Chapter 7

1.9K 130 1
                                    


"kak...!"
"Heemm"
Di Tengah Ke asyikan Mereka Menyantap Makan Malam Yang Super Banyak Itu Prilly Berdesis, Memanggil kakanya Yang sedang Fokus pada Udang Bakar Kesuakaannya..
Mereka seketika menghentikan Aktifitasnya Lantas Saling Menatap..
"Ada Apa Sayang...?"
"Sepertinya Kakak Harus Segera Menikah...!"
"Uhuuuk..."
Dimas Seketika Terbatuk Mendengar Ucapan Prilly.. pertanyaan Untuk Yang keSekian Kalinya Namun Masih Saja Terasa Aneh Oleh Dimas.
"Aku Rasa Kk Butuh Pendamping Yang Bisa Menerima Kakak Apa adanya, Bukan Karena Kakak Ganteng, Mapan Dan Romantis..!"
Dimas Menghelah Nafas, Lagi dan Lagi Prilly Memperingatinya untuk Segera Menikah.. Ia Tersenyum Lalu Menatap Dalam Ke manik mata Prilly..
"My Girl.. Kakak akan Menikah Setelah Kakak Yakin Al adalah Lelaki Yang Benar-benar Bisa Bahagiain kamu. Bukan Karena Kamu Adik kakak; atau Karena Kamu Cantik, Tapi Tanpa Alasan"
"Aku Bahagia Punya Al.. kk Gak Perlu Khawatir akan Hal Itu.. Kakak Gak Perlu Mikirin Prilly Lagi.."
"Enggak Sebelum kakak benar benar Yakin"Ujar Dimas Lantas Kembali Menghabiskan Makanananya.
Membahas Soal Pernikahan Akan Tetap Sama seperti Biasanya, berakhir Dengan Helaan Nafas Lelah.. Tak ada Satu pun Yang Mau Menerima dengan Alasan Bahagia..
***
Malam Kembali Berlalu, Sinar Hangat Mentari Telah Memenuhi Setiap Sudut Bumi, Menebarkan Aroma Kasih Dan Membagikan Sayang lewat hembusan Angin Yang Membawanya Kepenjuru Alam.. Ali Telah Bersiap di Depan Cerminnya, Menata Jambul Dan Merapikan Penampilan, Hari
Sebelum Ke Kampus Ali Terlebih Dahulu akan Mengantar kakak Kesayangannya...
"Kak Michel...! Aku Sudah Siap..!" Ujar Ali di Anak Tangga paling Atas Yang Berhadapan Dengan Kamar Michelle.
Ceklek
"Pagii Kesayangan.." Ujar Michelle Sesaat Setelah Menyembuh Di Balik Pintu..
"Cantik Banget Sih Kakak Gue..!"
"Iya Dong...! Udah ah. Berangkat.." Ujar Michel lalu Berjalan Mendahului Ali Menuruni Tangga..
Ali Menggeleng Pelan Lantas Tersenyum lalu Mengikuti kakaknya Dari Belakang.. Mereka Kembali Meninggalkan Rumah Dengan Seengok Harapan Hari Ini akan Lebih Indah dari Hari Sebelumnya..
"Li.. Gimana Dengan Pesan Mama.. kamu Sanggupin kan..?" Setelah Beberapa Saat Lalu Ali Dan Michelle
berada Di atas Mobil dalam Keadaan Hening, Akhirnya Michelle Membuka Suara..
"Memang Harus Banget Yah kak..?"
"Iya Li.. Harus Banget.. Ini Amanah..!"
"Terus kalau Ali Nikah Duluan Siapa Yang Jagain kakak..?"
"Please Jangan Jadikan Hal Itu Alasan
Penolakan. Kakak gak Suka Kamu Mengatas Namakan Kakak dalam Alasan Konyol Mu menolak Menikah Duluan.."
"eh..! Enggak kak.. Aku Beneran khawatir.. Sebelum kakak Dapat Pendamping Yang Ali Rasa Bisa Jagain kakak..!"
"Li, Kakak Punya Seseorang Yang Sangat Bisa Jagain kk, Dia Baik Lebih Dari yang kamu Kira, Dia Lembut Lebih Dari Kapas Yang Biasa Kamu
Lihat, Dia Indah, Lebih Dari semua Keindahan Yang Mungkin Sering Kamu Temui, Dia Belahan
Jiwa, Dia Kekasih kakak...!"
"kakak Yakin Dia Mampu Bikin kakak Bahagia..?"
Michelle Mengangguk Mantap Seraya
Menghelah Nafasnya...
"Okay.. Ali Siap...! Ali akan Menikah Dengan Marsya.." seketika Michelle tersenyum Mendengar Jawaban Ali.. Ah, Rasanya Lebih Indah Dari Semua Lagu Yang Pernah Ia Dengar...
***
"Terima Kasih My Boy... Have A Nice Day.. Love U" Ujar Prilly Di depan Gerbang Kampus Di hadapan Mobil BMW Hitam yang baru saja Menurunkannya.. Ali Melihatnya Namun Ia Hanya Tersenyum.. Prilly dan Sejumput ke Anehannya Selalu
Membuat bulan Sabit Membentuk Di Bibirnya... Boleh Saja Mereka baru Saling Mengenal, Namun Waktu Selalu Menyimpan Kenangan di
setiap Saat yang Mereka Lalui...
Tiiin....tinnn...tiinnn...
Klakson Mobil Ali terdengar di gendang Telinga Prilly dan Hal itu Membuat Prilly Kesal.. Siapa
Yang Berani membuatnya seketika Ingin Menerkam Mangsanya Sepagi Ini..? Prilly Menoleh Dan Mendapati Senyum Ali Di Atas Lamborginenya..
"Selamat Pagii Prilly"
"Ali...! Ah Gue Kira Orang Iseng...!" Ujarnya salah Tingkah... moodnya Langsung Berubah Melihat Senyum Hangat Menenangkan Milik Ali Itu..
"Bareng Gue Ke Parkiran Yuk... Masih Jauh Loh Untuk Bisa Sampai Di Koridor Kampus" Ujar Ali
"Enggak Ah... Gue Jalan Aja. gak papa Makasih"
"Gue Gak Menerima Penolakan.. Gue Tau Lo Idola Cowok-cowok.. Kalo Lo di Godain Gimana.?"
"Kan Udah Biasa..!" jawab Prilly Polos
"Tapi Kalau Gue Yang Liat Pasti Gue Marah, Gue Gak Suka Liat cewek Orang Di Godain"
"Iyya Deh.. Makasih" Ujar Prilly Lalu SegeraNaik Ke Mobil Ali..
Pekarangan UNJ terlalu Luas Untuk Di Tapaki Oleh Prilly dengan Berjalan Kaki, Apalagi di sepanjang Jalan Para Badboy akan Menggodanya.. Dan Ali, Sangat tidak Suka Akan Hal Itu, Entah siapapun Perempuan Itu.. Ali Gak
suka...
Sepanjang Jalan Menuju Parkiran Mereka Hanya Diam, Menikmati Alunan Lagu 'Izinkan Aku Mencintaimu' Milik Salah Satu Group Band Ternama di Jagad Hiburan. Sampai Pada Akhirnya Ali Memarkirkan Mobilnya Berdampingan Dengan Mobil Verel.. Ali Segera Turun Lalu Membuka Pintu Mobil Untuk Prilly..
"Makasih Li.."
"Santai Aja Pril...!"
Mereka Saling melempar senyum, Senyum Yang Mengalahkan Hangatnya Mentari Pagi Ini..
"Ali"
"Prilly"
Ujar Dua orang Di Belakang Mereka.. Ali dan Prilly Serentak Menoleh dan Mendapati Al Dan Marsya Di Sana...
"Hay.. Pagi Babe..!" Sapa Prilly
"Pagii Sayang" Sapa Ali pada Marsya.. Mereka Selanjutnya Melangkah Ke arah Kekasih Masing-masing..
"Kita Duluan Yah Li.." Ujar Prilly Saat Al Telah
Menggenggam Erat Tangannya Dan Berlalu Menjauh..
Ali Hanya Tersenyum memperhatikan Prilly Bersama Al yang Semakin Menjauh.. Setelahnya Ia Juga Membawa Marsya Meninggalkan
Lapangan Parkir Menuju Fakultas Mereka...
***
Rumit...! Serumit Benang Kusut Yang Ingin di
luruskan..! Aneh... Seaneh Rasa Yang ada
dalam Gejolak Hati Mereka Masing-masing...
Tbc

Like Magic [END] + [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang