3. target selanjutnya

66 17 0
                                    

Disekolah, shela setiap hari bermain dengan deska. Karena teman disekolahnya menjauhi shela. Menurut mereka shela itu aneh. Bahkan kerja kelompok pun ia hanya berdua dengan deska.

"Des kita kerja kelompoknya mau dimana" tanya shela setelah pulang sekolah.

"Dirumah gue aja, biar hemat ongkos" jawab deska dengan cengirannya.

"Dasar. Dimana alamtnya"

"Gunain feeling lo aja, bisa kan?"

"Gak. Gue gak punya feeling. Cepetan mana alamatnya"

"Mau alamat rumah yang mana? Alamat rumah baru atau rumah lama"

"Alamat rumah baru"

"Ouhh, rumah baru belum jadi"

"Yaudah alamat rumah lama aja"

"Emmmm... rumah lama udah di gusur"

"Jadi lo tinggalnya dimana sih" shela mulai frustasi.

"Disini. Nih alamat yang sekarang" deska memberikan alamat yang sebenarnya.

"Nanti sore gue kerumah lo ya" teriak shela sambil berlalu.

                    ******

Menjelang sore, shela segera pergi ke rumah deska dengan mengikuti alamatnya.setelah sampai dirumahnya deska, shela langsung diajak naik ke kamar deska.

Setelah masuk kedalam kamar deska, shela mencium bau darah. Tapi kelihatannya deska sama sekali tidak mencium bau itu. Jadi shela beranggapan bahwa bau itu berasal dari makhluk tak kasat mata. Kan shela anak indigo.

                      ****

" shel, gue ke toilet dulu ya" ucap deska.

"Sok aja" jawab shela tanpa menoleh.

Shela merasa bau itu makin menyengat. Akhirnya ia memutuskan untuk mencari sumbernya.

Pada saat shela mendekati tempat tidurnya deska, bau darah itu makin terasa. Saat shela melihat kebawah, ia terkejut karena ada genangan darah di situ. Shela mencob merabanya dan.... shela merasakan sesuatu yang lembut dan kenyal. Entah apa itu.saat shela melihatnya, ternyata itu adalah mayat kucing. Kucing itu masih kecil tapi badannya sudah hancur. Perutnya sudah di tusuk oleh pisau. Karena pisaunya masih tertancap diperut kucingnya. Mengerikan.

"Shela lo lagi ngapain disitu?"
Deska datang  menghampiri shela.

"Ee..ee.. ini kucing siapa" tanya shela ketakutan.

"Ouh itu, itu kucing gue. Kenapa emang?"

"Kenapa kucingnya kaya gini?"

"Gue bunuh lah makanya jadi kaya gitu"
Shela melotot mendengarnya

"Kenapa dibunuh?" Tanya shela lagi

"Yaaa mau aja. Gue kan pengen darah tapi gak ada yaa jadinya kucing gue jadi korban"

"Kenapa lo mau darah? Lo itu apa sih?"

"Bukan urusan lo" deska mengeluarkan pisau dalam sakunya.

"Lo.... lo jangan macem-macem sama gue. Jauhin pisau itu"shela ketakutan

"Tenang! Gue cuman minta darah lo sedikit aja. Boleh?" Deska makin mendekatkan pisaunya didepan shela.

"JANGAN"

                       *****

Jangan lupa vote ya!!!




DENDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang