pelukan malam

27 1 2
                                    

Saat hidup ku diterpa
kegelapan
Kamu datang membawa secercah
Cahaya

Dari tadi, tata sudah menjelajahi jalanan ibukota, hari semakin gelap dan rasa takutnya sudah lenyap biasanya tata paling anti sama jalanan gelap.
Mulai dari caffe, tempat futsal, taman kota, galang tak ada di manapun menurut riri 3 tempat itu lah yang paling sering dikunjungi galang. Kemana lagi tata harus mencari galang, jujur sebetulnya ia sangat khawatir bagaimana kalau galang melakukan hal yang tidak tidak.

Saat masih menelusuri jalanan yang sama, tiba tiba ingatannya teringat saat dimana tata pertamakali bertemu dengan galang yaitu di dekat supermarket saat dimana galang memberikan jaketnya, melalui perantara anak kecil. Buru buru tata menyuruh supir taksi untuk segera menuju supermarket tersebut, dan betul saja dari kejauhan tata sudah melihat mobil merah yang biasanya galang gunakan.

Laki laki tersebut terduduk di stan stan yang ada di depan Mini market jangan lupakan rokok dan minuman kaleng yang menemaninya. Hatinya teriris melihat bagaimana keadaan galang rambutnya berantakan, mukanya terlihat sangat suram, ia teringat lagi bagaimana riri menceritakan tentang permasalahan yang sedang galang alami. Mamah papanya bertengkar membahas tentang hak asuh galang dan hak waris yang akan galang terima membayangkannya saja membuat tata seakan ingin menangis.

Usia remaja seharusnya menerima perhatian penuh dari orang tua bukannya perdebatan orang tua yang ia dapatkan.

Dirogohnya handphonenya ia harus segera memberitahu riri.

To : riri(jamet)
Gue udah ketemu galang

Ditariknya kursi disamping galang yang membuat galang menoleh dan memperhatikan gadis itu, wajahnya seakan terkejut galang bertanya tanya sedang apa gadis ini di sini.

"Hey....." sapa tata sedikit canggung karena jujur ini adalah pertemuan keduanya dengan galang

Tak ada sahutan apapun dari galang ia masih sibuk menghisap rokoknya

"Lang nyokap lo nyariin" ucap tata dengan nada yang sedikit lembut sambil berusaha menatap wajah galang.

Lagi dan lagi tak ada respon apapun dari galang ia masih sibuk meneruskan aktivitasnya.

"Pulang lang... kata riri nyokap lo nangis terus" bujuk tata sambil menyentuh pundak galang dengan hati hati

"Ga usah ikut campur deh lo" jawab galang sambil menghempaskan tangan tata dari pundaknya

"Gue emang ga mau ikut campur urusan lo, tapi gua ga bakal tega liat riri mohon mohon sama gue buat bantuin nyari lo"  ucap tata bangkit dari kursinya berusaha menahan emosinya

"Lo ga bakal ngerti gimana perasaan gue, jadi mending loh urus aja diri lo sendiri" ucap galang sambil bangkit membuang puntung rokoknya dan hendak pergi meninggalkan tata

Saat sudah beberapa langkah galang masih bisa mendengar suara tata

"Iya emang gua ga ngerti perasaan lu, gimana rasanya jadi elu yang masih punya mamah sama papah yang lengkap"

Langkah galang terhenti

"Ayah gue meninggal waktu gue masih SD rasanya gue udah lupa gimana bentuknya wajah ayah, gimana rasanya punya ayah, gimana rasanya punya orang tua yang lengkap sedangkan elo yang masih punya ibu dan ayah yang masih sayang dan selalu ada buat lo malah lo sia sia in, lo tuh kufur nikmat banget sih"

Galang membalikan tubuhnya hatinya tersentuh ketika mendengar pengakuan tata ia kembali mengingat ketika masa masa bahagianya ketika bersama orang tuanya

"Kalo mereka sayang sama gue ga mungkin mereka mutusin buat cerai"
Ucap galang sambil terbata bata

Tata maju beberapa langkah untuk menyusul galang kini tata berada tepat dihadapan galang

"Lang yang namanya kehidupan rumah tangga pasti ada lika likunya mungkin berpisahnya orang tua lo emang udah jalannya Tuhan, masih banyak orang yang ga beruntung di banding lo lang"

Galang tertunduk sebetulnya ia membenarkan apa yang tata ucapkan tiba tiba ada tangan yang melingkar dipinggangnya memberikan pelukan hangat dalam dinginnya malam, ya betul tata memberanikan diri untuk memeluk galang memberikan kenyaman dan mengatakan melalui pelukan bahwa semua baik baik saja.

"Kalau gue ada masalah biasanya bunda selalu meluk gue"

Galang masih terpaku tak tahu harus berkata apa.

"Kalau mau nangis, nangis aja lang" ucapnya sambil menepuk nepuk punggung galang

Tanpa di sangka galang membalas pelukan tata bahkan sangat erat mencoba menumpahkan semua rasa sakitnya di dalam dekapan gadis itu air matanya jatuh detik itu juga.

***

Jujur riri masih bertanya tanya jurus apa yang tata gunakan sampai sampai dapat membawa galang kembali pulang rasanya sangat mustahil bagi riri sendiri untuk dapat  membujuk galang pulang. Tapi saat riri menanyakan kepada tata, tata hanya menjawab "rahasia dong".

Tata tersenyum saat melihat galang memeluk ibunya dan meminta maaf atas perlakuannya selama ini. begitu juga riri dia sampai menangis karena tidak menyangka galang bersikap seperti itu.

Tante mayra bersikukuh untuk menyuruh galang mengantar tata pulang walaupun dari tadi tata sudah mengatakan kalau ia bisa pulang sendiri. Tapi mau bagaimana pun pasti tata tidak akan bisa menolak.

Sekarang tata sudah berada di depan rumahnya bersama galang di dalam mobilnya.

"Thank's, ya lang, mau masuk dulu ga?" Ucapnya sambil membuka pintu

Hanya gelengan kepala yang tata dapat dari pertanyaannya

Saat hendak menutup pintu mobil, galang menahannya

"Ehmm.. ta" ucap galang ragu-ragu

"Kenapa lang?" Tanya tata sambil menundukkan sedikit kepalanya

"Makasih" ucapnya sangat pelan dan singkat

Tata hanya tersenyum dan bertanya tanya ternyata galang bisa berterimakasih juga.

Dibalik tirai jendelanya adam melihat semuanya tata yang tersenyum manis pada pria dalam mobil itu, kenapa rasanya tidak rela saat tata tersenyum pada laki laki tersebut.

Dan siapa laki laki tersebut?





Vote dan komen ya mksh :)))

suka, tapi tetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang