***
"Gilang? Gilang Liberto yang sering lo ceritain ke gue itu?" Tanya Ara memastikan
Lisa menganggukan kepala..
"Ya ampun Lisa.. duh bego banget sih lo kan udah gue bilangin jangan sampai lo baper" celetuk Ara tak sengaja
"Emang salah ya kalo gue baper sama dia?" Tanya Lisa dengan wajah melasnya
"Jelas. Kan lo tau dia udah punya cewek dan dia deketin lo pas dia lagi berantem sama ceweknya, kan lo sendiri yang cerita ke gue" terang Ara menatap iba sahabatnya
"Iya ra maaf" ujarnya menundukkan kepala
Setelah dari kamar mandi mereka kembali ke kelas dan suasana di kelas sepi karena jam istirahat.
Hanya ada keempat geng sialan itu siapa lagi kalau bukan Arel sang ketua kelas, Adney pengabdi setia sang ketua, Edsel dan Gavin kedua cowok tolol yang sering ikut-ikutan.
Ternyata ada Rista dan Lia juga yang menunggu Ara dan Lisa sambil ikut duduk bersama gerombolan cowok itu.
"Yah mati gue" ucap Arel dengan kesal
"Gue juga" sahut Gavin
"Duh padahal dikit lagi tuh"
"Eh ta..ta tembak ta noh samping pintu tembak sekali aja noh" celoteh Adney kepada Rista dengan semangatnya.
Entah sejak kapan Rista juga ikutan game gajelas mereka.
"Iihh.. masak gue nembak duluan sih? Gue kan cewek" gerutu Rista memajukan bibirnya.
"Duh yaampun bego banget sih ni cewek?" Ujar Gavin sementara Adney dan Edsel hanya menepuk jidat mereka masing-masing dengan malas.
"Emang susah main sama cewek baperan" celetuk Arel yang dibalas amukan oleh Rista.
"Apa lo bilang?? Hiih..." teriak Rista memekakan telinga sambil terus memukuli bahu Arel.
"Aduh.. aduh.. sakit bego" Arel yang terus dipukuli merasa kesakitan namun diselingi dengan tawa nakalnya.
Ara yang melihat kejadian itu entahlah bagaimana perasaan dirinya saat itu. Ada sesuatu yang mengganjal melihat mereka bercanda.
"Kalian ngapain disini?" Tanya Lisa yang menghentikan aktivitas Rista memukuli Arel.
"Kita nungguin lo berdua, biasa lah ke kantin bareng" jawab Lia
"Gue sama Lisa udah dari kantin duluan tadi" ujar Ara yang diangguki mereka berdua.
"Yaudah kita duluan" pamit Rista dan Lia bersamaan yang dibalas Ara dan Lisa dengan senyuman.
Hari ini memang Ara dan Lisa sedang gak mood sama sekali karena masalah mereka masing-masing.
Bedanya Ara lebih bisa menyembunyikan masalah-masalahnya sementara Lisa terlihat sedang banyak pikiran tadi aja suka ngamuk-ngamuk gajelas kan.
***
Moodnya yang berantakan kali ini mengharuskan Ara untuk tidak langsung pulang kerumahnya, ia memilih menikmati senja di kebun bunga belakang tokonya.
Ara menikmati senja dengan secangkir cokelat panas sambil duduk menghadap kearah terbenamnya matahari.
Nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan, senja yang begitu indah terpapar jelas menghipnotis setiap mata yang melihatnya.
Ara mengambil notes book yang selalu ia bawa kemanapun dirinya pergi lalu menggoreskan pena dipermukaan lembaran setiap notes book nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The strong girls (slow up)
Teen FictionJika kamu percaya akan ada pelangi setelah hujan maka yakinlah akan ada kebahagiaan setelah perjuangan Percayalah tuhan selalu punya keajaiban disetiap rencananya yang kita lakukan hanya perlu mengikuti alurnya kehidupan yang telah direncanakan tuha...