Chapter 25

629 33 1
                                    

ADA YANG KANGEN LM GAA? 🐣 NIH MUMPUNG ADA WAKTU LUANG AKU NEXT CHAPTER 25NYA JAN LUPA VOMENT YA 💙

_•_•_•_•_

"Jangan Pernah Siksa Diri Lo Oleh Luka, Lo Harus Tau, Cinta Yang Pergi akan Di Gantikan Oleh Cinta Lain yang siap Menerima Tanpa Alasan Apapun Kekurangan Dan Kelebihan Lo" Ujar Ali sebelum duduk di Meja makan..
"Dan Cinta Yang Benar-Benar Cinta adalah Dia Yang Tetap Tinggal Tanpa Alasan" Balas Prilly
"Di Balik Kepergian Secuil bagian dari Cinta yakinlah akan ada Cinta Baru yang akan Tumbuh seiring Berjalannya Waktu" Ujar Ziggy
"Yah; Dan Cinta Baru Itu adalah Dia Yang Merelakan dan MenerimaMu Apa adanya" Ujar Verel.
"Makasih Untuk Kalimat Kekuatannya Zi, Rel.. Kaka yakin Mereka Kuat"
"Ali dan Prilly akan Lebih Kuat Jika Bersatu" Ujar Michelle.
Seketika Semua Aktifitas Berhenti Dan semua mata Pula Menatap Ke arah Michelle... Merasa Semua Menghujaminya Tatapan Penuh tanya, Michelle Tersenyum Lalu Menaruh Sendok Dan Garpunya Di Atas Piring Lantas Menghelah
Nafas..
"Mereka Sama-sama Gagal Jadi Aku Rasa Mereka akan Lebih Kuat Jika Mereka Move on Sama-sama Juga, Saling Mensupport Dan Saling
Mengingatkan.."
"Siap Kak..!" Jawab Ali Cepat Membuat Tatapan Prilly Beralih Menatap Ali..
"Kita Move On Sama-sama Yah" Ujar Ali lantas Tersenyum.
Prilly Mengangguk Malu Lalu Melanjutkan Kembali Makan Malam Mereka.. Rasa Lelah Masih Setia Bersama Mereka, Masih Tetap berada dalam diri Mereka Namun satu Yang mereka Tau, Ada Setitik Kenyamanan yang mereka rasakan Berada di tempat Ini...
***
Malam Ini Rasanya Waktu Begitu Lama Berputar, Padahal Lelah Sudah Sangat Mendera, Mereka Masih Terjaga, Masih Berpikir Tentang Hal Yang Terjadi Hari Ini...
Ali dan Prilly dengan Posisi Yang Sama Tidur Berbantal Paha Kakak masing-masing di Atas Sebuah Permadani Di depan Tv, sedang Verel
dan Ziggy Sudah sejak tadi terlelap di atas Sofa, Sangat Jarang Terlihat Atau Mungkin Bahkan Tidak Pernah ada, kisah antara Dua Orang Bersaudara Yang Sangat Begitu Saling Menyayangi Seperti Ali dan Michelle Serta Dimas Dan Prilly...
"Sayang, Tidur" Ujar Dimas Lembut Seraya Membelai Rambut Prilly Yang Berantakan..
"Ngantuk Tapii Gak Bisa Tidur Kak" Jawab Prilly
"Sama.. Aku Juga Ngantuk Tapi Gak Bisa Tidur.. Rasanya ada Yang Aneh Dalam Diriku.. Rasanya ada Hal Yang Harus aku Lakukan Saat Ini.. Tapiii..........." Ujar Ali Terpotong,
"Tapii Apa Jagoan..? Cerita Sama Kk Siapa Tau Aja Kakak Bisa Bantu Sesuatu..?!" Titah Michelle
"Sepertinya Ada Yang Harus Kita Lakukan Li...?!" Ujar Prilly seraya Bangkit Dari Tidurnya. Ia Menatap Ali Intens.
"Owh, Gue Tau Sekarang" Ujar Ali Lalu Bangkit Dan Berdiri Bersama Prilly Lantas Sama-sama Berlari Meninggalkan Michelle dan Dimas
Dengan Segudang tnya DiKepalanya..
"Mau Ngapain Mereka..?" Tanya Michelle Yang Di Jawab Gelengan Pelan Oleh Dimas,. Tak selang Beberapa Saat Kemudian Ali dan
Prilly menuruni Tangga Dengan Masing-masing Sesuatu di Tangannya...
"Hey, Mau Ngapain Kalian..???" Tanya Dimas Prilly dan Ali Tak Menjawab, Ia Justru Melenggang Begitu Saja Di hadapan Kedua Kakaknya Dengan Pakaian Pengantin yang Mereka Pakai Tadi Di Tangan Masing-masing...
Dan Karena Penasaran Michelle dan Dimas Pun Mengikuti Kemana Ali dan Prilly akan Membawa Pakaian Itu..
"Mau Kalian Apakan Pakaian Itu..?"
"Bakar Kak" Jawab Ali Enteng lalu Berlari Kecil Menghampiri Mang Dadang di Pos Jaga Untuk Meminta Korek Apinya..
"Tapi Buat Apa Li, Pril...?"
"Untuk Membuat Rasa Yang Mengganjal di Hati Jadi Hilang Kak" ujar Prilly..
Tuxedo Satu stel Lengkap, Dengan Gaun Pengantin Putih Milik Prilly Yang Sangat Indah Itu Mereka Letakkan di atas Wadah Pembakaran,
Ali Sedikit Memberinya Minyak Tanah Yang Ia Dapat dari Mang Dadang Juga Lalu Ali Mulai Menyalakan Korek Api kayu Dan menatapnya Tajam..
"Bakar Masa Laluku Dengan Api Besarmu, Hilangkan Semuanya Tanpa Sisa" Ujar Ali Lalu Menjatuhkan Api Kecil Itu Di atas Pakaian yang ia Letakkan Tadi Dan Seketika Semuanya Terbakar...
"150 Juta Hilang; Good Bye Masa Lalu" Ujar Prilly Lantas Tersenyum..
Mereka Berdiri Mengelilingi Api yang
Membakar pakaian mereka Dengan Masing- masing Senyum Di Bibirnya..
"Selamat Tinggal Masa Lalu" Ujar Ali
Dimas Dan Michelle Saling Menatap, Mereka Heran Akan Tingkah Adiknya Yang seakan Tidak Bisa Tenang Jika Pakaian Pengantin Itu Masih ada Bersama Mereka, Padahal Harganya
Mencapai Jumlah Fantastis, Seperti yang di katakan Prilly, 150 Juta!
***
Malam Bahkan telah berganti; Jam Sudah Menunjukkan Pukul 3 Pagi dan Mereka Masih Terjaga, Sudah Sangat Jelas Lingkaran Hitam di Mata Masing-masing, Mereka Masih Berdiri di depan Api Itu Yang Bahkan Sudah Semakin Redup Oleh Abu sisa Sisa Pakaian Yang Mereka Bakar...
"Tidur Sekarang Yuk; Lupakan Hari Kemarin"
"Sebentar Lagi kak, Sampai Apinya Padam dengan Sendirinya"
"Enggak Li; Kita sudah Harus Tidur Sekarang"
"Kalian Duluan Aja, Aku dan Ali masih Ingin Di sini," Ujar Prilly.
"Kalian Duluan Aja.. sebentar lagi Kita juga Akan Masuk" Michelle dan Dimas Pasrah, Ia Menyerah
Menemani Ali dan Prilly Begadang, dua Orang Galau Yang Sedang Patah Hati..
"Okay.. Kakak Nyerah.. Ngantuk" Ujar Michelle Lalu Menyandarkan Kepalanya di Bahu Dimas, Dimas Tersenyum Lantas Menggendong Michlle ke Dalam Rumah, Ke Tempat Ziggy dan Verel Tidur..
Ali dan Prilly Menghelah Nafas panjang, Mereka Tersenyum Lantas Saling Menatap..
"makasih Yah, Lo Udah Mau Bantu Gue Untuk Move on"
"Lo Juga; Makasih Yah"
"Kita Kuat Li"
"Iya, Kita Kuat Pril" Ujar Mereka Lalu Saling Berpegangan Tangan Memandang Langit Luas yang hampa Tanpa Bintang...
***
Sayang bat Gaunnya Di Bakar, Padahal 150 Jute Woy.. Prilly Mah, Dasar Orang Kaya.. Hahahahaa Stay positif.
Tbc

Like Magic [END] + [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang