29

44 4 0
                                    

Hari ini Rachel sudah di perbolehkan untuk pulang,ini membuat nya sangat bahagia karena sebentar lagi ia akan kembali sekolah dan bertemu Yola dan Dhea.

Tapi ia masih memikirkan perihal Dhea,apa Dhea marah dengan nya? Entahlah kita liat nanti.

Rachel memasuki rumah dengan di bantu oleh Ray dan di sambut dengan Rose dan Marvin.

"Sayang kamu sudah sembuh" ucap Rose mengelus rambut Rachel lembut namun cepat cepat Rachel tepis.

Rachel menatap Rose dan Marvin dengan sinis.Orang tua macam apa mereka yang membiarkan putri mereka terbaring di rumah sakit sendirian.

"Ngga usah sok care" ucap Rachel sinis dan kembali berjalan ke kamar nya.

Ray yang melihat Rachel berkata kasar pada Rose mengusap pundak Rose seolah menenangkannya.

"Sabar mah,Rachel butuh waktu" ucap Ray menenangkan Rose.

"Sebaiknya kau berhenti bekerja" ujar Marvin pada Rose.

"Tap-"

"Demi kebaikan Rachel" potong Marvin sebelum Rose menyelesaikan sesi protes nya.

"Baiklah"

*************************

"YOLAAAA!! DHEAAA!!" teriak Rachel di depan gerbang saat melihat Yola dan Dhea berada tak jauh dari tempat nya berdiri.

Rachel berlari menghampiri Yola dan Rachel,tapi saat ia berlari ia menabrak seseorang hingga terjatuh.

Brukk

"Aww" ringis Rachel saat pantat nya mendarat di tanah.

"Rachel?lo ngga papa?sorry gue ngga liat tadi" ucap seseorang yang menabrak Rachel.

Rachel mendongak melihat siapa yang sudah menabrak nya,ralat di tabrak nya.

"Keenan?eh enggak gue yang salah gue lari lari,gue duluan yah" ucap Rachel dan hendak berlari lagi.

"Rachel jangan lari lari lo baru sembuh!!" pekik Keenan saat Rachel berlari lagi namun hanya di acungi jempol oleh Rachel.

Dhea yang melihat Keenan begitu perhatian dengan Rachel kini terbakar api cemburu membuat wajah nya cemberut.

"Cih,penikung!!" decak Dhea saat Rachel sedang menghampirinya.

Yola yang mendengar ucapan Dhea mengernyit bingung.

"Dhe lo kenapa?" tanya Yola.

Dhea menoleh pada Yola dengan tatapan sinis.

"Gue nyesel temenan sama penikung" ucap Dhea dan berlenggang meninggalkan Yola yang masih bingung dengan ucapan Dhea.

"YOLAA!! HEH" panggil Rachel saat sudah sampai di dekat Yola membuyarkan lamunan Yola.

"Ngagetin aja lu nyett" dumel Yola.

"Loh?Dhea mana? Tadi disini kan?" tanya Rachel yang tak mendapati Dhea bersama Yola.

Yola mengedikan bahu.

"Tadi pas liat lo kesini dia langsung pergi" ucap Yola.

"Dhea marah lagi sama gue" gumam Rachel yang masih bisa di dengar oleh Yola.

"Marah?" tanya Yola tak paham.

Rachel mengangguk dan menceritakan kejadian kemaren di rumah sakit saat Dhea melihat Keenan yang sedang menyuapi Rachel.

"Oooo jadi gitu,pantes tadi Dhea bilang 'nyesel gue temenan sama penikung' " jelas Yola membuat Rachel membulatkan mata.

"WHATTT?!! Dhea bilang gitu Yol?" pekik Rachel tak percaya.

Yola hanya mengangguk.

"Tapi gue ngga ada niatan buat nikung Dhea,gue sama Keenan juga cuma sebatas guru pembimbing dan anak didik nya" ucap Rachel.

"Iya gue tau,tapi menurut gue mending lo agak jauhin Keenan deh Chel" saran Yola.

"Pasti lah,gue ngga mau bikin persahabatan gue sama Dhea hancur" ucap Rachel.

************************

Bel pulang telah berbunyi nyaring semua murid berhamburan keluar sekolah.
Seharian ini Yola tak bicara dengan Rachel,meski Rachel selalu mengajak nya berbicara,Yola hanya menjawab nya singkat atau bahkan hanya berdehem saja menanggapi ucapan Rachel.

Mereka bertiga kini sedang berjalan menuju parkiran.

"RACHEL!!" panggil seseorang membuat Rachel,Yola,dan Dhea reflek menoleh ke sumber suara.

Bgst,ngapain pake muncul sih tau lagi panas pake muncul - batin Rachel dengan wajah panik kala melihat Keenan yang memanggil nya dan menghampiri nya.

Dhea hanya berdecih sebal melihat Keenan yang menghampiri Rachel.

"Waktu nya bimbingan kan?" tanya Keenan.

"Gue sibuk ga bisa bimbingan" jawab Rachel jutek dan dingin pada Keenan.

Cih,sok ngehindar -batin Dhea yang melihat Rachel menghindar dari Keenan.

"Sibuk ngapain?" tanya Keenan lagi.

'Sibuk ngehindar dari lo' ingin sekali kata kata itu terlontar dari mulut Rachel,tapi ia hanya bisa mengucapkan nya dalam hati.

"Ga perlu tau" jawab Rachel masih jutek dan meninggalkan Keenan.

Yola dan Dhea ikut meninnggalkan Keenan yang diam mematung melihat sikap Rachel yang jutek dan dingin.

"Aneh" gumam Keenan menatap punggung Rachel yang mulai menjauh dari pandangannya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc

Yaa pendek-_-
Gue nulis apaan si

Rachel's Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang