"ehmmm bagus juga, bisa bisa.. cocok sama dekorasi" jawab netto
"kamu ya yang mau bertunangan?" tanya sissy
"em... bukan.." jawabnya
"bukan, lalu kalo bukan kamu kenapa bisa sedetail itu kamu tau seluruh acaradi intinya" sambar ruri
"adik saya, saya hanya wedding organizer saja"
"masak..."
"iya, adik saya"
"jujur aja pak, gakpapa lagi, lagian buat apa menutupi, kaget ya kalo yang punya fashionnya sissy"
"ruri, jawab apa kamu?" bisik sissy
"yaudah duahari lagi saya ke butik kamu nanti saya akan mencari, tolong kamu kasih untuk rekomendasi"
"baik pak, tapi tolong kalo bisa dibawa juga yang akan memakai gaunnya"
"iya nanti saya akan bawa juga"
"baik pak, terima kasih"
"sama sama.. "
mereka pun berlalu, dua hari kemudian, tau netto akan datang, ruri datang lebih pagi di butik sissy
mengobrol bersama sembari menunggu kedatangan netto
baru saja kopi buatan karyawan sissy matang, masih panas panasnya
netto datang"pagi" sapa netto
"eh, masuk"
"mana wanitanya?" tanya ruri
"ada dimobil, bentar lagi turun"
"yakin dia adikmu?"
"yakin"
saat adiknya turun
dan memperkenalkan dirinya pada sissy dan ruri"yakin ini adikmu, kurasa bukan" ucap ruri
"dia adik saya, satu darah ibu dan ayah ada pada kami, buat apa saya berbohong"
"lalu kenapa kau yang sibuk menemaninya mencari gaun, bukannya lelakinya"
"lelakinya teman saya, jadi saya tau kesibukannya"
"emm.. ikut saya, dilantai atas untuk rekomdasi nya" ucap sissy mengajak adik netto
setelah memilah milah, dan mana yang pas, mereka pun mendapatkannya
"makasih ya si, sudah maksimal bantu saya" ucap netto
"iya kak, saya suka juga sama modelnya, jadi pengen cepet make nya" jawab adik netto
"iya sama sama" jawab sissy
"selerah kak netto memang dari dulu tinggi ya dari dulu, mulai dari fashion sampai ke cewek yang dit..."
belum selesai bicara, netto menyenggol lengan adiknya
"upsss" ucap adiknya terhenti tak melanjutkan ucapannya
saat pulang.. netto yang diantar oleh sissy turun kelaintai utama kembali, ia pun melihat ada yang aneh dari salah satu ruangan disana..
"ini ruangan apa?" tanya netto
"emmm..."
"kenapa musti tanya, kan kami ada privasi" jawab ruri
sissy menyentuh tangan ruri menandakan tak masalah dengan pertanyaan netto
"oh cuman ruangan barang lama"
"boleh saya masuk?"
"silahkan..."
terdiam sejenak, netto melihat ada seorang wanita berbaju putih duduk di sebuah kursi rusak disana dengan tubuh yang basah..
"kamu siapa?" tanya netto santai
"kak, dia seperti nya ada masalah, apa dia pemilik lama, saya yakin ada cerita lain di sini" jawab adik netto
"em.. kamu bisa ceritakan pada saya.." ucap netto
sissy dan ruri yang tak mengerti akan hal seperti itu pun kaget, sissy memang sadar betul diruangan itu pasti ada penunggunya.. makanya ia memilih untuk ruangan itu menjadi gudang
tak lama seperti netto sedang berinteraksi dengan astral itu, mereka oun keluar
"dia bilang sama saya... jika dia mati diperkosa" ucap adik netto
KAMU SEDANG MEMBACA
Kota Mati
Terrorterlahir dari keluarga indigo bahkan sissy juga terbilang bisa berinteraksi dengan astral sekalipun sissy tak bisa melihat jelas keberadaan mereka