Ya tuhan mengapa dunia-Mu dipenuhi dengan makhluk astral menyebalkan seperti mereka?~Azra Angela~
***
"Huaaahh...."
Ara membuka matanya perlahan dan pandangannya tertuju pada sebuah kalender diatas mejanya.
Dilihatnya sebuah angka 28 berlingkaran merah tertera dihadapannya yang artinya ini adalah hari spesial untuknya.
Tanggal 28 oktober adalah hari bahagianya Ara, karena dihari itu dia mendapatkan yang dia inginkan, hari ulang tahunnya yang ke 17 tahun. Sweet seventeen ya..
Ia bergegas menuju kamar mandi dan bersiap berangkat ke sekolah.
Gadis itu memakai seragam sekolah dengan rambut yang dikepang kebelakang menambahkan kesan imutnya.
Dengan senyuman Ara menuju ruang makan, tapi hasilnya nihil. Tiada siapapun disana, baik ayahnya, maupun bi Siti, meja makan pun kosong. Entahlah kemana perginya semua manusia penghuni rumah itu.
Ya boleh si pada pergi tapi setidaknya makanannya jangan dibawa kali, ini Ara mau sarapan apaan krikil?
***
"Yee ini yang ditunggu udah dateng.." teriak Edsel melihat Ara berdiri di depan kelas.
"Kalian nungguin gue?" Tanya Ara
"Bukan, kita nunggu traktiran lo. Kan hari ini ulang tahun lo" jawab Adney seenaknya
"Makan aja sono di kantin" kata Ara santai menuju tempat duduknya yang sudah terdapat Lisa, Lia, dan Rista.
"Dibayarin?" Tanya Gavin antusias
"Bayar sendiri lah, lo yang makan masa gue yang bayar. Pada nggak punya duit ya?" seisi kelas tertawa mendengar ejekan Ara untuk kelompok manusia-manusia yang gak mirip manusia itu.
"Pelit banget sih jadi cewek huu.." umpat Gavin yang tidak terima dengan ucapan Ara. Mereka bukannya malu, ya emang pada dasarnya gak punya malu sih dasar manusia jelmaan.
"Woi bro gue kasih tau aja ya, orang pelit kuburannya sempit tau. Biarin aja badan dia gak muat pas di kuburan nanti hahaha" kali ini ketua gila geng itu yang unjuk bicara
Ara tidak menggubris percakapan gila mereka dan masih berbincang dengan sahabat ciwi-ciwinya.
"Kalo si ompreng sih bukan karena kuburan nya yang sempit, tapi emang tubuhnya aja yang gembrot huwahahaha" jleb banget emang si Adney kalo ngomong ya.
"Bodoamat" teriak Ara menutup kedua telinga
Apalah yang ditertawakan mereka padahal itu sama sekali nggak lucu, inget ya nggak lucu.
Emang suara Ara cempreng makanya dia dipanggil ompreng sama manusia-manusia itu.
Tapi tubuh Ara gak sebesar itu juga kali, berat sih tapi gak segitunya.
Ara berusaha menyumpal telinganya dari suara-suara yang hampir merusak gendang telinganya.
"Uuu... si monyet bisa ultah juga.." ejek Lisa sambil tertawa
"Semoga yang disemogakan tersemogakan ya ra.." tambah Lia memeluk Ara
"Jangan lupa traktirannya dong.." pinta Rista dengan tawa nakalnya
"Soal makanan aja nomor satu" balas Ara menonyor pelan jidat sahabatnya sang satu itu kemudian mereka tertawa.
Karena ulang tahun Ara bertepatan dengan hari sumpah pemuda mau gak mau semua siswa harus memperingatinya dengan upacara, bikin badmood emang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The strong girls (slow up)
Teen FictionJika kamu percaya akan ada pelangi setelah hujan maka yakinlah akan ada kebahagiaan setelah perjuangan Percayalah tuhan selalu punya keajaiban disetiap rencananya yang kita lakukan hanya perlu mengikuti alurnya kehidupan yang telah direncanakan tuha...