Disepanjang perjalanan pulang, Aisyah hanya terdiam sambil menatap jalanan. Sementara Ari menggoes sepeda dengan perasaaan tak nyaman.
Ari merasa kalo Aisyah justru terbebani karena masalahnya. Padahal Ari tak ingin jika nantinya Aisyah akan terlibat dalam masalah ini.
Ari mengantar Aisyah sampai depan rumahnya, ia menatap Aisyah sekilas kemudian memegang tangan Aisyah dan menggenggamnya.
"Semua bakal baik-baik aja, percaya sama gue" ucap Ari meyakinkan.
"Tapi..."
"Jangan khawatir, lo percaya sama gue kan?" Tanya Ari meyakinkan Aisyah.
Aisyah mengangguk pelan sebagai jawaban. Ari melepas genggaman tangannya dan mencium pipi Aisyah sekilas sebelum akhirnya ia menaiki sepedanya dan pulang dengan terburu-buru.
Sementara itu, Aisyah sangat terkejut dengan perlakuan Ari, pipinya mendadak memerah dan jantungnya pun berdetak lebih cepat. Seenaknya saja Ari mencium pipinya dan kabur tanpa tanggung jawab.
Perasaannya kini bercampur aduk, sungguh Aisyah tak mengerti.
"Ini gue harus seneng apa marah sih?" Gumam Aisyah.
"Ariiiii!!" Teriak Aisyah pada Ari yang sudah berada jauh dari rumahnya.
Aisyah kesal melihat Ari yang sudah tak terlihat lagi dipandangannya. Tetapi ia juga senang Ari pulang, daripada nanti Ari akan melihat dirinya yang lagi berbunga-bunga ini karena perlakuan Ari tadi padanya.
Aisyah berjalan pelan memasuki rumahnya sambil tersenyum-senyum sendiri dengan posisi tangannya memegangi pipinya.
"Syah" panggil Mamanya.
Namun, Aisyah tak mendengar ucapan Mamanya.
"Aisyah" panggil Mamanya dengan suara cukup keras.
"Eh iya Mah, apaan sih Mamah ngagetin Aisyah aja deh" ucap Aisyah kesal.
"Ih kamu tuh yah gak dengerin Mamah manggil daritadi, malah senyum-senyum gak jelas. Kenapa sih anak Mamah ini?" Tanya Mamanya heran.
"Bukannya Mamah baru manggil Aisyah?" Tanya Aisyah.
"Kebanyakan ngelamun sih, sampe gak denger" jawab Mamahnya.
"Iya Maafin Aisyah Mah, Aisyah masuk dulu yah mau mandi" ucap Aisyah.
"Iya, Mamah mau ke mini market. Kamu mau dibawain apa?" Tanya Mamahnya.
"Aisyah pengen ice cream, boleh Mah?" Tanya Aisyah.
"Boleh dong, yaudah sana masuk" perintah Mamanya.
"Oke oke Mamah" jawab Aisyah dan langsung masuk ke rumahnya.
🌹🌹🌹
Sebelum pulang, Ari pergi ke suatu tempat untuk membeli sesuatu. Ia ingin membelikan hadiah untuk Aisyah. Ari rencananya akan memberikan hadiah ini besok pagi.
Ari sudah berdiri disebuah toko, tokonya cantik berwarna pink muda. Ari segera memparkirkan sepedanya dan masuk ke dalam toko tersebut.
Ari berjalan mendekati deretan benda-benda lucu yang terpajang rapi disebuah rak kaca. Ia menatap satu persatu benda-benda tersebut untuk memilihnya.
"Cari apa Mas?" Tanya Pelayan toko.
"Saya lagi cari hadiah tapi saya masih bingung mau beli hadiah apa" ucap Ari.
"Pasti buat pacarnya ya Kak?" Tanya pelayan.
"Ahh eng... Eh iya buat pacar saya" jawab Ari.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret || Arsyah [END]
ФанфикAri Irham, begitulah Aisyah Aqilah mengenal namanya. Lelaki yang tak sengaja ia kenal saat hari pertamanya masuk SMP dan menjadi sahabat terbaiknya. Ari sangat mengenal Aisyah, begitupun dengan Aisyah sangat mengenal Ari. Namun, ada satu hal yang ta...