Chapter 13

571 31 0
                                    


Mobil Milik Verel Berhenti di Depan Sebuah Gedung Yang Orang Namakan Apartement, Ia Hanya Memarkirkan mobilnya dan Menunggu Seseorang Akan Keluar Dari Gedung Itu...
"Lo yakin Rel Dia Ada di dalam Gedung Itu..?"
"Gue Yakin Zi.. Sebentar Lagi Pasti Mereka Akan Keluar..."
Butuh Waktu Lama Untuk Menunggu Orang Yang mereka Maksud, Namun Kesabaran Mereka Berbuah Manis, Orang yang di Tunggunya Keluar Bersama Dengan Seorang Lelaki..
Mereka Saling Berangkulan, Mesra, seperti sepasang Merpati Yang sedang Mengikat Janji..
"Oh My God... Rel, Cubit Gue... Gue Rasa InibMimpi.. Awsh" Rintih zi setelah Verel MencubitbPipinya..
"Gilaa.. Gue Gak Nyangka.. Rel, Sekarang Kita Harus apa.??"
"Bawel...! Stop Zi.. Jangan Ngoceh Lagi.. KitabPerhatiin aja Dulu, Sekalian Kita Jadiin Moment
Ini sebagai Bukti.."
"Rel, Apa Yang Harus Gue Lakuin..? Gue Benar- benar Gak Terima Semua Ini.." Ujar Ziggy.
matanya Memanas Melihat Kejadian di depan Matanya... Verel Yang Menyadari Kepanikan Ziggy Pun Memintanya Turun dari Mobil Dan Menjadikan Moment Ini sebagai Bukti....
"Al, Marsya.. Kalian Keterlaluan..!" Bathin Verel
Seraya Memukuli Stir Mobilnya..
Verel Hanya Sahabat Ali Namun Ia tidak akan Pernah Terima Jika Sahabatnya di Khianati orang Yang Paling Ia Cintai.. Ini sungguh Keterlaluan...
"Rel, Kita Balik sekarang.. Marsya Tau Mobil Lo dan Gue Takut Dia Ngeliat Kita" Ujar Zi yang baru saja Datang Dan verel pun Segera Melajukan Mobilnya Meninggalkan Pelataran Parkir Gedung Itu..
***
Al Dan Marsya Masuk ke dalam Mobil setelah Sebelumnya Bermesraan di kap samping Mobilnya; Al akan Mengantar Marsya Pulang...
"Baby, Aku Tunggu Kabar Baiknya Lagi"
"Tentu Babe, setelah Wisudah Kita Besok Maka Semuanya akan Di Mulai"
Mereka lalu Tertawa menikmati Perjalanan Pulang Mereka Dengan semua Kebohongan Yang Telah Tersusun Rapi...
Al dan Marsya Adalah Sepasang Kekasih Yang sengaja Mempermainkan Hati Orang-orang Kaya Yang Ia Tau adalah Pewaris dari
kekayaannya.. Menurut Mereka, Cinta hanyalah Mereka, Al dan Marsya, Yang Lain Hanya Secuil Kasih sayang Yang Tak Berarti..
"Selamat Menikmati Malam Tak Berbintang Ini Babe.. Aku Pulang" Ujar Al Lalu Mengecup Bibir
Marsya Lantas Berlalu...
Mereka dan semua Kepalsuan cinta Mereka telah Berhasil Membohongi Hati Tulus Ali Dan Prilly..
***
Sepanjang Jalan, Ziggy Tak Begitu Fokus,
Pikirannya Masih Terpaku pada Kejadian yang Baru saja Ia Lihat dengan Mata Kepalanya Sendiri, Kejadian Dimana Al dan Marsya adalah sepasang Kekasih yang Membohongi Kedua sahabatnya, Al dan Marsya Yang Merelakan Cintanya Terbagi hanya Untuk Sesuatu Bernama Harta Dan Kekuasaan.... Sesekali Ziggy Menggeleng Pelan Mengingat Bagaimana Al Menyayangi Marsya dan Bagaimana Cintanya Marsya Kepada Al.. Ini Tidak Bisa Ia Biarkan Berlarut Terlalu Lama..
"Zi"
"eh.! Sorry Rel.. Kenapa..??"
"Lo Yang Kenapa.? Dari tadi Lo bengong ajaa?"
"Gue Mikirin Nasib Prilly Rel, Dia Begitu sangat Mencintai Al Tapi Al..?? Ah; Sunggu
Menyebalkan"
"Tapi Gue Harap Lo gak Tergesah-Gesah Menceritakan Hal Ini.. Kita Masih Perlu Banyak Bukti Zi"
"gue Tau Rel... And Thanks Untuk semua Ini.. Gue Gak akan Tau Siapa Al sebenarnya kalau Gue Gak lihat kejadian Tadi"
"Iya Zi, gue Juga.. Gue Gak akan Tau Gimana Marsya Kalau Gue gak Bersama Lo"
"Eh..! Kok kalo sama gue..?" Ujar Zi Salah Tingkah....
"Iya, Karena Sama Lo Gue Bisa berani
Mengintai Orang.. Thanks Yah Zi"
Ziggy Menghelah nafas Lelah.. padahal Bukan jawaban seperti Itu yang Zi Inginkan...
"Zi; Mau gak Lo janji satu Hal sama Gue...?" Tanya Verel Yang Membuat Zi Mengangkat sebelah Alisnya Tak mengerti..
"Janji Apa Rel..?"
"Mau gak Lo Janji sama Gue Kalo Lo Gak akan Menerima Siapapun lelaki Yang Menyatakan perasaannya Kepada Lo selain Gue...!"
Degh...
Zi Memelototkan Matanya Tak percaya, Apa maksud Verel..? Nembak? atau Apa?
"Mmm..maa..maksudnya..?" Tanya zi
Gelagapan.
"Gue Sayang Sama Lo, gue Cinta Sama Lo, Hal itu Gue Rasain Setelah Acara Donor Darah Beberapa Bulan Lalu, Tapi Gue Belum siap Berkomitmen dan Memberimu status Zi, gue
Takut Ini Terlalu Cepat...!"
"Lalu..? Apa Yg Lo mau Rel..?"
"Gue Mau Lo dan Gue Jadi Kita Saat Tuhan
Berkata Iya..!"
Zi Mengangguk Membuat Verel Menghentikan
Laju Mobilnya Reflek.. Ia Menghadap Ziggy lalu
Menatapnya Dalam-dalam.
"Thanks Zi, gue sayang Lo"
"Gue Juga Sayang Lo Rel"
mereka Tersenyum Dan Saling Memaku
Pandang ... Membiarkan Mata Mereka Saling
mencari Celah dimana Ada Titik Binar Cinta Itu
Berada...
***
Ali Fokus pada Beberapa Kemeja Jas Celana
Bahan Dan Dasi Yang di Belikan Michelle Yang
akan Ia Pakai Besok Ke Acara Wisudahannya,
Ali sibuk Memilih, Mencocokkan Dan Mencoba Beberapa yang Ia Suka...
"Ah Pusing kak.. Kakak aja deh Yang Milihin..!"
Ujarnya Seraya Menjatuhkan Badannya Ke atas King Zise..
"Jagoan.! Semuanya Cocok, Semuanya Pas Tapi Kamunya aja Yang Bikin Dirimu Repot.."
"Gak Bisa Kak.. Kakak aja Deh Yg Milih. Ali Pusing.."
"Ya sudah... Kamu Pake kemeja Maroon Ini aja, Dasi Merah Hitam Garis2 Dan jas Ini aja.."
"Gimana Maunya kk ajalah" Ujar Ali Yang di angguki Michelle...
Hening Seketika Sebelum Michelle membuka suara Kembali..
"Li..."
"hhhmmm"
"Apa Kamu Bahagia?"
"Yah.. Aku Bahagia... Aku Punya Kakak yang sangat Menyayangiku dan Marsya Yang sangat mencintaiku" jawab Ali
"Kenapa Kakak NanyaGitu?"
"Enggak... Kakak Hanya Ingin Tahu.. Jangan Sampai Kamu Akan Menikah Tapi Kamu Tidak Bahagia.."
"Kebahagiaan Itu Hadir Karena Kita Sendiri kak.. Tergantung Gimana kita Menjalani Hidup dan Sampai Saat ini Ali Bahagia Terlahir kedunia Dan Memiliki kakak seperti kak Michelle"
"Jangan Pernah Berubah Jagoan...! Kakak sayang Kamu" Ujar Michelle dan Ali segera
Memeluknya...
Ali Dan Michelle, Hanya secuil Dari banyaknya Orang yang Bahagia Saat ini..
••••
TBc

Like Magic [END] + [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang