#4 (ALVANIA)

117 24 0
                                    

BAGIAN EMPAT


Mencintaimu butuh perjuangan, tapi akhirnya berakhir karena kamu tidak mau diperjuangkan.

°°°

"Haha.. Kok lo bisa sih suka sama dia? Aneh.." alva sedari tadi tertawa keras

Pipi vania memerah, dia tidak menyangka salah satu orang yang mengetahui isi hatinya adalah alvaro.

"Yaudah sih, ga usah sedih gitu" alvaro meredakan tawanya, dan mencoba menghibur vania.

"Siapa yang sedih sih?" vania mulai kesal dengan perilaku alvaro.

"Halah, ngomong aja kalo lo masih suka, gue ga marah kok" alvaro menyisir rambutnya kebelakang.

Vania merasa alvaro terlalu pede untuk mengekspresikan diri.

"Sok ganteng" cibir vania.

"Gini dong. berani ngomong. Tapi jangan sama gue doang ngomongnya. Emang lo mau terus terusan ditindas?" kata alvaro menasehati vania.

"Bodo amat kak" cibir vania sekali lagi.

"Sensi amat sih? PMS?" goda alvaro.

"Nggak" jawab vania singkat.

"Lo marah sama gue?" tanya alvaro yang matanya sudah seperti puppy eyes.

"Emang" kata vania tak memperdulikan alva.

"Gitu amat sama gue, lo mau gue tinggal disini?" kata alvaro tersenyum sinis.

Vania tidak mengenal tempat ini, jika vania ditinggal disini, dia akan tersesat. Alangkah baiknya dia menuruti perkataan alva.

"Yodah iya" kata vania singkat.

"Iya apanya?" goda alva.

"Iya aku maafin" kata vania sambil tersenyum tipis.

"Gue kan ga minta maaf" goda alva lagi.

"Yaa gapapa sih, emang ga boleh ya?" kata vania.

"Boleh, itu hak lo" kata alva.

"Lo ga mau beli sesuatu?" lanjut alva.

"Nggak kak" kata vania singkat

"Aku maunya pulang aja" kata vania sambil menatap jam tangannya.

"Yodah yuk" ajak alva.

Sesampainya di parkiran vania hanya mengangguk jika ditanya alva tentang devan, karena memang seharusnya vania melupakan devan.

Devan tidak mungkin bisa bersamanya, devan mungkin selalu membelanya. Tapi tiba tiba dia berubah.

Vania hanya mengingat kebaikan dari devan yang dulu. Dia tidak akan mau mengingat devan yang sekarang.

Mobil alva berhenti di depan rumah vania.

Vania keluar dari mobil alva dan langsung berjalan menuju pintu rumah.

Tapi tiba tiba alva meneriakinya.

ALVANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang