Hallo semuaa apa kabarrr??
Huhu lumayan lama ya gak up:(Sebelumnya Author mau ngucapin terima kasih ini sumpah Author seneng banget gak nyangka kalo ada yang suka sama ceritanya Author
Thanks for 1000 readers
Huhu jadi terharu..Happy reading:)
"Woii temen gue pada matii" umpat Ara menahan kekesalannya, sementara mereka? Tertawa ngakak ya ampun emang bukan manusia mungkin.
***
"Yee nyampe juga" seru Lia kegirangan
"Wahh capek gue. Kita cari tempat duduk yuk" saran Lisa yang langsung nyelonong tanpa meminta persetujuan dari semua, terutama gue.
Yah mereka memang datangnya siang jadi sayang kalo melewatkan momen yang luar biasa sebentar lagi. Yaps sunset.
Definisi sunset? Apa menurut kalian guys para readers? Silakan ketik dikolom komentar ya.
Kalo menurutku sunset itu, oh author lebih suka panggil senja ya dari sunset walaupun sama.
Senja, senja itu adalah waktu pergantian yang melambangkan sebuah perpisahan.
Ya semua orang membenci perpisahan, tapi mengapa tidak dengan senja? Bahkan aku lebih menyukai senja daripada pelangi.
Why? Setidaknya dia berjanji untuk selalu datang diwaktu yang sama, sedangkan pelangi tidak jelas kedatangannya bahkan lebih singkat dari kepergiannya..Senja itu.. wait, ko jadi sampai kemana mana ya. Okelah nanti dilanjut ngomongin senjanya, sekarang kita back to alurnya.
"Ra lo ngelamun aja sini gamau ikut foto?" Panggil Lisa
"Iya ra jarang jarang loh bisa kesini bareng apalagi menyaksikan sunset" Lia menambahkan dengan perasaan kagum terhadap apa yang dilihatnya.
Ara tersenyum melihat teman-temannya yang bahagia, lalu menghampiri mereka.
"Gue ikuuttt" teriaknya sambil berlari
"Tadi aja ngelamun mulu sekarang girang banget. Jin nya udah pergi buk?" Tanya Rista spontan yang dibalas Ara dengan cengiran khasnya.
Byuurr..
Ara melongo melihat teman cowoknya melepas baju dan nyebur bak anak kodok yang nyebur ke kolam.
Bukan melongo karena tubuh atasnya ya, hayo jangan nething dong.
"Woii kalian ngapain sih?" Teriak Ara dari tepi pantai.
Ara melongo karena dia pikir mereka tidak waras, hari sudah sedikit gelap memperlihatkan tanda tanda kehadiran senja, sedikit gerimis dan ini di laut, inget dilaut bukan bak mandi rumah lo.
"Mandi lah lo pikir ngapain kita buka baju?" Jawab Gavin dari kejauhan namun masih terdengar.
"Astaghfirullah Ara lo napsu sama si Arel ya.." cengir Adney mengusap dada ratanya.
Takk..
"Aduh" jitakan panas mendarat sempurna di atas kepala Adney tentu saja itu dari Arel.
Dinginnya pake banget dan mereka? Sirat menyirat di air, gila betah banget kan?
"Kalian gila ya? Sini naik dingin tau" saran Ara sedikit khawatir apalagi melihat Arel yang bibirnya mulai kebiruan.
"Cie si mbak ra khawatir sama mas boy" goda Edsel.
Mas boy panggilan khusus ya buat dia dari kawan kawan sejenisnya, karena waktu itu lagi zamannya film anak jalanan. Stefan William yang berperan sebagai Boy, entahlah tapi menurut aku itu boy boy apaan boyok'en kali ya. Orang gak ada mirip miripnya sama sekali
Karena waktu itu Ara yang membawa tas cukup besar jadi pakaian dan jaket mereka dititipkan di tasnya Ara.
Sumpah ngrepotin abis tasnya jadi berat, udah gak muat masih disumpel-sumpel.
"Yuk foto" seru mereka dengan baju basah
"Gamau ah ganti dulu sana" jawab Lia
"Manja banget dasar cewek" seru Arel yang tiba-tiba mendorong Ara mendekati air
"Hwaaa.." teriaknya kaget
Ara hampir saja terjungkal kedepan yang bakalan membuat bajunya super basah.
Tapi sebuah tangan menahan tubuhnya dari belakang agar ia tidak jadi jatuh.
"Sumpah lo gila ya?" Kesal Ara dengan amarah yang memuncak.
Sedangkan manusia itu tersenyum puas, sumpah ini manusia bukan si?
"Apa? Gue kan udah tanggung jawab kalo tadi gue lepas lo udah nyungsep disitu noh" ungkap Arel menunjuk ke bawah dengan mukanya.
Ara masih setia menahan kekesalannya dan Arel dengan santainya mengambil jaketnya ditangan Ara kemudian berlalu pergi dengan tawa penuh kemenangan.
Sedangkan si Adney, Edsel, Gavin, Lia, Lisa, dan Rista bermain pasir ditepi pantai.
Ah sengaja ini mereka ninggalin Ara sama Arel disebelah barat berdua.
***
"Sstt Rel sekarang cepet" bisik Lisa menunjuk keberadaan Ara dengan dagunya.
"Iya lo nunggu apaan si lama banget" kesal Rista karena Arel masih ragu dengan keputusannya.
"Tapi gue.." elak Arel
"Udah sono" Lia mendorong tubuh Arel mendekati Ara
"Udah sono bro ah lama deh" keluh Adney
"Cepet aduhh, Ara tuh udah nungguin lo tauk" ya mungkin ketiga teman Ara sudah mengetahui tentang perasaannya.
Tidak bisa dipungkiri meskipun sering bertengkar tapi Ara, ya Ara menyukai ketua kelas sialannya, meskipun sedikit loh ya sedikit banget sebiji padi, oh no seujung kuku, lebih kecil lagi seekor kuman. Yah gak keliatan bentuknya dong, ya pokoknya dikit lah.
Ara melipat kedua tangan di depan dada menatap kepergian sang senja, ya tuhan indahnya.
Arel mendekati Ara dengan sedikit keraguan sedangkan teman-temannya menyemangatinya dari belakang.
"Ra" panggil Arel, Ara menoleh singkat kemudian kembali menatap sang mentari yang tengah melewati masa pamitnya.
"Gue.. gue.. gue mau ngomong sama lo" kata Arel ragu-ragu.
"Apa?" Tanya nya lembut aduh bikin Arel makin meleleh aja.
"Emm.. anu.. itu..." ucapnya kebingungan
"Anu itu apa?" Ara masih lembut
"Jujur.. gue.. emm gue suka"
"Suka apa?"
"Gue suka sam sama..."
"Sama?"
...
Duh jeduk jeduk abis ini ngapain ya? Hayo apa yang bakalan diomongin sama Arel.
~The strong girls~
Hayo penasaran kan abis itu bakalan gimana kejadiannya..
So tunggu kelanjutannya di next part ya guys..Yang mau nebak silahkan tulis di kolom komentar aja ya..
Ngomongin soal senja,
Senja itu waktu dimana keindahan langit tercipta jelas seolah itu adalah sang mentari yang ingin pamit dan sang dewi rembulan bersama para bintang yang bertamu.
Dari senja kita tahu bahwa matahari pada akhirnya akan pergi,
Namun seakan ia telah berbincang pada bintang untuk menyampaikan pada bulan,
Jikalau ia tiada bulan akan menjaga bintang untuk tetap bercahaya.
Asal nulis itu Author kurang pandai merangkai kata-kata hehe:)
Sekali lagi Thanks for 1k readers..
Aduh pokoknya Author seneng bangeett dehh..💖Follow ig : @aura_maharani28
KAMU SEDANG MEMBACA
The strong girls (slow up)
Teen FictionJika kamu percaya akan ada pelangi setelah hujan maka yakinlah akan ada kebahagiaan setelah perjuangan Percayalah tuhan selalu punya keajaiban disetiap rencananya yang kita lakukan hanya perlu mengikuti alurnya kehidupan yang telah direncanakan tuha...