Mengakui Perasaan

46 7 0
                                    

Update sekarang ah, 😂

^~^

Hari ini mama Zheva belum juga diizinkan pulang. Entah mengapa dokter tidak mau mengizinkan mamanya pulang, padahal hanya penyakit jantung mamanya yang kambuh, dan mamanya sudah keliatan lebih baik saat ini, bahkan sudah sangat baik hari ini, namun dokter itu tetap tidak membolehkan mamanya pulang. Dokter itu seperti menyembunyikan sesuatu yang belum diketahui oleh Zheva.

Hari ini pun Delardo dan Anya juga ikut menemani Zheva. Yaa sebenernya mereka menginap di rumah sakit bersama Zheva untuk menemaninya.

Hari ini masih pukul 04.00 pagi, Anya dan Delardo belum terbangun dari tidurnya. Namun Zheva dan juga mamanya sudah terbangun dan sedang mengobrol.

"Kenapa kau menatap sahabat mu  seperti itu Zheva?" Ucap Mira sambil membelai rambut anaknya yang tengah menatap Anya yang tengah tertidur pulas dibahu Delardo.

"Ma, sebenarnya Zheva...." Ucap Zheva menunduk.

"Kamu menyukainya kan?" Ucap Mira mama Zheva. Dan mendapat balasan anggukan dari Zheva.

"Kenapa kamu tidak memperjuangkannya?" Tanya mama Zheva.

"Zheva tidak bisa melakukan itu. Lihat ma mereka itu teman Kecil, dan udah tau satu sama lain. Dan mungkin mereka juga saling mencintai. Delardo mencintai Anya, dan Anya juga mencintai Delardo. Sedangkan Zheva? " Ucap Zheva yang masih menunduk.

"Kalau begitu, apakah kamu pernah jujur tentang perasaan mu sama Delardo ?" Ucap mama Zheva sembari membangkitkan tubuhnya untuk duduk.

"Apakah Zheva harus melakukan itu ma? Kalau Zheva melakukan itu, dan menyakiti perasaan Anya gimana ma?" Tanya Zheva yang mulai membangkitkan kepalanya dan menatap mamanya yang tengah tersenyum kepadanya.

"Pasti sahabat mu itu bisa mengerti perasaan mu, nak. Mungkin kamu juga tidak ingin memiliki perasaan seperti itu, karena kamu takut menyakiti perasaan sahabatku. Tapi Apa salahnya untuk jujur? Siapa tau dengan jujur bisa bikin hati kamu tenang bahkan mungkin kalian bisa saling dekat. Walaupun akhirnya nanti kalian tidak bisa bersatu, tapi kan cinta tidak harus memiliki. Iya kan?" Ucap Mira terus menenangkan anaknya dan meyakinkannya supaya mau jujur terhadap Delardo mengenai perasaannya.

"Tapi Zheva harus memulainya dari mana ma?" Ucap Zheva yang masih khawatir.

"Mulai dari sekarang mungkin. Tuh sahabat mu sudah bangun. " Ucap Mama Zheva yang melihat Delardo dan Anya yang sudah terbangun dari tidurnya.

" Tante, tante udah baikan?" Ucap Anya saat Melihat Mira tengah duduk dan tersenyum kepadanya.

"Udah mendingan kok Anya." Ucap Mira sembari memberikan lengkungan indah dibibirnya.

"Syukurlah." Ucap Anya dan Delardo bersamaan.

"Oh iya, Delardo kamu bisa temenin Zheva buat beli beberapa makanan di supermarket? Tante bosen nih nggak ada makanan disini. Makanan rumah sakit nggak enak." Ucap Mira memohon kepada Delardo.

"Ohh iyaa tante, Delardo bisa."Ucap Delardo kemudian mengambil kunci mobilnya dan mengajak Zheva untuk mengikutinya.

Setelah kepergian Zheva dan Delardo, Mira menyuruh Anya untuk menemaninya.

ANYA & DELARDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang