#2 (ALVANIA)

201 22 2
                                    


BAGIAN DUA


Semua orang selalu berbeda dan terkadang membingungkan

°°°

"Nih baju bersih buat lo" kata seorang cowo yang tadi menyelamatkan vania.

"Makasih kak" kata vania sambil menundukkan kepalanya.

"Oiya nama lo siapa?" tanya cowo itu penasaran.

"Namaku vania kak" kata vania dengan keadaan tetap menundukkan kepalanya.

"Lo jangan suka nunduk, sekali sekali lihatlah ke atas, jangan suka nunduk entar lo ditindas" kata cowo itu.

"Nama kakak siapa?" tanya vania yang kini sudah tidak menunduk lagi.

"Nama gue alvaro angkasa, panggil gue alva" kata cowo itu sambil tersenyum.

Senyumnya bak mentari di pagi hari. Namun pada akhirnya mentari akan terbenam dan terganti oleh malam.

"Yodah gue tinggal ke kelas dulu yah?" kata cowo itu, lalu pergi bersama teman temannya.

"Baik sekali dia, mungkin dia bisa jadi temanku nantinya" gumam vania.

⭐⭐⭐

"Lo apaan sih ghat? Kelakuan yang ga pernah lo ubah dari dulu selalu nindas orang! Emang lo ga ada kerjaan lain?! Gila yah lo?!" kata alva yang sedang mencaci maki aghata.

"Lo gak berhak buat ngelarang larang gue al, lo ga ada hak!" bentak agatha.

"Daripada lo, playboy laknat, pacar dimana mana, suka manfaatin cewe. Trus maksud lo apa kalo itu bukan namanya brengsek?!" ucap Ivy yang hobinya doyan ngamuk ngamuk.

"Diem lo! Gue ga ngomong sama lo!" bentak alva.

"Yodah lah gini aja, nindas orang emang gue lakuin dari dulu, trus kenapa? Ada masalah? Apa hubungannya sama lo? Urusin aja hidup lo!" ucap agatha lalu pergi meninggalkan alva.

Alva langsung buru buru ke kelasnya dan meminjam seragam cewe di kelasnya.

"Buat apa emangnya?" tanya seorang cewek yang berada di hadapannya sekarang.

"Kepo" jawab alva singkat.

"Ck" si cewek itu pun memutar bola matanya.

Alva langsung buru buru mencari cewe tadi dan yup, dia masih disana. Menunduk. Hal yang tidak paling alvaro suka dari semua cewe korban penindasan.

⭐⭐⭐

Jam pelajaran sedang berlangsung, tapi alana mengajak vania ke toilet.

Vania kaget bukan main, dia dibawa alana ke rooftop.

"Lan, ngapain kita ke sini? Bukannya kita dilarang yah?" tanya vania bingung.

"Gapapa kali van, nikmati aja lah. Lagian otak gue udah migrain sama pelajaran matematika tadi" ucap alana dengan santainya.

Karena jujur, tadi alana terus menerus memijit pelipisnya. Mungkin saja vania bisa memaklumi tingkah alana ini.

"Beneran? Kalo nanti ada yang mergokin kita disini gimana?" tanya vania yang cukup khawatir.

"Lo tenang aja, kalo disini ada gue pasti bakal aman kok" tiba tiba saja ada alvaro datang sendirian.

ALVANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang