Now playing
Aldi Maldini Biar aku yang pergi
0:44 ───⊙─────── 3.03
↻ ◁ II ▷ ↺BAGIAN ENAM BELAS
Ketika dia sudah hilang, aku selalu menatapnya dari belakang, berharap akan kembalinya seseorang
°°°
"Oh woo. Wait, wait. Calm down vania" pinta alva pada vania.
Vania melepaskan tangan alva dan berhenti menarik tangannya. Senyuman nakal alva selalu melihat ke arah wajah vania.
Dalam hati vania ingin mengumpat kasar karena alva sekarang berani menatap wajah vania dengan sangat dekat.
"Hey, what are you doing? Jangan natap wajahku kayak gini juga, aku malu tau" vania mengatakannya dengan sangat malu, sehingga pipi nya sedikit memerah karena ulah alva.
"Salah siapa kamu cantik?" goda alvaro.
"Semua cewek juga cantik kali. Udah deh kak, jangan gombalin aku" vania mendengus kesal pada alvaro.
Alvaro sendiri malah memperlihatkan senyum mengejeknya pada vania. Tetapi tetap saja, pandangan alvaro sama sekali tidak berpaling dari tatapan mata vania.
Alvaro terlihat sangat bahagia, karna ia masih bisa menikmati ciptaan tuhan yang sangat bermakna bagi kehidupannya sekarang ataupun nanti.
Semua alur kehidupan harus dipertimbangkan baik baik. Jika tidak, semuanya tidak akan bisa sesuai dengan keinginan kita masing masing. Dan semua butuh proses, bukan hanya alur yang sekedar omong kosong dan tidak ada pembuktian.
Ketika pembuktian sudah ada, pasti ada rasa bahagia tersendiri yang terselubung dalam benak kita.
Begitupun vania dan alvaro, mungkin mereka akan mengalami beberapa masalah kehidupan, tapi mereka akan berusaha sebaik mungkin agar semuanya berjalan dengan baik baik saja.
Nichole, raya dan alana sedang bersembunyi di balik semak semak, mereka memata matai vania dari balik semak semak.
Tujuan mereka sama, mereka hanya ingin tau, apakah vania bahagia dengan alvaro atau tidak?. Atau malah vania terganggu dengan alvaro? Mereka hanya memastikan.
Nichole terlihat tersenyum bahagia, namun tulus. Dia hanya ingin adiknya tumbuh dewasa, dan menjadi orang yang bahagia di masa yang akan datang.
Tanpa sadar, sangking senangnya nichole, ia sampai sampai menggenggam tangan alana dengan sangat erat, seolah olah nichole sedang berbagi kebahagiaan dengan alana.
'Demi apa? Kak nichole pegang tangan gue? Oh my god' batin alana dalam hati.
Alana bukannya fokus pada alvaro dan vania, malah fokus pada wajah nichole yang tampan.
Tatapan alana semakin dalam, dan itu membuat alana semakin senyum senyum sendiri. Alana sangat suka melihat wajah nichole dengan sedekat ini.
Nichole menolehkan wajahnya menghadap alana. Dan hingga akhirnya mata mereka bertemu. Mereka saling menatap satu sama lain. Alana semakin menikmati momen ini.
Karena raya sebal karena terlalu dianggap seperti nyamuk, raya mengibaskan tangannya di antara tatapan mata nichole dan alana.
"Yaelah, gue jadi nyamuk" cibir raya dengan suara pelan.
Nichole langsung mengalihkan pandangannya dari mata alana. Sedangkan alana tersenyum malu pada raya.
Tapi ada satu hal lagi yang terlupakan, tangan mereka masih menggenggam satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVANIA
Teen FictionALVARO ANGKASA adalah cowo tulen, idaman, playboy, cuek, dan sombong. bertahtakan sebagai anak pertama dari kedua pasangan kaya yang tak ada rasa cinta diantara mereka. meski begitu alva sama sekali tidak membenci mereka. alva hanya ingin keluargany...