16. semakin dekat

47 12 0
                                    

Kini shela dan riki sedang berada di kafe dekat sekolahnya. Sepulang sekolah tadi shela mengajak riki ke kafe ini karena shela lapar. Orang menganggap shela hanya sendiri. Tapi sebenarnya shela berdua.

"Lo mau apa cilli?" Tanya riki karena dari tadi shela hanya memilih-milih saja. "Shela cepetan!" Riki mulai jengah.

"Ia benteran" ucap shela tanpa mengalihkan pandangannya.

Riki hanya menghela napas.
Setelah shela mendapatkan makanannya, shela dan riki duduk dipojokan kafe karena tempat lain sudah terisi.

Riki hanya melihat shela yang sedang makan. Shela merasa risih karena terus diperhatikan.

"Lo gk makan?" Tanya shela asal.

"Gak. Udah kenyang" jawab riki yang masih saja melihat shela.

"Biasa aja kali ngeliatinnya" sindir shela. "Ehh emang makanan setan kaya lo apa sih?" Ya shela penasaran.

"Apa aja kalo gue mah" riki jawab asal.

"Iya apa?"

"Emm.... kaya darah segar, bangkai busuk bintang, belatung, kelabang, dan lain-lain" (bercanda guys).

"Mentang-mentang setan biadab, makan makanan sembarangan!"
"Ngajak berantem?!" Jawab riki matanya sok dipelototin.

"Jangan berantem dulu!" (Ya siapa ini yang ngomong).

"Lah kok malah iklan?" Shela mulai sadar.

"Lo yang mulai" riki tak mau kalah. "Ehh itu tadi cuman bercanda ya!" Ujar riki mengingatkan.

"Yang mana bercandanya?"

"Ikhh yang makanan itu"  jawab riki.

"Ohh. Emang apa makanan lo?" Shela tanya lagi.

"Gak tau. Tuhh si authornya gak tau-en" (ye malah nyalahin author. Gue gibeng lo riki)

"Ya emang tuh si author gak tau apa-apa" (lo juga sama aja cill)

"Huuh"

"Apaan tuh 'huuh'?"

"Huuh itu maksudnya heeh!" Riki memberi'tempe'. (tahunya kebanyakan)

"Serah lu!"

"Yee cilli mh gitu akhh, cepet marah. Kalo marah makin burik lo" riki mulai menggoda shela.

"Berhenti panggil gue 'cilli'!"

"Gak! Gue suka manggil lo cilli. Itu panggilan sayang tau"
Riki malah ketawa melihat wajah salting shela.

"Ka-"
"Ehh itu kan... deska?" Shela memotong ucapannya karena ia melihat deska. Deska duduk dipojokan juga. Wajahnya mengarah kearah shela. Ada sesuatu dimata deska saat melihat shela. Rasanya.... akhh itulah. Shela tanpa sadar terus saja melihat deska dari jauh. Tiba-tiba deska melayangkan tangannya keatas mengarahkannya kegarpu yang sedang dipegang shela. Dari jarak jauh deska mengambil garpu itu dan melayangkannya kepada orang yang ada disebelah shela. Deska menusukan garpunya pada kedua mata orang itu. Orang itu menjerit histeris dan dia langsung mencabut garpu yang nenusuk matanya. Tapi hasilnya mengerikan. Meskipun garpunya berhasil dicabut, tapi matanya juga ikut keluar. Orang-orang yang ada di situ ikut menjerit ketakutan. Termasuk shela.Tapi riki menenangkannya. Shela melihat lagi ketempat deska berada, tapi deska sudah tidak ada ditempatnya. Dan shela pun lari meninggalkan tempat itu untuk mencari deska. Riki sempat mencegahnya tapi shela tetap ngotot.

"Udah cill gak usah dikejar!" Shela sedikit berontak.

"Gak! Gue mau kejar si bngst itu"

"Ikhh gak usah cilli. Gue takut lo kenapa-napa. Gimana kalo nanti deska langsung nyerang lo? Bahayakan?" Ujar riki khawatir.

"Accieee yang khawatir" mood shela langsung berubah Karena riki mengkhawatirkannya.

"Yee siapa juga yang khawatir sama lo, gue cuman... eee... gue cuman ngingetin lo doang kok" jawab riki gugup.

"Emm itu kok jawabnya gugup gitu" sekarang gantian shela yang menggoda riki. "Udahlah gak usah senyum malu-malu gitu, jadi serem ngeliatnya"

Tiba-tiba ada seorang anak kecil berlari melewati riki dan shela menuju jalan raya.

"Ehh shela itu ada anak kecil mau nyebrang lo bantuin gih!"suruh riki pada shela.

"Dia bukan mau nyebrang. Lo liat kan dia lari-larian" ujar shela tenang.

"Ikhh tapi dia kayaknya mau ngelewatin jalanan"

"Gak pa-"
Terdenger suara jeritan yang sangat keras. Seperti suara anak kecil.riki dan shela mengikuti arah suara itu dannnn ternyata itu suara anak kecil tadi. Ia terlempar sangat jauh dari tempat asalnya. Dan ternyata benar anak kecil itu berlari menyebrangi jalan raya. Pada saat ia berlari tepat ditengah-tengah, ada sebuah truk berjalan sangat kencang kearahnya sampai anak itu terpental jauh. Shela melihat keadaan anak kecil tadi.

"AKHHHH"

DENDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang