9. perkenalan

58 15 0
                                    

Hari libur sungguh membosankan. Itulah yang sedang dirasakan shela sekarang. Shela tidak main keluar karena tidak punya teman.

"Bosen. Gak ada apa temen yang bisa diajak main?" Kata shela lemas.

Saat shela melihat kesekeliling kamarnya, ia melihat sesosok makhluk. Sesosok laki-laki yang duduk dipojokan kamarnya. Hantu itu memaksi kacamata bulat, dan juga memakai baju tidur gambar doraemon. Hantu itu terlihat culun dengan gaya tersebut.

"Hy. Siapa lo? berani masuk kamar gue" tanya shela sinis.
Shela tidak suka kalo ada orang yang masum kedalam kamarnya tanpa izin. Apalagi kalo yang masuk itu setan biadab.

"SKSD lo" jawab hantu itu singkat. Dimata shela, hantu itu terlihat culun. Tapi shela tidak tahu kalo sifat dan gayanya beda jauh.

"Gue bukannya SKSD, tapi nanya bego!" Shela terlihat kesal.

"Gue yang duluan kali tinggal dirumah ini apalagi ini kamar punya gue. Napa lo yang nempatin"

"Gak. Mama gue udah beli rumah ini. Jadi otomatis kamar ini milik gue dong" ucap shela sombong.

"O" laki-laki itu membulatkan mulutnya.
"O doang? Dasar gak jelas"

"Sebenarnya gue muncul itu cuman mau kenalan sama lo. Katanya li gak punya temen" hantu itu mencoba menjelaskan maksud kemunculannya.

"Tau dari mana lo kalo gue gak punya temen"

"Ya-tau-emm-tau-

"Jawab!" Perintab shela tegas

"Gimana gak tau coba setiap hari gue ada disini ngeliatin lo dan denger semua omongan lo" Akunya.

"Serius? Kenapa baru muncul sekarang?"

"Karena gue takut kalo li ketakutan liat muka ganteng gue. Entar lo kabur lagi"

"Emang sih muka lo itu nyeremin karena leher lo hampir copot dan kenapa tuh pisau masih nancep diperut lo emang gak sakit?"

"Bodoh. Ya sakitlah"

"Oh. Gue mau kenalan. Kenalin nama gue shela. Dan siapa nama lo?"

"Nama gue riki abdul rahmat saliva Dipanggil riki abdul rahmat sofan saliva" riki memperkenalkan namanya.

"Hah?" Shela melongo mendengarnya. " gila nama panggilan lo panjang banget. Gue panggil abdul aja ya?"

"Gak bisa harus lengkap" kata riki ngotot.

"Tapi gue lupa. Siapa tadi nama lo? Yang panjangnya naudzubilah"

"Riki abdul rahmat sofan saliva. Camkan itu!"

"Alah ribet"

"Pada nama lo pendek amat. Haha cuman satu kata. Yang bener aja" ejek riki.

"Udahlah jangan bahas itu. Bahas mah yang penting-penting aja" shela menglihkan pembicaraan karena tidak mau di ejek lagi.

" mau bahas soal apa?"

"Gue mau bahas tentang lo. Sekarang gue mau tanya lo bisa kayak gini dan kenapa juga lo masih pake baju tidur sama kacamata bulet kaya gitu. Cupu banget tau ga"

"Gue mau cerita ke lo tapi lo jangan ngejek gue terus.ok?"

"Ok"shela menyetujuinya.

"Dengerin baik-baik cerita gue. Dan jangan nanya dulu. Kalo-

"Abdul cepetan cerit-

"Apa abdul? Panggil gue riki abdul rahmat sofan saliva"

"Iya RIKI ABDUL RAHMAT SOFAN SALIVA. Cepetan ceritanya!" Shel tak sabaran

"Iya gue mulai ya ceritanya. Dengerin lo sampai beres dan gak boleh banyak tanya"

"Iya. Lo bawel banget sih. Gak kaya gaya lo yang culun bed banget"

Rizki terlihat kesal karena terus diejek. Tapi ia juga seneng liat muka cemberut shela. Setan jail.
Rizki mulai bercerita.

"Dulu rumah ini milik keluarga gue. Sebenarnya umur rumah ini lebih tua daripada umur buyut lo. Jadi rumah ini udah hampir rusak, kalo ga dijaga sama keluarga gue yang masih ada disini. Jadi selama ini kita tinggal barengan. Keluarga gue juga gak akan ganggu kalian kok. Tenang aja"

"Gue juga tau kalo itu mah. Gue mau tau kenapa lo bisa mati tragis kya gini. Ogebbb" shela mencela cerita rizki.

"Kan gue belum beres ceritanya. Ini baru permulaan doang. Dengerin lagi!"

****

Kalo mau tau lanjutan ceritanya. Baca lagi!

Vote sama coment atuh hy





DENDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang