Chapter 8

1.4K 106 5
                                    


Al Menarik Tangan Prilly Menuju Ke Taman yang agak Jauh Dari Keramaian Anak-Anak Kampus, Sedari Tadi Perasaannya Sudah Kesal
Namun Ia tak Mungkin Tampakkan di depan Banyaknya Orang, Al Kesal, Al Cemburu pada Ali Dan Kejadian Pagi Ini Benar-Benar Menaikkan Derajat Kemarahanya Pada Ali...
"Awsh.. Babe.. Sakiit. Jangan Di Tarik-Tarik..!" Pekik Prilly seraya Menahan Sakit Di Lengannya...
Al Pun Melepasnya Dan Mendudukkan Badannya Di Atas Bangku Taman Di Samping Pohon kayu Besar...
Al Menundukkan Kepalanya Seraya Mengacak Rambutnya Kesal.. Air Mukanya Berubah Merah Setelah Ia Usap Berulang-ulang... sedang Prilly Hanya Berdiri Mematung Menatap
Al yang Belum Berbicara Sepatah Kata pun.. Ia Tahu Al Sedang Kesal Kepadanya...
"Harus Banget Yah Barengan Dengan Ali Ke Kampus..? Lupa Kalau Punya Pacar...?"
Jantung Prilly Berpacu Lebih Cepat Sesaat Setelah Al Mengucapkan Kata Demi Kata Dalam Kalimat Yang Bagaikan Petir Bagi Prilly...
"Harus Banget Yah Berlama-lama Di Parkiran Pandang-Pandangan senyum-senyuman Dan di lihat Banyak Orang..?"
Sekali Lagi Prilly Sangat Ingin Rasanya Berada Pada Posisi orang Yang Tidak Bisa Mendengar
Apapun, Prilly Tidak Bisa Di Marahi Al seperti Ini..
"Kamu Lupa Kalau Kamu Punya Pacar Yang Bisa Antar Jemput Kamu Kemana Pun..! Kamu Lupa
Ada Seorang AL yang Menunggu kamu Meminta Di Jemput, Di Antar dan di bawa Kemanapun.??"
Buliran Bening di Mata Prilly Secara Langsung lolos Begitu saja Mendengar Ucapan Al.. Ia Mengutuk dirinya Bodoh.. Tidak Seharusnya Ia
Menerima Tawaran Ali Mengantarnya Sampai Parkiran..
"Maaf" Lirihnya Seraya Menunduk.. Prilly Menangis Dalam Diam, Tak Afdol Rasanya Jika Al Harus Tau Kalau Ia Sedang Menangis Sedang
Al saat Ini masih dalam Keadaan Emosi.
"Aku Cemburu Pril.. Aku Takut Kamu Terlena Dan Meninggalkan Aku.. Aku sayang Kamu.. Aku Cinta Kamu.. Aku Adalah Debu Tanpa Kamu"
Ujar Al lalu Menghembuskan Nafasnya Gusar.
"Maafin Aku... Aku...."
"Aku Gak Suka Kamu bersama Ali, Aku Gak Suka Kamu Tertawa Bersama Ali, aku Gak Suka Semua Yang Kamu Lakukan Bersama Ali"
"Maafin Aku.. Maaf" Ujar Prilly Di sertai Isak Tangisnya.. Al Menyadari Hal Itu.. Ia Lantas Mendongak Dan Mendapati Prilly Menangis dalam Diamnya..
Al lantas Berdiri Lalu Mengangkat Dagu Prilly Agar Menatap Ke arahnya..
"Aku Gak Bermaksud Bikin Kamu Nangis. Aku Hanya Ingin kamu Tahu kalau Aku Cemburu dan Gak suka Dengan semua Yang kamu lakukan Bersama Ali.. Maaf" Ujar Al Lalu segera Mendekap Prilly.. Menumpahkan Segala Rasa Dan Menghapus semua Kebencian Yang ada Di Hatinya..
***
Tak Jauuh Beda Dari apa Yang Di lakukan Ali dan Marsya, saat Ini kedua Orang Ini Pun Dalam Keadaan Yang Tidak Mengenakkan.. Marsya Tidak Tahu Kejadian Sebenarnya Ia
Berasumsi Sendiri Dan Tidak Mau
Mendengarkan Apa-Apa Dari Ali..
"Sayang... Udah Dong.. Jangan Nangis Lagi... Maafin Aku..!"
Marsya Tetap Bungkam Tanpa Sedikitpun Mau Menengok Ke arah Ali Yang duduk di Sebelahnya..
"Ayo Dong Sayang...! Sampai Kapan Kamu Akan Diamin aku Seperti Ini.. Maafin Aku...!"
"Li.. Kamu Gak Tau Gimana Jadi aku melihat Orang Yang Ia Cintai Turun dari satu Mobil yang Sama Dengan Wanita Lain. Kamu Gak pernah Tau Jadi Aku Li,"
"Tapi Aku sama Prilly Gak ada apa-apa. Aku Hanya Mengantarnya Ke Tempat yg lebih Dekat Dari Koridor Kampus...!"
"Sudah Li.. Jangan Di Terusin..! Aku gak Mau Dengar Lagi.."
"maafin Aku... Aku Khilaf.. Aku Janji Gak akan Lagi Ngelakuin Hal Ini.. Aku Janji Sayang..!"
"beneran..?" Tanya Marsya seraya menatap Ali Penuh Tanya
"Iya Benar... Aku Janji.. Maafin Aku yah...!" Ujar
Ali Yang Di angguki Marsya; Mereka lalu Berpelukan..
"Aku Cemburu" Ujar Marsya Dalam Dekapan Ali..
"Maaf.. Aku Gak akan Ngelakuin hal Itu Lagi...!" Ujar Ali lalu Semakin Mempererat Pelukannya...
Sangat Mudah Meluluhkan Hati Perempuan, Tapi Untuk Membuatnya Kembali Percaya Mungkin Tidak Sampai Sepenuhnya Lagi...
***
Dua Kejadian Itu Di saksikan Oleh Mata Verel dan Ziggy Yang Memang Sengaja Mencari Tahu Apa Yang Ali dan Prilly Terima Dari Kekasih
Masing-Masing Dan Ternyata Perkiraan Mereka Salah... Mereka Berdua mengira Ali Akan Memutuskan Marsya Dan Prilly Memutuskan Al Namun Nyatanya Cinta Mereka Kuat.. Cinta
Mereka mampu Mengalahkan gelombang Apapun...
"Zi, Aneh Gak Sih Sama Mereka.?"
"Aneh Apanya Rel..?"
"Ya Soal Prilly Dan Ali Yang Gue Rasa Saling Nyaman satu Sama Lain dan Tentang Kekasih masing-masing"
"Hanya Tuhan Yang Tahu Akhirnya Rel, Ini Hanya Soal Waktu Bagaimana Ia Membawa Mereka pada Sebuah Akhir yang Indah" Ujar Ziggy
Entah Sejak Kapan Verel dan Ziggy berbaikan Dan Semakin Akrab Seperti Ini, Namun Inilah Yang Terlihat, Verel dan Zi Bahkan Tak Jarang Saling Bercanda Dan Menjahili Layaknya
Teman Yang Sudah lama Saling Mengenal, Semuanya Kembali Pada Waktu...
***
Pendek...???? Maklumin aja lah Yah.. Stay
Positif..
Tbc

Like Magic [END] + [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang