#12 (ALVANIA)

79 16 0
                                    

BAGIAN DUA BELAS


Hari dimana semua orang patah hati, tapi tak ada rasa ingin menyakiti.

°°°

"Gimana gue bisa ngehargain lo? Lo aja gak pernah ngehargain gue. Cewek emang gak pernah mau ngalah, dimata lo gue selalu salah"

Suara arjuna terdengar di telinga vania. Baru saja vania memasuki kelas, tiba tiba raya dan arjuna sedang berhadap hadapan dengan tatapan yang sangat nenyeramkan.

Keduanya terlihat marah dan ada rasa sedih yang terselubung di hati mereka.

"Kak. Lo harusnya tau. Cewek mana sih yang mau cowoknya deket deket sama cewek lain?"

Raya meneteskan air matanya. Mau tak mau raya mengusapnya secara kasar.

Ini Pertama kali raya menangis karna arjuna. Sebelumnya hubungan mereka baik baik saja bahkan jauh lebih baik dari pada kisah cinta alvaro dan vania.

Mata raya ingin sekali meneteskan banyak air mata. Tapi raya rasa itu percuma. Untuk apa dia menangisi laki laki? Laki laki tak akan pernah menangis ketika melihat pacarnya sedih atau terpuruk.

Justru laki laki akan menyemangati atau mendukung pacarnya agar tetap kuat dan tabah merasakan kejadian kejadian yang ada di dunia.

Meski selalu ada kesedihan. Seseorang yang patut kita hargai adalah orang yang juga ikut menghargai kita.

Memangnya ada orang yang mau menghargai sesuatu tapi dirinya sendiri tidak di hargai?

"Lo kan tau sendiri, kalo gue tuh emang lebih deket sama cewek cewek. Lo harusnya ngerti gimana sikap gue dari dulu, bukan malah pura pura gak tahu"

Arjuna mengusap wajahnya dengan gusar. Arjuna tak tahu lagi menjelaskan semuanya pada raya dengan cara apa.

Raya selalu menepis perkataan yang mengatakan arjuna playboy. Tapi memang nyatanya seperti itu. Harusnya raya tahu dan siap mengambil resiko ketika dia bersedia menjadi pacar arjuna.

"Tapi kalo semua cewek yang lo deketin baper sama lo gimana? Tanggung jawab lo sebagai cowok dimana?"

Arjuna terdiam. Sebelumnya dia tak pernah memikirkan perasaan semua cewek yang ia dekati. Dia hanya ingin bersenang senang dengan cewek lain selain raya.

"Kak, udah, kasian raya kak"

Vania yang sedari tadi hanya melihat perdebatan mereka berdua kini membela raya di depan arjuna.

Bagaimana mungkin vania membiarkan raya terpuruk sendirian.

Raya yang mendengar ucapan vania langsung memeluk vania dalam dalam. Karna raya tahu, vania akan membelanya.

Sahabat akan selalu menemani kita apapun keadaan kita, walau kita sedih ataupun bahagia mereka akan selalu ada.

Arjuna mengalah, ia tidak mau vania kena imbasnya juga. Karna jika amarah arjuna sudah memuncak, siapapun yang ada di hadapannya akan terkena amarahnya.

Arjuna pergi dari kelas vania, dengan langkah yang terburu buru. Dan langsung memasuki kelasnya yang tak jauh dari kelas vania.

Memang tak mudah membiarkan orang yang kita cintai bertindak seperti anak kecil dan tak mau menjalani hidup layaknya sebuah drama.

ALVANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang