5. buku diary

61 16 1
                                    

"Emmmm Orang tua gue....
Orang tua gue udah gak ada. Mereka meninggal karena kecelakaan. Jadinya gue tinggal sendiri" deska menceritkannya sambil terisak.

"Maaf ya, gue gak tau" shela merasa bersalah.

"Gak papa"

Kriiiiiiingggg........
Bel masuk pun berbunyi. Deska dan shela segera memasuki kelasnya. Kegiatan belajar pun dimulai.

Saat pulang sekolah, deska dan shela melihat seekor kucing yang sangat lucu. Bulunya tebel, matanya besar dan menggemaskan, apalagi pipinya tembem banget. Kucing yang sempurna.

Shela melihat kearah deska, deska terus saja memperhatikan kucing itu. Cara pandangnya berbeda dengan shela. Shela mengagumi kucing itu, sedangkan deska terlihat ingin merasakannya.

"Shela gue pulang duluan ya" deska terlihat buru-buru.

"Iya. Lagian gue juga mau piket dulu" shela menjawabnya sambil memegangi sapu.

Setelah deska pergi dari hadapan shela, shela mulai membersihkan kelasnya. Saat membersihkan meja deska, shela melihat sebuah buku dibawah meja deska. Ternyata itu buku diary.

"Buku diary siapa ini? Deska?"
Saat shela membukanya, ada nama deska tertulis disana.

Deska Aqila

"Oh punya deska. Baca ahhh" shela berniat membaca buku diary deska. Karena ia penasaran.

" nanti aja deh dirumah bacanya"

"Meongggg" terdengar suara kucing kesakitan di belakang sekolah.

Shela menelusuri suara itu dan ia melihat seekor kucing yang penuh dengan darah. Kucing itu yang tak lain adalah kucing yang tafi ia lihat bersama deska. Sungguh kejam yang membunuh nya. Orang yang membunuh kucing itu tak segan-aegan merobekan perutnya sampai  organ dalamnya keluar. Matanya yang bulat juga sudah tidak ada. Kulitnya seprti disayat-sayat. Ahhh pokoknya sangat mengerikan.
Shela kasihan melihatnya ia segera menguburkannya dan membacakan surat yasin agar kucinh itu tenang dialam sana.(menurutnya).
Setelah itu shela segera pulang kerumahnya. Saat sedang berjalan ditaman sekolah, shela melihat sesosok makhluk halus. Hantu itu menatap ke arah shela. Jadinya shela menghampirinya.

"Hai"  Sapa shela duluan.

"Apa?" Jawab hantu itu ketus. Ternyata hantu itu desta.

" gitu amat jawabnya"

"Mau apa kesini?" Tanya desta to the point.

" emm lo tau gak siapa yang udah bunuh kucing itu?" Shela menunjukan kuburan kucingnya.

" tau" jawab desta cepat.

"Siapa?"

"Sahabat lo sendiri"
Shela terkejut mendengarnya.

"Maksus lo deska?" Tanya shela memastikan. Ia kurang mempercayainya.

" ya siapa lagi. Kan sahabar lo cuman ada satu"

"Gak mungkin. Deska itu orang baik"

" orang baik lo bilang. Dia itu udah bikin gue MATI. Camkan itu!"

Shela meloto mendengarnya
"Lo...lo serius?"

"Dia itu pembunuh alias psychopath"

" emang lo siapa nya deska?" Tanya shela ingin tahu.

" gue kembarannya"

"Hah? Kembarannya. Tapi kenapa lo bunuh sama deska?"

"Itu bukan urusan lo" desta lansung menghilang dari hadapan shela.

" gue harus segera pulang dan baca buku diary ini" ucap shela pada dirinya sendiri.

                         ****

Jangan lupa vote!



DENDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang