Aisyah sudah berada di jok belakang motor Ari. Dia tak tahu akan kemana Ari membawanya pergi, yang Aisyah tahu dia hanya cukup mengikuti Ari saja.
Motor Ari berjalan semakin cepat membuat Aisyah semakin mengencangkan pegangannya pada jaket Ari. Tangan mungilnya mencengkram jaket Ari dengan sangat kuat karena takut terjatuh.
Ari tersenyum menatap Aisyah lewat spion, kemudian perlahan tangan kiri Ari menuntun tangan Aisyah menuju perutnya, melingkarkan tangan mungil itu ditubuh Ari. Terlihat dengan jelas wajah Aisyah yang memerah membuat Ari tak berhenti menatap Aisyah meski lewat spion.
Setelah satu jam perjalanan, Aisyah dibuat kagum dengan pemandangan hamparan pasir putih dan lautan biru yang sangat indah. Rasanya sudah lama sekali Aisyah tidak pergi ke pantai.
"Yuk" ajak Ari sambil mengulurkan tangannya mengajak Aisyah untuk berjalan-jalan.
Aisyah tersenyum sebentar sebelum akhirnya menerima uluran tangan Ari. Hatinya begitu damai saat kakinya menapaki pasir putih pantai.
Ari dan Aisyah berjalan menyusuri pantai. Sampai akhirnya Aisyah melepaskan genggaman tangan Ari dan berjalan mendekati air laut dan memainkannya.
"Kenapa ngajak ke pantai?" tanya Aisyah.
"Karena indah.. Kaya lo" ucap Ari sambil menatap Aisyah.
"Apaan sih" ucap Aisyah malu sendiri.
"Sebelum kita sibuk nanti gue pengen nikmati waktu berdua kaya gini" ucap Ari kemudian duduk di tepian pantai.
Aisyah membalikkan badan menatap Ari kemudian menyusul Ari untuk duduk.
"Kita nikmati hari ini sama-sama" jawab Aisyah sambil tersenyum.
Ari menatap Aisyah sambil tersenyum kemudian mengelus pucuk kepala gadis yang duduk di sampingnya itu dengan lembut.
"Tunggu sini bentar ya" ucap Ari.
Aisyah hanya mengangguk kecil kemudian memainkan pasir dengan jarinya.
Tak lama kemudian, Ari datang sambil membawa dua cup cappucino di tangannya.
"Sore-sore dingin gini enaknya minum kopi sambil menikmati senja di pantai" ucap Ari sambil menyerahkan satu cup cappucinonya pada Aisyah.
"Gue gak suka senja" ucap Aisyah sambil tersenyum sumbang.
"Kenapa?"
"Karena senja itu indahnya sementara, lalu pergi menyisakan kegelapan" ucap Aisyah.
"Berarti lo beda sama senja" ucap Ari.
"Kenapa gitu?"
"Karena lo indahnya selamanya, dan tetap jadi yang paling terang meski dalam kegelapan" ucap Ari.
"Gombal mulu perasaan" ucap Aisyah geli sendiri.
Ada perasaan bahagia sekaligus geli pada diri Aisyah. Sejak kapan Ari jadi romantis seperti ini? Dia sedang tidak kesurupan kan?
"Liat! mataharinya udah mulai terbenam" ucap Aisyah sambil menunjuk matahari yang sebentar lagi terbenam.
"Tinggal gelap yang tersisa" lanjut Aisyah sambil meletakkan cappucinonya yang tinggal setengah.
Ari menatap wajah Aisyah yang mulai sedih, menggenggam tangan gadis ini dan tersenyum meyakinkan.
"Mulai sekarang kita lewati semua bersama-sama" ucap Ari sambil mengeratkan genggamannya.
"Ari, tangan lo panas banget" ucap Aisyah kemudian melepas genggaman tangan Ari.
Aisyah segera mengecek dahi Ari dan benar saja, tangannya bisa merasakan panas ditubuh Ari.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret || Arsyah [END]
FanfictionAri Irham, begitulah Aisyah Aqilah mengenal namanya. Lelaki yang tak sengaja ia kenal saat hari pertamanya masuk SMP dan menjadi sahabat terbaiknya. Ari sangat mengenal Aisyah, begitupun dengan Aisyah sangat mengenal Ari. Namun, ada satu hal yang ta...