Hallo all♡"Minal aidzin wal faidzin"
mohon maaf lahir dan batin yaa semuanya, maaf misalnya author ada salah baik yang disengaja maupun tidak.
~Happy reading~
"Hey.. itu yang belakang ngapain ya?" Suara yang setengah berteriak itu keluar dari mulut laki-laki yang sedang menatap kebangku mereka.
"Lagi pup pak" celetuk asal Rista.
"Hahahaha" seluruh isi kelas tertawa dengan jawaban Rista.
"Hehh kamu ditanya baik-baik sama saya jawabnya gak bener" tegur pak Bambang selaku guru Bahasa Indonesia di sekolah tersebut.
"Yaelahh si bapak udah tau kita nih lagi ngerumpi pake ditanya.." celoteh Lisa membenarkan.
"Huuuuu" sorak para siswa di dalam kelas
"Hehhh sudah-sudah kenapa malah jadi ribut sih? Yasudah kita lanjutkan pelajarannya" celanya.
Triingggg
Setelah bel istirahat berbunyi seperti biasa para siswa akan menuju tempat yang ditunggu-tunggu sejak awal jam pertama dimulai.
"Ehh kayaknya gue mencium aura aura gelap ini" kata Arel sambil mengendus-ngendus hidungnya.
Ara yang baru saja datang bergabung dengan gerombolan anak XI IPA 2 itu merasa tersinggung lalu melemparkan lirikan tajam kepada pemilik suara.
"Emang disini ada hantu ya Rel?" Tanya Gavin dengan polosnya.
"Dasar bego. Siang-siang gini hantu mah takut apalagi sama muka lo, ngerii" jawab Edsel dengan bangganya.
"Tuhh ada aura aura kegelapan yang datang" Arel menunjuk keberadaan Ara dengan menggerakkan sebelah alisnya.
"Itu Ara bego bukan aura tolil" umpat Adney menonyor kepala Arel.
"Hehh enak banget ngatain gue ya lo. Emang lo nggak ngaca hum? Rumah lo gak ada kaca?" Balas Ara tak terima.
"Bro punya kaca nggak lo?" Edsel menyenggol bahu Arel dengan sedikit menggoda.
"Yahh punya lah. Kaca spion tapi" jawab Arel santai
"Hahaha.." tawa yang gemuruh mengiringi perbincangan mereka.
Ara menatap mereka tajam satu persatu dan kembali keposisi semula dengan menghentak-hentakan kakinya kesal.
"Dasarr cowok super nyebelin. Oke kali ini lo menang liat aja nanti, Darell Bertin sang ketua kelas brengsekk tunggu pembalasan gue.." umpat Ara geram di dalam hati dengan muka penuh amarah.
***
Dukk
"Waaaa" refleks seorang gadis berteriak karena hampir mencium lantai koridor yang tidak terlalu bersih juga tidak terlalu kotor.
Gadis itu memutar lehernya melihat seseorang yang tengah berdiri diambang pintu sebuah kelas dan menatapnya dengan senyum tipis yang mengulas di wajahnya, anjir manisnya gak kuat guee.
"Heh maksud lo apaan? Sengaja pengin liat gue nyium lantai?" Protes Ara tak terima menghampiri cowok itu dan menatapnya kesal.
Sial tuh cowok tinggi bener lagi kayak tiang listrik jadi terpaksa Ara harus mendongak agar kedua matanya bertemu dengan kedua mata cowok tersebut.
"Daripada nyium lantai mending lo cium gue" jawabnya santai memutar bola matanya menghindari tatapan membunuh dari gadis di depannya.
"Cieee" sorak-sorak manusia yang berada disekitar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The strong girls (slow up)
Teen FictionJika kamu percaya akan ada pelangi setelah hujan maka yakinlah akan ada kebahagiaan setelah perjuangan Percayalah tuhan selalu punya keajaiban disetiap rencananya yang kita lakukan hanya perlu mengikuti alurnya kehidupan yang telah direncanakan tuha...