38.

1K 82 7
                                    

Ari menatap gerbang rumah Aisyah dengan tatapan sendu. Rasanya seperti sudah lama sekali Aisyah mengabaikan Ari.

Ari sungguh rindu Aisyah yang dulu. Mengapa disaat dirinya sudah memperbaiki hubungannya dengan Aisyah justru kini Aisyah yang mulai memberi jarak pada hubungan mereka. Ari sungguh tak mengerti.

Tetapi tepat hari ini, Aisyah akan menjalani test untuk mempertahankan beasiswanya. Aisyah sudah sangat siap dengan test hari ini. Hal ini terlihat pada cerahnya wajah Aisyah yang kini berlarian menghampiri Ari.

"Ari! Gue udah siap. Ayo berangkat!" ucap Aisyah dengan penuh semangat.

Ari mengangguki ucapan Aisyah dan mulai menjalankan mesin motornya. Ditemani suara bisingnya jalanan kota Ari mengendarai motornya dengan sangat fokus.

Tak ada percakapan yang tercipta selama perjalanan hingga mereka sampai di sekolah. Aisyah segera mengajak Ari agar cepat-cepat ke ruangan BK. Dia benar-benar tak ingin ketinggalan testnya. Ya test beasiswa Aisyah dilaksanakan di ruang BK.

"Kok masih sepi ya?" ucap Aisyah heran padahal jam tangan mungil ditangannya sudah menunjukkan pukul 6.50 yang artinya bel masuk akan berbunyi 10 menit lagi.

"Masih 10 menit lagi" ucap Ari.

"Terus gimana?" tanya Aisyah.

"Ya tunggu aja. Lo udah sarapan kan Syah?" tanya Ari.

"Udah kok. Oh iya, kalau Ari mau ke kelas dulu gak papa. Gue disini aja nunggu Bu Inne dateng" ucap Aisyah.

"Belum bel, gue disini aja nemenin lo" jawab Ari santai.

"Makasih yah Ri, udah mau nemenin gue" ucap Aisyah sambil tersenyum menatap Ari.

"Iya" jawab Ari.

Lagi-lagi mereka hanya saling diam. Tetapi diamnya mereka itu berbeda, Aisyah diam karena dia sedang membaca ulang materi pelajaran sedangkan Ari diam dengan pikirannya.

Datanglah dua anak perempuan dan satu anak laki-laki menghampiri Ari dan Aisyah.

"Kalian mau test beasiswa juga?" tanya salah satu perempuan yang baru saja datang pada Ari.

Ari menatap perempuan itu sebentar hingga Aisyah membuyarkan tatapan Ari dengan ucapannya.

"Gue yang ikut test beasiswa. Kalian masih kelas 10?" tanya Aisyah.

"Iya kita kelas 10. Memangnya kamu kelas 11?" tanya perempuan satunya.

"Iya gue kelas 11" jawab Aisyah sambil tersenyum.

"Bukannya kelas 11 gak ada test ulang ya?" ucap si laki-laki membuka suara.

"Gue ada sedikit masalah, jadi harus mengulang test beasiswanya" jawab Aisyah dengan raut wajah sedih.

Ari tahu betul bahwa sekarang Aisyah merasa sedih. Sialan mereka! Batin Ari.

"Kepo banget lo sama hidup orang. Mending lo belajar biar bisa lolos testnya" ucap Ari dengan tatapan tajam.

"Eh iya Kak Maaf" jawab si perempuan yang merasa sedikit bersalah itu.

"Emang gak boleh tanya-tanya?" ucap si laki-laki sambil menatap Ari.

Ari mengepalkan tangannya kuat. Berani sekali bocah ini! Batin Ari. Ari kemudian berdiri dan menatap tajam anak laki-laki yang kini berada di depannya persis.

Mereka saling tatap dengan jarak 50 cm. Aisyah yang mulai merasakan hawa tak enak segera berdiri dan memegangi tangan Ari.

"Udah, gak usah diladenin" ucap Aisyah sambil menatap Ari.

The Secret || Arsyah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang