28

56 5 0
                                    

Hari ini sebenarnya Rachel sudah baik baik saja tetapi Ray tetap tak mengizinkan nya pulang ke rumah dan tetap di rumah sakit.

Ray bilang jika Rachel masih harus di rawat di rumah sakit,Rachel belum sepenuhnya sembuh dan Ray meminta Keenan untuk memberikan materi yang Rachel tinggal selama dia di rumah sakit.

"Bang Ray, Rachel udah sembuh,Rachel mau pulang!!" rengek Rachel pada Ray.

Tetapi Ray tetaplah Ray yang keras kepala,ia tetap tak mengizin kan Rachel pulang.

"Enggak!! Sekali bang Ray bilang enggak berarti enggak!!" tegas Ray membuat Rachel kicep.

"Nanti Keenan kesini ngasih materi yang kamu ketinggalan" ucap Ray lagi.

Rachel hanya mengangguk lesu.

"Yaudah bang Ray ke kampus dulu kamu baik baik disini,kalo butuh apa apa panggil suster" ucap Ray lagi dan berdiri dari kursi yang tadi di duduki nya dan mencium kening Rachel.

Saat Ray ingin keluar,Rachel menahan lengan nya membuat Ray mengurungkan langkah nya dan menatap Rachel.

"Papa sama mama ngga kesini bang?" tanya Rachel ragu.Jujur di hati kecil Rachel,ia menginginkan papa dan mama nya menemui nya untuk sekedar menanyakan keadaan nya.

Ray bungkam saat di tanya seperti itu oleh Rachel,jika ia menjawab bahwa papa dan mama nya sedang sibuk itu akan membuat Rachel semakin membenci papa mama nya.

"Ck,emang bener apa kata Rachel kalo mereka lebih mentingin kerjaan dari pada anak nya sendiri" Rachel berdecak dan memalingkan wajah ke arah jendela.

"Nanti bang Ray kesini lagi sama papa mama" ucap Ray dan kembali mencium kening Rachel dan setelahnya keluar dari kamar rawat Rachel.

Sudah lima jam setelah kepergian Ray dari kamar rawat Rachel,Rachel sangat bosan dengan dia hanya berbaring di brankar dan menonton televisi.

Ia ingin sekali menelfon Yola dan Dhea untuk menemani nya tetapi ia tau bahwa saat ini belum jam pulang sekolah masih dua jam lagi sekolah di bubarkan.

"Bosaaannnnnn!!" geram Rachel.

Tiba tiba pintu kamar rawat Rachel terbuka,Rachel nampak sedikit senang ada seseorang yang datang,namun saat seseorang itu masuk membuat wajah berbinar Rachel berubah menjadi masam sebab yang datang adalah suster yang membawa makan siang nya.

"Ini makan siang nya,jangan lupa di makan" ucap suster itu dan kembali keluar dari ruang rawat Rachel.

Rachel lagi lagi dilanda kebosanan ia berniat untuk tidur saja,namun saat ia baru memejamkan mata terdengar suara pintu terbuka lagi.

"Apa lagi sus,nanti makanan nya saya makan kok" ucap Rachel yang berbaring miring membelakangi pintu pada seseorang yang membuka pintu,yang ia yakini bahwa itu adalah suster yang tadi mengantarkan nya makanan.

Setelah beberapa detik tak ada jawaban,Rachel membalikan badan melihat siapa yang datang dan alangkah terkejutnya ia saat melihat siapa yang datang.

"Keenan?"

Ya,Keenan yang datang ke ruang rawat Rachel.

"Ngapain?" tanya Rachel pada Keenan.

"Ngasih materi" jawab Keenan.

"Kan sekolah masih 2 jam lagi pulang nya"

"Gue freeclas jadi langsung kesini" ucap Keenan dan duduk di kursi samping brankar Rachel.

"Ohhh"

Keenan melirik nakas di samping brankar Rachel,disitu terdapat sepiring bubur dan segelas air putih yang masih utuh.

"Belum makan?" tanya Keenan.

"Ngga nafsu makan" jawab Rachel.

Keenan mengambil mangkuk bubur yang ada di atas nakas dan menyodorkan nya pada Rachel.

"Makan" ucap Keenan yang sudah menyodorkan sendok berisi bubur ke arah mulut Rachel.

Rachel menggeleng dan menutup mulut nya dengan tangan.

"Ck,lo gimana mau sembuh kalo ngga makan!" decak Keenan terlihat kesal.

Rachel yang melihat Keenan kesal malah senyum senyum ga jelas.

"Ngga ada yang lucu!" geram Keenan saat melihat Rachel yang senyum senyum gajelas.

"Cieeee perhatian sama gue" Rachel meledek Keenan yang menurut nya sangat perhatian dengannya.

"Oooo,atau lo naksir yahh sama guee" Rachel yang melihat Keenan salah tingkah semakin gencar meledek nya.

"Pede overdosis lo" ketus Keenan dengan menahan malu dan salah tingkah nya.

"Hahahaa gue tau kok kalo lo naksir sama gue,tapi sorry gue enggak" ucap Rachel sambil tertawa.

"Gausah kepedean,cepet makan!"

Rachel yang merasa sudah puas meledek Keenan akhirnya mengambil bubur yang sudah di letakan kembali oleh Keenan di atas nakas dan memberikan nya pada Keenan lagi.

Keenan yang merasa bingung karena Rachel menyodorkan bubur nya ke arah nya mengerutkan kening.

"Suapin,tangan gue lemes" ucap Rachel manja.

"Ck,manja banget si lo" ucap Keenan tak urung mengambil mangkuk bubu dan menyuapi Rachel.

Rachel tersenyum melihat muka Keenan yang kesal tapi tetap mau menyuapi nya.

Saat Rachel sedang asik makan dan bercanda ria dengan Keenan,pintu kamar terbuka menampakan sosok perempuan yang sangat mengaggumi Keenan dengam membawa sebuah parsel buah,namun langkah nya terhenti saat melihat pemandagan yang sangat menyakitkan bagi hati nya.

Rachel dan Keenan yang mendegar suara pintu terbuka refleks menoleh ke arah pintu masih dengan Keenan yang menyuapkan sesendok bubur pada Rachel.

Rachel terkejut saat melihat siapa yang datang,ia buru buru menurunkan tangan Keenan yang berada di mulutnya yang sedang menyuapi nya.

"Dhea?"

Dhea yang datang ke ruang rawat Rachel,dia hanya sendiri tak bersama Yola,entahlah dimana Yola.
Dhea menjatuhkan parsel buah yang di bawa nya saat melihat Keenan yang sedang menyuapi Rachel.

Dhea meneteskan air mata dan berlari keluar dari ruang rawat Rachel berlari sekencang kencang nya.

"Dhea!! Dhea!!,gue bisa jelasin Dhe!!" teriak Rachel pada Dhea yang sudah berlari keluar.

Keenan yang bingung dengan situasi ini memilih untuk diam.

"Keenan bantu gue kejar Dhea!!" pinta Rachel.

"Enggak! Lo masih sakit Chel,nanti bang Ray marah kalo lo keluar" ucap Keenan.

"Tapi Keenan itu Dhe-"

"Ngga ada tapi tapi an" potong Keenan.

Rachel hanya bisa pasrah ia juga takut dengan Ray jika ia keluar pasti Ray akan sangat marah padanya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc

Gue nulis apaan si gaje bgtt-_-

Rachel's Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang