Chapter 23

611 25 2
                                    


Perjalanan Mereka Mulai Dari jembatan Penghubung Jakarta -Bandung; Mobil Verel Berada di Barisan Paling Depan, di Susul Mobil
Ali Dan Terakhir Mobil Dimas, Mereka Mempunyai Tujuan Yang sama, Harapan Yang sama Dan Yang Pasti Untuk Sedikit Lari dari Kenyataan Bagi Ali dan Prilly...
Di atas Kecepatan Rata-Rata, Lamborgine Milik Ali Melenggang Gagah,.. Ada Rasa Yang Aneh Dalam Dirinya Duduk Berdua di atas Mobil
Bersama Prilly, Pasalnya Mereka Sama-sama Gagal, Mereka Hari ini sama kecewanya, Sama Sakitnya Dan Sama Lukanya.. Tak ada Celah Untuk Bisa Memungkirinya Karena Mereka
adalah Sepasang Manusia Yang Gagal Dalam Percintaan... Tak ada Suara, Dvd Mobil Ali Pun Mati, Entah Kenapa atau Mungkin Karena Mereka Ingin
Keheningan... Ingin Sepi, sesepi Hati Mereka Saat Ini, Hampa Tak Tersisa...
Jika Boleh meminta, Mungkin Mereka akan Meminta Kepada Tuhan Untuk Menghentikan Waktu Dan Melenyapkan Keduanya Dari Muka
Bumi, Sungguh sangat Sakit Di khianati Oleh Cinta Yang Di Banggakan hati..
Ali dan Prilly, Mungkin sama sakitnya, Namun Bagi Ali Sakit Yang Ia Rasakan Tak sebanding dengan Luka di Hati Prilly Mengingat bahwa Prilly adalah Seorang Perempuan Lemah Yang sangat Tidak Mungkin Bisa Kuat Oleh Luka Itu...
"Li"
Lama berada dalam Keheningan, Akhirnya Prilly Membuka Suara..
"Iya Pril.." Ali Menoleh sekilas Dan Tersenyum.. Senyum palsu yang Ia Buat Untuk Menutupi KeRapuhannya.
"Aku Takut... Laju Mobilnya Terlalu Kencang" Ujar Prilly..
"Maaf.. Gue Kebiasaan.. Akan Lebih gue Pelanin.. Sorry yah" Ujar Ali lantas Memelankan Laju Mobilnya..
"makasih" Ujar Prilly Lantas Kembali Menatap Kosong Ke arah Kaca Samping Mobil..
Ali menghelah Nafas Menyadari Sikap Prilly.. Tak Tega Rasanya Melihat Seorang Perempuan Mengalami Nasib Seperti Prilly dan Al, Adalah lelaki TerBodoh karena Menyianyiakan Prilly...
"Pril... Kuat Yah... Gue yakin Kita Bisa" Ujar Ali lalu Mengulurkan tangannya Menggenggam kuat Tangan Prilly yang Berada Di atas Pangkuannya..
Air mata Prilly lolos Seketika Dari Matanya; Ia Tidak Suka Di kasihani seperti Ini Tapi apa Daya Ia Memang Sangat Kasihan Oleh Nasib Yang Menimpanya..
"Maaf.. Gue Gak bermaksud Bikin Lo Nangis dan nginget lagi Kejadian Tadi"
"Gimana Gue Bisa Lupa Li...? Bahkan Gue Masih Pake Gaun Pengantin, Gue Masih Pake Melati Ini di atas Kepala Gue. dan Gue masiiiih..........." ucapan Prilly Tak sanggup Ia Lanjutkan. Rasanya Tercekat di Tenggorokannya Oleh Luka Yang teramat dalam.
"Pril; Lo Kuat...! Kita Bisa Jalani Ini sama-sama"
"Gue Gak Kuat Li.. Gue Gak Kuaaaaaaaaaat" Ujar Prilly Lalu Menangis Sejadinya...
Merasa Tak Tega Dengan Kondisi Prilly, Ali Menghentikan Mobilnya Lalu Memeluk Prilly Dari Samping. Membiarkan Prilly Menempati Bahunya Untuk Berbagi Kesedihan Dan Menumpahkan Segala Rasa Yang Adaa...Beruntung Ali Tahu Di Mana Villa Verel Sehingga Ia Bisa Menyusul Belakangan...
"Kita Sama Pril; Sama-sam Korban Keegoisan Cinta, sama-sama di Tipu Oleh Dua Bangsat Yang Tak Tau diri itu tapi Kita Harus Kuat Pril, Kita Kuat Dan Kita Memang Harus Wajib Kuat.."
"Tapii Gue........."
"Lo Kuat.. Gue Yakin" Ujar Ali Lalu Melepas Pelukannya Dari Prilly, Sebelah Tangannya Meraih Tissue di sampingnya Lantas Menghapus Air mata di wajah prilly Yang sudah
Cemong Oleh Make Up nya Yang Luntur oleh Air Mata..
"Jangan Pernah Beranggapan Lo Lemah Pril.. karena pada Dasarnya Lo Itu Kuat.. Kita jalani Ini sama-sama Yah" Ujar Ali Seraya Mengacak
Lembut Rambut Samping Prilly Yang masih Tertata Rapi...
Prilly Mengangguk.. Ali Tersenyum lantas Melajukan Kembali Mobilnya...
***
Adaa Rasaa Yang Tak Biasaa Yang Mulai Kurasaa.... Blaa blaa blaaa.. Hahhaaa Author Nyanyi..
This short Part ... Biariiin.. Abisan Dark Readers Nambah Bikin Drop..
stay Positif yeh Kek Gue Tetap sabar walau Dark readers Membludak..
Tbc

Like Magic [END] + [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang