3. Going Crazy

948 98 2
                                    

"Kim Mingyu? Jeon Wonwoo? Apa yang sedang kalian lakukan di depan ruangan saya?"

Seperti tersengat aliran listrik, keduanya sama-sama terkejut. Menatap satu sama lain dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan, seakan tidak percaya akan kenyataan yang terjadi saat ini.

Bagaimana mungkin, orang yang selalu Wonwoo mimpikan setiap malamnya adalah Kim Mingyu. Lelaki yang mengambil ciuman pertamanya tepat di hari ulang tahun yang ke-17. Tragisnya adalah anak kandung Kim Minho, CEO Samsung Grup. Musuh bebuyutan klan-nya.

Wonwoo yang terlebih dahulu tersadar, ia segera melepas kontak mata dengan Mingyu sekaligus genggaman tangan yang terasa semakin erat. Rupanya lelaki Kim itu enggan untuk melepasnya namun Wonwoo tetap memaksa dengan sedikit menyentak lalu mendorong dada bidang Mingyu sehingga tubuh mereka tidak lagi saling berdekatan. Lengan kekar yang melingkar di pinggang rampingnya juga otomatis ikut terlepas.

"Bapak mencari saya?" fokus Wonwoo kini teralihkan dengan menghadap langsung ke Kepala Sekolah. Tentu saja ke intinya, sengaja untuk tidak menghiraukan tatapan Mingyu yang saat ini sudah seperti menusuk ke dalam jiwanya.

Cha Taehyun selaku Kepala Sekolah sampai lupa dengan apa yang sebelumnya ingin ia lakukan. "Oh, iya.. Benar," pria itu lantas melirik sebentar ke arah Mingyu yang masih saja memperhatikan Wonwoo dari samping. "Ekhm, Bapak ingin keterangan terkait perkelahian tadi pagi."

Mendengar kata perkelahian, ekspresi Wonwoo kini berubah menjadi syok. "Jadi saya dihukum??"

"Siapa yang berkelahi denganmu?!"

Wonwoo lebih terkejut lagi saat mendengar amarah Mingyu. Begitu pun dengan Pak Cha yang sempat terpikir untuk memisahkan kedua putra semata wayang CEO perusahaan Samsung dan LG itu sebelum terjadinya pertikaian yang hebat, saat mengetahui kalau klan mereka, Kim dan Jeon kembali bermasalah lagi.

Sebenarnya sudah menjadi konsumsi publik. Akibat warisan turun-temurun dari persaingan perusahaan dalam bidang bisnis sehingga klan Kim dan Jeon di lingkungan sekolah pun juga tidak pernah akur. Hampir setiap harinya kasus-kasus yang masuk ke telinga Pak Cha berasal dari dua kubu lawan itu.

"Saya akan menjelaskan semuanya di ruangan Bapak." tegas Wonwoo, tidak ingin berlarut dalam suasana canggung ini. Terlebih agar lelaki yang mendadak emosi di sebelahnya itu bisa pergi dari ruangan kepala sekolah.

Belum sempat Pak Cha membalas, Mingyu tiba-tiba menahan lengan Wonwoo. Matanya seperti berkilat serius ketika menatap Wonwoo. "Pertanyaanku masih belum dijawab," karena tidak lekas mendapatkan jawaban, pandangannya kini beralih ke Pak Cha yang terlihat sangat khawatir karena digenggaman tangan Mingyu adalah putra Jeon Jihoon.

"Siapa orangnya?" tuntut Mingyu.

"Kang Daniel."

Pertahanan Pak Cha runtuh. Karena tidak ingin bermasalah dengan Jihoon, pria itu akhirnya memberitahu nama pelakunya kepada Mingyu.

"Kang Daniel? Temannya Chungha??" mimik wajah Mingyu berubah menjadi semakin murka. "Bajingan!"

Alhasil, Mingyu sejenak kembali menatap Wonwoo. Memeriksa dengan seksama kondisi pasangannya saat ini. Memastikan agar tidak menemukan satu pun goresan luka di wajah dan tubuhnya. Lalu selepas itu pergi, meninggalkan ruangan kepala sekolah dengan terburu-buru.

-
  
  
"Wooyah!"

Jun berjalan cepat mendekati Wonwoo dengan ekspresi yang sangat khawatir.

"Kenapa kau ada di sini??" sambil melampirkan jaket tebal ke tubuh Wonwoo, Jun seketika panik saat memperhatikan wajah yang kemerahan itu. "Sudah tahu kau tidak bisa berlama-lama di luar saat malam hari. Suhu udaranya sangat dingin, kau jadi sakit seperti ini."

Kim and JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang