Pagi ini suasana sekolah belum begitu ramai. Hanya ada beberapa siswa yang duduk-duduk di depan kelas. Ari dan Aisyah berjalan menuju kelas mereka.
Ari berjalan dengan tatapan kosong dan ekspresi yang datar. Aisyah yang berjalan disampingnya merasa tak nyaman dengan itu.
"Ari??!" panggil Aisyah.
Ari menoleh kearah Aisyah sambil tersenyum. Tiba-tiba Ari menggandeng tangan Aisyah dengan erat, seolah tak ingin Aisyah melepas gandengan itu.
"Gini aja jangan dilepas" ucap Ari saat melihat Aisyah yang berusaha melepas gandengannya.
Aisyah menghembuskan napasnya perlahan, mengurangi rasa gugup yang sedang ia rasakan.
Ari duduk dibangkunya dengan tenang, ia tak mempedulikan teman-teman sekelasnya yang kini sedang menatapnya.
"Ri lepas, mereka pada ngeliatin" ucap Aisyah berbisik.
"Apa perlu gue marahin mereka satu persatu? Biar gak pada ngeliatin kita?" tanya Ari pada Aisyah dengan suara keras.
Semua anak yang berada dikelas menatap Ari dan Aisyah. Untung hanya sebagian saja yang sudah berangkat. Aisyah menepuk jidatnya pelan dan memberi isyarat pada Ari untuk diam saja.
"Woy, kalo mau pacaran jangan dikelas lah" sindir Reno.
"Ren, kalo ngomong hati-hati" ucap Adit berbisik.
"Iya Ren, Adit bener" ucap Ilham.
"Gue ngomong fakta aja kok Dit" jawab Reno enteng.
Ari menatap Reno dengan tatapan tajam, tetapi Reno menanggapinya dengan santai sambil tersenyum remeh.
"Apa?? Mau marah? Apa mau mukul?? Dasar sampah" ucap Reno sambil meremehkan Ari.
"Jaga mulut lo anj*ng!!" ucap Ari emosi.
"Lo nyadar gak sih? Lo tuh cuma sampah dikelas ini. Gak ada yang peduli sama Lo, nyadar gak?" ucap Reno.
"Ren, kayanya lo keterlaluan deh" ucap Adit takut nantinya akan terjadi perkelahian.
"Udahlah Dit, ngapain juga lo belain dia. Lo temen dia sekarang?" tanya Reno pada Adit.
"Bukan gitu Ren" jawab Adit.
"Terus gimana? Lo mau belain si sampah ini gitu?? Lo gak usah nyontek gue lagi ya Dit!!" ucap Reno mengancam.
"Cuma orang bodoh yang rela ngasih contekan biar dapat teman, dan itu lebih buruk dari sampah!!" ucap Ari keras.
Reno yang mendengar itupun mendadak emosi dan menghampiri Ari ditempat duduknya.
"Maksud lo apa?" tanya Reno.
"Gue rasa lo udah tahu maksud gue, kan lo pinter" jawab Ari santai.
Reno yang merasa direndahkan itupun segera melepas pukulannya tepat diwajah Ari. Bukan Ari namanya jika tidak bisa mengelak pukulan dari lawannya.
Ari segera menangkis pukulan Reno dan memutar tangan Reno 180 derajat. Reno yang tak tahu Ari akan melakukan itu hanya bisa meringis kesakitan.
"Lepass!!" teriak Reno.
Ari melepas tangan Reno dengan kasar. Kemudian Ari mencengkram kerah baju Reno dengan kuat.
"Gak usah lo cari gara-gara sama gue, kalo lo mau hidup tenang!!" ucap Ari sambil melempar Reno ke lantai.
"Ariiiii!" panggil Bu Inne.
Sontak satu kelas menatap Bu Inne dengan tatapan takut termasuk Aisyah. Aisyah berharap semoga Bu Inne tidak salah paham dengan apa yang ia lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret || Arsyah [END]
ФанфикAri Irham, begitulah Aisyah Aqilah mengenal namanya. Lelaki yang tak sengaja ia kenal saat hari pertamanya masuk SMP dan menjadi sahabat terbaiknya. Ari sangat mengenal Aisyah, begitupun dengan Aisyah sangat mengenal Ari. Namun, ada satu hal yang ta...