***
"Wooo gue setuju!!" Teriak Gavin dengan semangatnya setelah mendengar usulan dari Lia
"Ya gitu lah sekali-sekali liburan ke pantai refreshing dikit bosen gue dirumah mulu" tambah Edsel mengiyakan.
"Lo dirumah bosen bantuin nyokap lo nyuci piring kali" celetuk Adney tanpa dosa yang langsung mendapat jitakan panas dari Edsel.
"Udah-udah berantem mulu. Kalian cewek-cewek gimana? Ikut kan?" Tanya Arel.
"Ikut dong pasti" jawab Rista dengan cengiran khasnya.
"Gue kayaknya nggak deh" pernyataan yang membuat sekumpulan semut-semut itu menoleh.
"Loh kenapa ra? Ah lo mah gak asik. Ikut ya pliss" rengek Lisa menarik tangan Ara bak anak kecil.
Ara menggeleng sekali kemudian pergi meninggalkan mereka yang penuh dengan tatapan bingung.
"Araa.." panggil Lisa, Lia, dan Rista seraya mengiringi langkah kaki Ara sampai ke kamar kecil.
"Raa.. ikut ya ayolah.. gue jemput. Kita punya surprise buat lo" celetuk Rista dengan pupy eyesnya.
"Ehh.. ssttt" Lisa menyenggol bahu Rista dengan geram dan memelototinya.
"Ups" sadarnya menutup kedua mulutnya.
"Udah lepas gue mau masuk ini.." pinta Ara memutar malas bola matanya.
***
Drrttt..drrttt..drrttt
"Aduhh siapa sih nih pagi-pagi ganggu mulu ah" ucap gadis berambut panjang acak-acakan dengan malas mengambil handphone nya.
"Halo.. maaf salah sambung orangnya masih tidur" asal celetuknya.
"Woii bangsat gue di depan rumah lo ini buruan bukain deh gausah banyak bacot" Jawab suara dibalik telepon.
"Berisiikkk" teriak Ara sampai memekakkan telinga kemudian melempar handphone nya sembarangan.
"Bii.. anak kucing depan pintu dibawa masuk aja" teriak Ara malas.
...
...Tidak ada jawaban
"Oh iya gue lupa bibi kan pulang kampung bego banget si gue ah.." Ara mengacak rambutnya frustasi.
Sepi banget rumah Ara udah kaya kuburan mantan, eh Ara mana punya mantan pacaran aja belum pernah. Ngenesstt
"Nih rumah gak ada penunggunya pulang aja" teriaknya sebelum membukakan pintu.
"Udah deh lo bacot mulu bukain kenapa si" jawab suara yang tak kalah kencangnya dari luar.
"Udah buruan ganti baju sana mandi yang cantik" saran Lisa mendorong tubuh mungil gadis di depannya setelah membuka pintu.
"Apaan sih gue mau tidur ah" tolaknya
"Udah ayo ah.." paksa Lisa sekali lagi.
Setelah beberapa kali dipaksa Ara akhirnya nyerah juga dengan kedua temannya yang ya.. lumayan bangsat.
Wait sebenarnya yang datang bukan cuma mereka berdua ya, cuma yang lain pada tau deh ngumpet dimana. Selokan mungkin, cuss next
***
"Whaatt? Gue harus satu motor sama ketua kelas brengsek ini?" Protes Ara tak terima.
"Woii cabe berisik banget lo udah tinggal naik juga" jawab Adney seenaknya yang langsung dipelototi Ara.
"Udah lah ra lo tinggal duduk manis apa susahnya si?"
"Iya udah deh gausah banyak protes. Buruan nanti kita telat"
"Tau tu bocah satu ribet banget"
"Yaudah gue gak ikut kalo gitu gue mau pulang aja" rajuk Ara memajukan bibirnya.
"Lo bego ya? Ini kan emang rumah lo" tanya Arel dengan muka polosnya, iya mukanya polos tapi otaknya mesum.
Setelah beberapa waktu berpikir akhirnya Ara tidak punya pilihan lain selain... ya bonceng si cowok nyebelin.
Kali ini mereka menaiki motor sport gak tau biar apa, gaya mungkin.
***
"Aduhh bangsat hati-hati napa lo bawa dua nyawa nih" Ara mengeraskan suaranya karena terbawa angin.
".."
Gak dijawab dan untungnya Ara sabar
"Woiii pelan-pelan dong gue masih pengen idup" teriaknya sekali lagi.
Arel bukannya menjawab celotehan Ara justru dia memelankan motornya sepelan mungkin bahkan lebih lambat dari jalannya siput.
"Heh sialan kapan nyampenya kalo gini.." rengek Ara frustasi
"Tadi disuruh pelan, giliran pelan malah ngambek gimana si jadi cewek plin-plan amat" jawabnya tak kalan kencang.
"Hahh.. stress gue ngomong sama lo tau ah" Ara melipat kedua tangannya di depan dada.
"Hahaha" sementara Arel justru tertawa ngakak melihat gadis dibelakangnya marah.
Hening keduanya tidak ada yang membuka suara sampai Arel tidak tahan lagi dan memberanikan diri bertanya.
"Ra? masih ngambek?" Tanyanya
".."
"Udah lah gitu aja ngambek gue becanda kali" tambahnya
".."
"Woi lo bisu ya"
"Apa sih tadi disuruh diem sekarang diem malah marah-marah dasar gajelas"
Ara masih mengalihkan pandangan dari Arel yang sedari tadi memperhatikannya lewat kaca spion.
"Iya deh maaf" kali ini makhluk nyebelin itu bersikap lembut kepadanya, oh my god kesambet dimana dia?
Ssseettt..
Tiba-tiba Arel menginjak rem mendadak membuat tubuh Ara merosot kedepan hingga bertatapan dengan punggungnya.
"Apaan si lo" refleks Ara teriak membuat Arel memegangi kepalanya yang terkena jitakan panas Ara.
"Sorry sorry"
Lagi-lagi Ara dibuat kesal dengan makhluk di depannya, astaghfirullah..
Mimpi apa Ara semalam bisa dibonceng sama musuh bubuyutan nya yang kalo ketemu kaya tikus sama kucing.
"Woii lo berdua pacaran mulu dah" ejek Edsel mensejajarkan posisi motornya
"Udahlah Sel biarin aja romeo dan juliet menikmati masa bahagianya" tambah Adney yang ditertawai manusia-manusia disekitarnya.
"Mbak ra pegangan yang kenceng dong sama mas boy nya nanti jatuh.." ucapan panas Gavin yang membuat Ara ingin menendang tubuhnya.
"Ciss.." Lisa memotret Ara secara paksa dan.. tragiss, gambarnya sukses bikin semua orang ketawa sumpah.
Pada bangsat kan teman-temannya Ara
"Woii temen gue pada matii" umpat Ara menahan kekesalannya, sementara mereka? Tertawa ngakak ya ampun emang bukan manusia mungkin.
~The strong girls~
Hallu guys..
Okay ketemu lagi kita udah lama gak up ya? Hehe sorry ya sebenarnya author udah rada males nerusinnya tapi ada yang bilang ceritanya seru dan menarik.
So karena author gak mau ngecewain kalian bakalan dilanjutin sampe end okay..
Yang suka silakan di vote supaya authornya semangat nulis huhu:)
See you♡
Follow ig :@aura_maharani28
KAMU SEDANG MEMBACA
The strong girls (slow up)
Teen FictionJika kamu percaya akan ada pelangi setelah hujan maka yakinlah akan ada kebahagiaan setelah perjuangan Percayalah tuhan selalu punya keajaiban disetiap rencananya yang kita lakukan hanya perlu mengikuti alurnya kehidupan yang telah direncanakan tuha...