6. Roller Coaster

707 79 13
                                        

Selalu ada celah di segala sesuatu yang sempurna. Itulah ungkapan yang sesuai dengan situasi Wonwoo saat ini.

Rahasia itu akhirnya terbongkar.

Salahkan Wonwoo sendiri yang hanya menganggap Jun sebagai orang kepercayaan Jihoon yang harus diwaspadai. Lelaki Jeon jelas lalai karena telah melupakan orang yang lebih berbahaya dibandingkan Jun. Orang yang selangkah terdekat- menjadikannya kaki tangan Jihoon.

Tidak lain dan tidak bukan adalah Ji Changwook. Sekretaris pribadi Jihoon yang sudah berpuluh tahun setia mengabdi pada keluarga Jeon.

Sekretaris Ji benar-benar tidak bisa dikelabuhi. Sudah menjadi pekerjaannya yang mengatur dan mengawasi segala urusan yang berkaitan dengan keluarga Jeon.

Wonwoo sampai tidak bisa berkutik ketika Sekretaris Ji mengeluarkan semua bukti-bukti yang menunjukkan adanya hubungan spesial antara Mingyu dan dirinya.

"Tuan Muda," Sekretaris Ji menutup dokumen yang berisikan foto-foto dan flashdisk salinan rekaman asli dari CCTV tempat dimana Wonwoo dan Mingyu sedang tertangkap bersama. "Apa ada hal lain yang perlu saya ketahui selain dari data-data ini?"

Wonwoo tercengang, kepalanya terasa pening akibat lontaran santai dari Sekretaris Ji.

"Apa kau akan mengadukan ini kepada Ayahku?" berpegang teguh oleh pendiriannya, Wonwoo seakan menantang Sekretaris Ji.

Pria paruh baya itu sejenak tersenyum singkat. "Tuan Muda.. Jika saya ingin memberitahukan hal ini kepada CEO Jeon, sudah seharusnya ketika Kim Mingyu beserta dua temannya yang menyelinap masuk ke acara pesta ulang tahun pada malam itu." mata Wonwoo membulat seiring pernyataan yang terungkap. "Saya mengerti kalau Tuan Muda merasa kebingungan. Tujuan saya melakukan ini adalah untuk mengurangi konflik antara dua perusahaan. Jika saya bersikap gegabah, maka tidak hanya CEO Jeon yang murka tetapi Pimpinan Jeon juga akan ikut andil dalam permasalahan ini. Semua semata-mata untuk keselamatan Tuan Muda."

Wonwoo tiba-tiba bergidik ngeri membayangkan kakeknya. Walaupun ia tidak pernah merasakan secara langsung, tetapi dari pengakuan semua orang di keluarga Jeon menyebutkan bahwa Jeon Seungheon sangat menyeramkan. Kakeknya lebih tegas dan ketat dalam peraturan, menjadikan Jihoon lebih santai daripada Seungheon.

"Saya percaya pada Tuan Muda. Mengenai Kim Mingyu, saya tetap akan menyembunyikan hal ini dari keluarga anda. Selama Tuan Muda tidak dalam bahaya, saya sendiri yang akan menanganinya."

Ekspresi Wonwoo berubah melunak namun tiba-tiba kembali menjadi serius. "Sebentar.. apa yang-" seperti cerobong kereta yang mengeluarkan uap panas, gambaran atas reaksi dari pernyataan Sekretaris Ji. "-Kau menganggap aku dan Si Kim itu diam-diam berpacaran, begitu??" sewotnya tidak terima.

Sekretaris Ji menggelengkan kepala, masih dengan tersenyum tenang. "Saya tidak berkata seperti itu, Tuan Muda. Saya hanya merasa kalau kedekatan kalian akan berdampak buruk, mengingat pertentangan antara dua klan yang tiada akhir."

"Lalu kenapa Sekretaris Ji sengaja membuat Si Kim itu untuk berada satu kelas denganku?" skeptis Wonwoo sambil melipat kedua tangan ke dalam dada.

Sedikit tersentak, Sekretaris Ji menundukkan kepalanya. "Maafkan saya Tuan Muda." raut wajah terlihat menyesal. "Saya sudah mengaturnya sesuai perintah dari CEO Jeon, namun ternyata nama Kim Mingyu seakan muncul dalam daftar absen di kelas yang sama dengan Tuan Muda."

Mendengar pengakuan Sekretaris Ji, Wonwoo otomatis berdecak kesal. Tepat sekali dengan pemikirannya sejak awal, memang semua ini adalah ulah Kim Mingyu sendiri. Dan yang masih menjadi tanda tanya hingga sekarang adalah, siapa saja orang yang berada di pihak Lelaki Kim itu sampai bisa menentang aturan ayahnya.

Kim and JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang