Hantu itu hanya menggeleng....
Shela mengerutkan dahi. Bagaimana hantu itu tidak tau siapa dirinya, dan kenapa juga harus tinggal dirumahnya. "Masa lo gak tau diri lo?" Shela berbicara dengan nada sedikit tinggi. "Dan kenapa juga lo harus tinggal dirumah gue?!"
"Mau aja" jawabnya singkat. Lalu hantu itu menggigit tangan shela, tapi shela tidak merasakan sakit sedikitpun. Setelah hantu itu manggigit shela, ia langsung melayang pergi keatas, tempat kamar shela. Shela melihat tangan yang digigit, ada bekasnya dan........ darah mengalir dari bekas gigitan itu. Darahnya bau dan sudah membusuk. Shela segera memcuci tangannya tapi darahnya masih ada. Saat shela melihatnya lebih dekat, ternyata darah itu bukan darah shela, darah itu adalah darah dari sihantu kecil itu, pada saat hantu itu menggigit shela, ia juga memuntahkan darah pada tangan shela. Iwwh.
"Bau banget!" Shela menggrutu. "Gak jelas banget tuh setan langsung main gigit aja mana jorok+bau lagi" shela bergidik ngeri.
Pada Saat shela mencuci tangannya, ada sesosok makhluk halus mendekat kearahnya dan langsung memeluk shela dari belakang. Muka hantu itu terlihat burik dan buruk. Tangan berlumuran darah dan kukunya panjang-panjang euyy. Shela menjerit ketakutan. Hantu itu tetap memeluk shela erat dia juga mendekatkan wajahnya pada shela. Bau amis memenuhi hidung shela." Ikhh bau, jangan deket-deket. Lepass. Dasar burik!" shela berontak. Lansung saja hantu itu mencakar wajah shela sampai berdarah "akhhh perihh" jerit shela. Hantu itu langsung menghilang dan shela pun terjatuh. Shela merangkak pergi dari toilet menuju kamarnya. Disepanjang perjalanan, darah shela terus-terusan keluar dari bekas cakaran diwajahnya.
"Cilli, lo kenapa?" Riki tiba-tiba datang. Ia terlihat panik saat melihat kondisi shela.
"Rik... tolongin gue...." ucap shela parau. Dan setelah itu shela pingsan tak sadarkan diri.
***
Shela terbangun dari pingsannya. Ada riki disampingnya yang sedang menatap shela cemas.
"Cill lo kenapa bisa kaya gini?" Tanya riki.
"Gue.... gue takut.... " ya. Shela masih trauma dengan kejadian tadi. Shela mencoba bangun tapi riki menahannya.
"Jangan bangun dulu badan lo masih lemah. Lo kekurangan darah karena tadi darahnya banyak yang keluar" cerocos riki.
"Tau dari mana lo?" Shela heran, tau dari mana coba sihantu riki ini.
"Tadi gue denger perckapan mama lo sama dokter yang periksa lo" jelas riki. "Kalo gitu mau gak pake darah gue biar gak lemes lagi?" Lanjutnya.
"Idih. Enggak akhhh. Darah lo bau busuk. Udah kadaluarsa lagi" shela menghina riki. Tapi riki biasa aja menanggapi hinaan itu. "Terus sekarang mana mama gue?" Tanya shela karena dari tadi shela tidak melihat mamanya.
"Mama lo lagi masak!" Jawabnya. "Kalo lo gak mau terima darah gue yaudah. Tapi jangan ngomong gitu juga kali cilli!" Ucap riki sok marah.
"Iya maaf" shela berhenti sejenak. Ia memperhatikan riki. Oh shela baru sadar kalo sekarang riki.... berbeda?
"Ehh bentar-bentar, riki lo... berubah penampipan ya? Kok pake baju gituan?" Shela baru ngeh.
"Hem"
"Kenapa?" Tanya shela penasaran.
"Karena lo selalu ngatain gue culun. Ya jadinya gue berubah" jawabnya enteng. "Gimana? Bagus gak?"
"Emmm lumayan sih. Tapi jangan kaya gini. Gaya lo kaya badboy tapi paje kacamata bulet kaya nobita gitu. Bikin ilfeel tau gak"
"Emang harusnya kaya gimana sih? Lo mah ngeledek terus" ujar riki.
"Emang kenapa sih harus berubah? Hanya karena gue ledek lo culun? Atau karena apa?" Shela penasaran.
"Karena gue pengen lo itu suka sama gue cill" ujar riki asal ceplos.
"Kenapa gue harus suka sama lo?" Shela makin penasaran.
"Gue itu... emmm gue itu kan.... sahabat lo dan gue juga lucu jadi lo harus suka sama gue. Oke gak?" Jawab riki sambil mengimut-imutkan wajahnya.
"Gak! Udahlah lo pergi sebelum mama gue datang!" Usir shela.
"Iya. Bye cilli" riki melambaikan tangannya.
***
Kalo mau lanjut, harus vote sama comment dulu! Ok?!

KAMU SEDANG MEMBACA
DENDAM
HorrorShela bukan anak biasa. Ia mempunyai kemampuan lebih. Yaitu melihat makhluk tak kasat mata. Meskipun begitu, shela tidak memperdulikannya. Tapi setelah ia bertemu dengan deska si aneh teman dekatnya di sekolah barunya, hidupnya jadi rumit. Banyak ma...