Canggung

385 10 5
                                    


Buat kalian yang pengen tau kenapa Ara bisa memaafkan Arel silakan baca part ini :)

~Happy reading~

Flashback on

Di sebuah taman kota ada seorang gadis remaja berambut pirang yang dikepang satu kebelakang duduk termenung di bawah pohon rindang.

Dari kejauhan tampak seorang wanita paruh baya yang sama cantiknya dengan gadis itu sedang berjalan mendekat.

"Ara sayang.." lirih wanita itu setelah sampai di depan Ara

Mendengar namanya dipanggil Ara mendongak melihat kearah wanita itu.

Alangkah terkejutnya dia saat mengetahui siapa yang tengah berada di depannya kini.

"Bunda.." kemudian ia berdiri menggeleng tak percaya dengan apa yang ditemuinya saat ini.

Wanita itu hanya tersenyum kecil dan sedikit anggukan.

"Bundaa.." pekik Ara yang kemudian memeluk erat wanita itu seolah tidak akan membiarkan wanita itu pergi meninggalkan dirinya lagi.

"Bunda.. bunda kemana aja.. hiks.. hiks.. bunda jangan tinggalin Ara lagi bunda.. hiks.. sekarang Ara sendiri gak punya siapa-siapa.. hiks.." gadis cantik itu kemudian menangis di dalam pelukan ibunya.

"Ara sayang, Ara jangan nangis ya Ara gak boleh sedih" jawab wanita itu mengusap kepala anaknya dengan lembut.

"Bunda jangan pergi hiks.." Ara memohon amat sangat dengan wajah memelas.

"Gak bisa sayang, Bunda harus pergi. Tapi kamu harus janji ya sama Bundamu ini. Apapun yang terjadi Ara gak boleh nangis Bunda yakin Ara itu anak yang kuat, Bunda percaya sama Ara. Ara jangan pernah putus asa ya, ingat Ara gak sendiri, Ara punya Allah yang senantiasa bisa membantu Ara" wanita itu kemudian mengusap air mata yang meluncur di pipi putrinya.

"Ara harus jadi orang yang pemaaf, Ara gak boleh dendam ataupun benci sama orang ya sayang. Bunda tau ini terlalu berat buat kamu tapi kamu harus bisa melewati semua ini. Bunda sayang banget sama Ara, Bunda minta maaf sama Ara. Maafin Bunda ya sayang" lanjutnya mengecup kening gadis itu dan sesekali memeluknya kemudian pergi.

"Bunda.. Bunda tunggu.. Bunda jangan pergi Ara mau sama Bunda.. hiks.." teriak Ara sambil terus menangis berharap Bundanya itu berbalik kepadanya.

"Bunda.." Ara terbangun dari tidurnya berteriak sambil mengusap air matanya yang tersisa.

"Ya Tuhan ini cuma mimpi tapi rasanya benar-benar seperti nyata" Ara mengacak rambutnya frustasi dan menuju kamar mandi dan melaksanakan kewajibannya.

Ya Tuhan jika ini benar-benar nyata aku ingin Bundaku tidak akan pernah pergi lagi. Tapi jika ini hanya sebuah mimpi aku berharap tidak akan pernah bangun lagi.

***

Ting

Selesai mandi dan membereskan rumah Ara mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk.

Dia tahu handphone nya berbunyi tapi "yasudah lah ntar juga bisa" pikirnya.

Ara berjalan menuju balkon tujuannya sih biar rambutnya cepat kering tapi setelah melihat kebawah terparkir sebuah sepeda warna merah muda di depan rumahnya dia terkejut, itu sepedanya.

Dengan cepat gadis itu berlari menuju halamannya.

"Sepeda gue yaampun hah.. sepeda gue akhirnya balik lagi. Lo kemana aja sih sepeda kesayangan gue, gue kangen banget sama lo" gadis itu mengelus sepedanya layaknya seseorang yang telah lama pergi kemudian kembali dengan selamat.

The strong girls (slow up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang