AN:
Maaf, khusus chapter ini dan selanjutnya tidak akan ada flashback tentang Jaeyong. Momentnya dibuat spesial 2 chapter untuk Meanie, setelah itu Jaeyong akan kembali di chapter 12.
Dimohon bersabar + selamat membaca (((((:
----------------------------------------------------------
Koridor sekolah yang sepi disebabkan oleh sebagian besar murid yang berada di stadion akuatik. Terdapat tiga jadwal turnamen yang akan dilaksanakan pada hari ini. Renang, cerdas cermat dan panahan. Untuk dua bidang terakhir akan dilakukan pada jam yang sama, yaitu pukul empat di sore hari.
Meskipun begitu, Wonwoo tetap memilih untuk menyemangati sepupu kembarnya. Berjalan menuju sekretariat panahan Shinhwa, Lelaki Jeon berniat meminta izin kepada DK agar bisa melewatkan acara turnamen tersebut.
Keluarga di atas segalanya, sebuah motto milik klan Jeon.
"Jangan coba-coba menjauh, Kamu itu pacarku!"
Joy?
Wonwoo memberhentikan langkah sesaat mendengar suara yang dikenalnya luar kepala.
Yakin sekali akan pemilik suara yang berasal dari balik pintu janitor. Rasa penasaran mengakibatkan Wonwoo kembali mengubah haluan untuk berhadapan dengan ruangan itu.
Terkejutlah Lelaki Jeon saat membuka pintu janitor. Menemukan keberadaan sahabatnya dan teman satu klub panahan, Yook Sungjae.
"Sedang apa kalian di sini?"
"Oh, hai Wonie!" sapa Joy ceria. "Perkenalkan, ini pacarku yang pernah kuceritakan sebelumnya." menunjuk Sungjae yang berdiri di sampingnya.
"Bukan pacar." ralat Sungjae, memutar kedua bola matanya malas.
Joy cemberut, "IH!"
Wonwoo keheranan. Interaksi di antara keduanya yang saling tarik-ulur itu terlihat sangat aneh.
"Oke.. Bagaimana kalau kita membicarakannya di tempat lain. Aku tidak nyaman berada di sini." Lelaki Jeon memandang seisi janitor yang sempit. Terlalu banyak barang apalagi ditambah tiga orang berbadan besar yang semakin memenuhi ruangan tersebut.
Maka dari itu ketiganya berjalan bersamaan, Joy yang lebih menempel ke Sungjae. Tangannya berusaha dikalungkan di lengan kiri Sungjae namun selalu dilepas dari pihak lelaki itu. Wonwoo yang berada di sebelah sisi lain Joy hanya bisa tertegun. Menyaksikan perilaku Joy yang tidak pernah diketahuinya.
Seorang Joy, yang terbiasa dikejar-kejar oleh penggemar fanatik kini bergantungan dengan seorang lelaki biasa. Dan lelaki itu adalah teman satu klub panahannya.
Apakah ini yang disebut karma?
"Berhenti sebentar." Sungjae memberi sinyal untuk menghentikan langkahnya.
Saat ini terdapat segerombolan siswa tengah menghajar seorang laki-laki di ujung bawah tangga menuju kelas 12-A.
Wonwoo membelalak, jantungnya terpacu akibat tindak penindasan yang sedang terjadi di hadapannya. Tanpa berpikir panjang, Wonwoo segera berlari mendekat sambil berteriak kencang. "Hei kalian!"
Tindakan Wonwoo yang spontan berhasil menghentikan perbuatan yang dilakukan segerombolan siswa itu. Lelaki Jeon refleks terguncang ketika semuanya berbalik badan. Ia mengenali sosok lelaki malang yang tengah tersungkur di lantai dengan kondisi babak belur.
"Berani sekali melakukan penindasan di sekolah!" mendadak Joy sudah berdiri di samping Wonwoo, ikut menggertak meskipun Sungjae telah menahan dan mengubah perempuan itu untuk berada di belakangnya.
