hancur sehancur hancurnya

18 1 0
                                    

Hati ini sudah di sia siakan
Tapi hati ini juga yang
Selalu memaafkan

Jujur tata masih memikirkan kejadian kemarin, tata masih ingat betul jantungnya masih berdegup sebegitu kerasnya saat pucuk kepala dan pipinya disentuh adam, hatinya masih berdesir hangat ketika senyuman itu menyambutnya. Lantas apa yang harus tata lakukan sekarang?

"Eh bengong ajasih, kesambet aja lo!"
Riri datang sambil memukul topi tata sampai sampai membuat topi itu menghalangi wajahnya, emang dasar biang rusuh gatau apa ya tata sedang memikirkan masa depan.

"Aduh ri, plis deh gue tuh lagi dilanda kegalauan" ucap tata sambil membetulkan topinya

"Dih, kok lu jadi lebay gini dah, ayo ah baris udah bel tuh males gue kalau nanti harus dijemur lagi" balas riri sambil menyeret tata menuju lapangan

Selain pekerjaan rumah dan upacara hal apalagi yang paling di benci anak sekolah, tapi satu anehnya riri paling suka yang namanya upacara kalau bukan karena bisa melihat sekelompok cowo cowo ganteng riri juga pasti ogah deh baris paling depan.

"Eh tau ga katanya nanti ada anak pindahan dari bandung loh" sahut sahut anak kelas sebelah siapa lagi kalau bukan admin lambe turah angel dan pasukannya.

Bukan riri namanya kalau ga pasang kuping dengan benar, berita kayak gini tuh wajib untuk disebarluaskan.

"Iya katanya cewe cantik pokoknya gua udh liat, dia itu selebgram kalo ga salah"

Riri langsung menyenggol tata tapi yang di senggol malah sibuk memperhatikan adam yang menjadi pemimpin upacara

"Shhhhttt... wooii ta" panggil riri berusaha sepelan mungkin

"Apasih?"

"Katanya ada murid baru"

"Ya terus"

"Katanya cantik"

"Ri, sumpah gua jambak ya lu"

"Gue, serius ta Kalau dia cantik bahaya buat gue ta bisa jadi saingan gue dong" ucap riri sambil cemberut

"Bodo amat"

Tata mulai kesal sendiri gatau apa riri kalau dari tadi tata sedang fokus memandang adam yang berdiri tegap di depan lapangan.

"Tapi nih ya ta kalau kata gue pasti murid barunya jahat kayak di sinetron sinetron gituh, atau ga jangan jangan dia mantannya ka adam siapa namanya narnia ya ta?" Tanya riri sambil menyenggol tata

"TANIA RI....!!"

jawab tata keras sampai sampai membuat semua peserta dan petugas menoleh ke arahnya, dan sepertinya hari ini tata akan di jemur di depan lapangan lagi.

Riri anjing emang

***

Sudah 20 menit tata berdiri di lapangan jangan lupakan tangannya yang rasanya mau copot karena terus terusan hormat ke bendera, tata dimarahi habis habisan oleh pa samsul karena berteriak sebegitu kencangnya saat upacara berlangsung.

Dan sialnya hanya tata sendiri yang di hukum padahal jelas jelas semua masalah ini bermula karena mulut riri, liat aja si riri beneran ini mah bakal tata kubur idup idup.

"Woi ta ayo semangat nanti gua beliin bakso ayo 25 menit lagi hormatnya yang bener dong." Teriak riri dari teras kelas sambil melambaikan tangannya dengan senyumannya yang terpancar seolah ia tidak bersalah apa apa.

Tata hanya melirik sekilas sambil berusaha menahan kakinya untuk tidak berlari dan menjambak riri.

***

Adam masih sibuk memperhatikan tata dari lantai atas kelas 12 yang menghadap tepat ke arah lapangan. Dari sini terlihat jelas keringatnya sudah mulai bercucuran sepertinya seragam tata juga sudah basah, rasanya sungguh tidak tega melihat gadis kecilnya dijemur ditengah lapangan.

"Woi diliatan aja tolongin kek" sahut reja sambil menepuk pundak adam

"Gimana caranya ?"

"Mending lo temuin pa samsul deh minta keringanan hukuman buat si tata, tuh anak sebentar lagi kayaknya pingsan dari tadi udh pucet banget" jawab reja

Tanpa menunggu aba aba adam langsung berlari menuruni anak tangga

"Lah si adam mau kemana ja buru buru banget?" Tanya dito saat baru keluar kelas

"Kemana lagi kalau bukan menolong permaisurinya pea" jawab reja sambil menunjuk tata

"Ahhhhh sosweet" jawab dito sambil memeluk reja

"Geli anjing"

***

Tinggal 15 menit lagi hukuman tata akan segera berakhir, tapi kenapa rasanya matanya sudah berkunang kunang ga banget deh kalau sampai dia pingsan bisa diketawain riri habis habisan.

Tiba tiba ada yang menyampirkan jaket dipunggungnya ternyata dia galang.

"Apaan si lang gerah lepas ga!"

"Seragam lo basah dari tadi nyeplak gua tutupin biar ga bikin dosa" jawabnya sambil berjalan duduk di bawah tiang bendera.

"Haaa Sriuss?"

Muka tata memerah malu rasanya kalau yang di bilang galang betul apalagi dari tadi banyak anak laki laki yang mondar mandir lapangan.

"Ngapain si lo di sini, sono deh ke kelas kan udah jam pelajaran" usir tata

"Sebagai pacar pura pura yang baik gua harus always di samping lo" jawab galang sambil menekankan kata pura pura

Tata hanya melirik sinis ke arah galang

"Ferista silahkan kembali ke kelas hukuman kamu sudah selesai" ucap pa samsul saat menghampiri tata

"Loh serius pa Kan masih 10 menit lagi?" Tanya tata penasaran

"Sudah sana kembali ke kelas, mukamu udah pucat, kamu juga lang cepat ke kelas" ucap pa samsul tegas sambil kembali meninggalkan tata dan galang.

Saat hendak melangkah pergi dari tempatnya tiba tiba keseimbangan tata hilang hampir saja ia terjatuh kalau galang tidak buru buru menangkapnya.

"Lu kenapa ta sakit?"

"Lang pusing" ucap tata pelan sambil memegang kepala

"Ayo ke uks" ajak galang sambil merangkul tata menuju uks.

Dari jauh adam masih memperhatikan tata kakinya bahkan hampir berlari ketika melihat tata hendak jatuh tapi ia sadar tata lebih membutuhkan galang dibanding dirinya.




Tim adam atau tim galang nih?

suka, tapi tetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang