[06]

296 73 56
                                    

SELAMAT MEMBACA

⚘⚘⚘


Hari demi hari mulai terurai cepat bersama berbagai cerita indah di madrasah. Hari kelulusan pun tiba. Berbagai cerita lekat dan pekat terangkum sudah dalam ingatan yang berwujud kenangan. Arga bahkan tak menyangka dirinya akan melepas segala yang berhubungan dengan Madrasah Aliyah-nya itu. Terutama perihal suatu rasa yang baru-baru ini ia temukan dalam hatinya. Jatuh cinta.

"Penampilan berikutnya oleh Arga dari duabelas Bahasa, selamat menikmati."

Sebuah suara dari pembawa acara menyadarkan Arga dari lamunannya ketika menatap gitar Ayana yang menjadi pengiring untuk puisinya.

"Mas Arga, kita udah di panggil, tuh," kata gadis itu menepuk pundak Arga.

"Eh iya," katanya sontak menaiki panggung acara.

Arga membuka kertas perlahan. Ayana memetik gitarnya lembut dengan nada indah nan syahdu. Suasana hening setelah terbuai dengan untaian larik bermajas milik Arga dan dawai gitar Ayana.

Ada waktu bertemu

Ketika semua candu yang timbulkan rindu

Ketika aku dan kamu

Menjadi ikatan persahabatan setelah pertemuan itu

Arga lantang membaca puisi itu penuh penghayatan. Kian syahdu saja petikan gitar Ayana. Semua hadirin mendengarkan dengan seksama.

Ada waktu bersama

Terbingkai canda nan tawa bahagia

Ketika aku dan kamu menjadi kita

Yang berjanji menjadi sahabat selamanya

Terlihat penghayatan Arga dengan puisinya berhasil membuat penonton terpukau. Belum berhenti puisi Arga, beberapa hadirin yang tak lain adalah peserta perpisahan sekolah sudah terguyur air mata.

Ada waktu berpisah

Ketika kita harus resah

Oleh waktu yang tak mau mengalah

Agar kita tetap pada laju arah

Kawan,

Kita adalah juang tak kenal lelah

Tak akan menyerah

Demi masa depan nan indah

Kawanku,

Kita lalui arah pisah

Yang kan membawa kita dalam bait kisah

Puisi Arga disambut dengan sorak sorai dan tepuk tangan meriah dari semua penonton yang merasa terharu oleh penghayatan Arga. Bahkan tepukan tangan masih riuh sampai Arga menghilang di balik panggung.

"Wah, Mas Arga keren tadi." Ayana memulai obrolan setelah mereka berdua terduduk di belakang panggung usai tampil. Arga terkejut. Dalam hatinya ada sesuatu yang berdesir aneh.

"Terima kasih," katanya singkat sembari tersenyum, menyembunyikan debaran kecil dalam hatinya. "Permainan gitarmu nggak kalah keren, kok." Arga menatap Ayana yang tersenyum-senyum mengelus gitar kesayangannya.

"Iya, ini berkat gitar kesayanganku ini." Ayana menatap penuh pada gitarnya.

"Siapa yang ngajarin main gitar?" tanya Arga sangat ingin tahu segala tentang gadis itu karena Arga mulai jatuh cinta.

Diantara Doa Aku Mencintaimu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang