya.

"Iya nak sabar yah?" kata ayahnya sambil mengelus rambut anaknya itu.

Ketika sampai di sekolah baru itu Matanya berbinar melihat gedung gedung besar yang sangat cantik warnanya.

Cewek ini bernama vania, lebih tepatnya Arvania Cassandra. Dia adalah anak pindahan dari SMA MOONLIGHT.

Di sini, lebih tepatnya SMA ROLESTAR. Siswanya memang anak dari orang orang kaya yang bergaul dengan anak anak remaja sosialita.

Anak seperti vania hanya dianggap sebagai orang numpang tenar di sekolah ini, itu menurut para siswi disini.

Dengan ceriahnya vania menuju ke ruang kepala sekolah, dan dia bingung untuk menemukannya.

ada seorang cowo yang menepuk pundaknya, dan vania kaget.

"Nyari sapa lo?" tanya cowo itu.

"Eh, lagi nyari ruang kepala sekolah kak" kata cewe itu sambil nunduk.

"Yodah yuk, ikut gue" kata cowo itu.

Perjalanan pun tak ada percakapan, hening, vania hanya tertunduk. Sedangkan si cowo memperhatikan si cewe.

"Lo anak baru dari SMA mana?" tanya si cowok memecah keheningan di antara mereka.

"Nama lo siapa?" lanjut si cowok sambil berhenti sejenak.

"Uhm, aku dari SMA MOONLIGHT kak, namaku vania" ucap vania ramah.

"Ga usah pake aku-kamu, lo-gue aja udah cukup" kata cowok itu lalu dia melanjutkan langkahnya.

"Maaf kak" hanya itu yang terucap dari mulut vania.

"Ga usah minta maaf, lo ga salah. Nama gue Galaxy Arjuna, panggil gue arjuna" kata cowo itu sambil tersenyum tipis.

"Iya kak" kata vania tanpa basa basi.

"Tuh ruang kepsek. Lo masuk aja. Gue duluan" arjuna pergi meninggalkan vania, dan menghampiri seorang cewe yang sangat cantik di mata vania.

"Permisi, om hendra?" ucap vania ragu ragu.

"Oh iya silahkan masuk, arvania?" tanya pak hendra, dia kepala sekolah. Paman dari vania.

"Iya om, ini vania" kata vania malu malu karena disana ada banyak guru.

"Mari kuantar kamu ke kelas, kelas kamu di 10 FISIKA" kata pak hendra.

Saag menuju ruang 10 fisika. Entah kenapa jantung vania berdebar kencang.

"Guys! Guys! Ada pak hendra!" teriak seorang cewek yang memegang bedak di tangannya.

Pak hendra pun masuk dan mengenalkan vania.

"Hai, aku Arvania Cassandra, kalian bisa panggil aku vania. Senang bertemu kalian" kata vania dengan nada sedikit malu malu.

ALVANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang