Hai guys kali ini gaada caption untuk part ini ya karena belum selesai nanti di part selanjutnya masih nerusin cerita tentang Demas.
Btw di mulmed itu kira-kira sosok Demas gitu ya walaupun aslinya beda jauh halu dikit wkwk. Tapi gitulah kira-kira orangnya, agak sipit, bibir tipis, hidung mancung, alis tebal, tinggi, putih, rambut tebal.
~Happy reading~
Seorang cowok dengan postur tubuh yang lumayan tinggi, berparas tampan, ditambah kulit putih bersih macam aktor Korea kini tengah memperhatikan seorang gadis cantik yang sedang mengikuti pelajaran olahraga di lapangan utama sekolahnya.
Diam-diam cowok itu mencuri pandang dan memperhatikan gerak gerik gadis tersebut dari dalam kelasnya. Kebetulan kelasnya berhadapan langsung dengan lapangan utama sekolah itu.
Saking kagumnya dengan gadis itu membuat dirinya tidak sadar jika sedari tadi guru yang terkenal dengan kedisiplinannya itu tengah memperhatikan dirinya.
"Demas..!!!" Teriaknya dengan keras
Mendengar teriakan yang menggelegar menyebut namanya itu dia terperanjak kaget. Dan teman-temannya yang semula sibuk mengerjakan tugas serentak menoleh kearahnya.
"Ngapain kamu lihat keluar?" Tanya ibu guru yang diketahui namanya Hana dengan garang.
"Bosen Bu lihat depan pemandangannya gitu-gitu aja" jawabnya asal sambil menetralkan degup jantungnya yang masih syok dengan suara Bu Hana.
"Hei.. kamu ngeledek saya?" Sahutnya tak terima
"Nggak Bu cuma jujur aja" kekehnya sambil menunjukkan deretan gigi putihnya.
Semula suasana di dalam kelas itu tegang dan hanya suara Bu Hana yang terdengar seketika berubah menjadi riuh dan suara gelak tawa semua orang.
"Diam!!" Semua orang yang merasa tertawa kembali menutup mulutnya rapat-rapat takut jika singa betina di kelasnya itu mengamuk dan menerkam mereka semua.
"Keluar kamu dari kelas saya sekarang!!" Teriakan Bu Hana semakin memekakkan telinga membuat cowok yang merasa ditunjuk itu langsung mematuhi perintahnya.
Dengan santai dia duduk di bangku panjang depan kelasnya. Bahkan kali ini dia benar-benar berterima kasih kepada guru yang telah mengusirnya tadi karena sekarang dia bisa bebas dan puas memandang gadis pujaannya itu.
Merasa ada yang memerhatikan Ara memicingkan matanya melihat siapa orang di seberang sana yang sedari tadi duduk memperhatikannya.
Cowok itu senyum-senyum sendiri membuat Ara bergidik ngeri. Dan akhirnya ia tidak mempedulikan orang itu, bodoamat lah itu bukan urusan Ara.
Sementara Demas masih setia memperhatikan gadis pujaannya, ingin sekali rasanya mendekat membawakan air dan mengelap keringat yang mengucur di pelipis gadis cantik itu.
Sampai tak terasa sudah satu jam lebih dia duduk hingga 5 menit lagi jam Bu Hana di kelasnya selesai.
Priiittt
"Karena waktunya tinggal 5 menit sekarang kalian boleh ganti pakaian dan istirahat untuk mempersiapkan pelajaran selanjutnya. Terima kasih dan selamat siang"
Ara dan teman-temannya berjalan menuju toilet untuk ganti pakaian olahraganya, kebetulan sekali tempat yang akan dituju olehnya itu persis berada di belakang kelas Demas. Jadi mau tidak mau ia harus lewat depan kelas itu.
"Ra.." merasa namanya dipanggil Ara berbalik kebelakang begitu juga teman-temannya yang merasa ada yang memanggil nama Ara.
"Demas" Ara melirik kearah teman-temannya seolah bertanya ngapain dia disini?.
KAMU SEDANG MEMBACA
The strong girls (slow up)
Teen FictionJika kamu percaya akan ada pelangi setelah hujan maka yakinlah akan ada kebahagiaan setelah perjuangan Percayalah tuhan selalu punya keajaiban disetiap rencananya yang kita lakukan hanya perlu mengikuti alurnya kehidupan yang telah direncanakan tuha...