"jelas tau, sissy yang awalnya mengadu pada kami soal lehernya yang sakit.."
"oh jadi sissy hanya berpura pura?"
"iya.. jelas.."
beberapa hari berlalu ketika netto merasa menang..
netto mulai menghina blak blakan didepan sissy soal ruri"hem, sekarang kamu jadi milikku, dan ruri, hem.." ucap nya meremehkan
sissy terdiam..
"dasar bodoh.. kau pikir bisa bersaing denganku, semua yang aku inginkan harus aku dapatkan"
"enggak, gak semua yang kamu inginkan bisa kamu dapatkan.." jawab sissy
"sissy, kamu?"
"kamu kirim ini untukku?" ucap sissy memberikan botol kecil kepada neto yang berisikan pelet darinya
"ini kan (netto bingung) kamu kok...."
"saya memang tidak sama dengan kamu dan seluruh keluargaku, tapi bukan berarti saya sebodoh itu, saya punya keluarga yang melindungi saya.. perlu diingat kembali, saya tidak akan memilih kamu atau ruri, tapi jika dipaksa memilih karna sebuah keadaan, saya pilih ruri, bagaimana pun ia orang yangmendukung dan ada untuk saya sejauh ini"
"si, tapi aku cinta sama kamu"
"ruri juga sama denganmu, cinta sama aku, tapi kamu jangan kuatir, saya tidak akan memilih antara kalian.. saya harus fokus menghidupi keluarga saya.. saya tak mau terus terus lihat mereka bekerja dengan cara memanfaatkan indigo mereka, sekarang saya harus fokus dengan kerja saya"
merasa tak membuahkan hasik cemerlang, ia pun memilih diam dan menerima semua keputusan sissy..
suatu hari saat sissy kembali dipertemukan oleh lelaki
bernama ray ilham..
disalah satu bis tinggallah dua kursi tersisa setelah sekian lama perjalanan keduanya secara bersamaan mengalah pada yang lebih tua dan sissy memberikan kursinya kepada ibu tua, sementara ray memberikan kepada wanita hamil yang ternyata wanita hamil itu adalah cucu dari nenek tua itu.. jodoh mungkin... dan sissy maupun ray ilham mengambil tempat itu untuk duduk setelah kedua orang itu turun ditempat tujuannyakeduannya canggung..
saling tatap tapi saling diam..saat bis berhenti untuk makan, sissy pun turun untuk mencari toilet, namun dompetnya tertinggal di kursi temoatnya duduk
melihat sissy yang masuk toilet, ray menunggunya sembari menunggunya.. ray melihat sebuah kartu nama yang jatuh dari dompet itu membuatnya mengembalikan kedalam dompet dan melihat sebuah foto..
setelah sissy selesai
"sissy kan?" sapanya
"iya.."
"emm.. saya kembalikan ini, tadi tertinggal"
"ya ampun makasih ya"
"iya.. kamu mau makan?"
"iya"
"yaudah sama denganku.."
mereka pun memilih menu yang berbeda..
"kamu suka daging ayam?" tanya sissy
"iya.. kamu kok gak makan lauk, cuman sayuran.. nasi juga gak makan ya? program diet?"
"enggak kok, memang makan ku begini, kmu juga mana pesen nasi, cuma ayam begitu"
"sama, aku kalo nasi memang gak terlalu sering makan, kalo pingin aja"
saat setelah turun..
"oh iya, sebentar lagi kepisah diterminal ini, saya lupa tanya nama kamu" ucap sissy
"saya ray ilham.. panggil aja ray"
"oh okeh, tujuan mana?"
"tujuan saya ke kota mati" jawab sissy
"oh ya.. kamu suka tempat begitu?"
"banget"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kota Mati
Horrorterlahir dari keluarga indigo bahkan sissy juga terbilang bisa berinteraksi dengan astral sekalipun sissy tak bisa melihat jelas keberadaan mereka